Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Dukung dan kunjungi channel Karyakarsa : Reynal Prasetya

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Apakah Cukup Memilih Pasangan Berdasarkan "Good Looking" Saja?

10 Juni 2022   14:58 Diperbarui: 13 Juni 2022   17:45 1284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Good looking (Sumber: lifestyle.kompas.com)

Lucu memang ketika kita mencoba mengingat-ngingat masa lalu. Dalam benak saya saat ini, masa lalu tak lain hanyalah ruang waktu yang membuat saya terlalu banyak berkubang dalam kedunguan, kepayahan dan kebutaan dalam memandang realitas cinta yang sebenarnya.

Saya hanya terpengaruh oleh arus budaya, teman, pergaulan bahkan apa yang ditampilkan oleh media. Untuk urusan mencari dan menetapkan "kriteria pasangan idaman" pun masih terlalu ingusan waktu itu.

Tepatnya sejak masih duduk dibangku SMA, yang saya pikirkan waktu itu hanyalah menginginkan dan berharap mempunyai pacar atau pasangan yang cantik, sexy, menarik yang enak dan memikat memanjakan mata tanpa peduli akan kualitas-kualitas lain yang ada pada diri wanita tersebut.

Begitulah insting laki-laki yang memang sudah ada sejak zaman purba. Kita selalu menilai tampilan fisik pertama kali, kita selalu tanpa sadar terpukau, terpikat, tersedot, bahkan sekaligus menjadi lemah terintimidasi tatkala ada makhluk cantik yang sedang ada dihadapan kita itu.

Tanpa sadar selalu muncul hasrat untuk bereproduksi dengan makhluk-makhluk demikian, karena kecantikan mengindikasikan bahwa wanita tersebut unggul dan "sehat" secara biologis untuk bisa menghasilkan keturunan. 

Itulah proses yang terjadi. Itulah insting purba yang sudah sejak dulu tertanam dalam diri kita.

Namun tentunya kita adalah manusia yang bisa berpikir, beradab dan berbudaya. Tidak seperti binatang yang kawin hanya untuk bisa survival saja agar spesiesnya tidak punah. 

Maka saya pikir sia-sia rasanya apabila kita mencari pasangan hanya berdasar pada tampilan fisik atau "good looking" saja.

Kecantikan atau pun ketampanan menurut saya adalah kualitas atau pun nilai yang akan menurun seiring waktu, seiring dengan bertambahnya umur. Kualitas itu akan mengempis, mengerut, dan kilau kemilaunya perlahan-lahan akan pudar secara alami.

Sialnya laki-laki nampaknya lebih beruntung. Laki-laki justru kematangan dan ketampanannya akan terlihat lebih menonjol diusia kepala empat bahkan kepala lima. Semakin tua laki-laki nampaknya semakin ganteng, ya dengan catatan mau berolahraga supaya tidak buncit haha.

Atas latar belakang pemikiran itu lantas saya jadi mulai merubah "kriteria pasangan idaman" saya kelak. Saya jadi tidak mudah tersihir dan terpedaya lagi dengan kecantikan. Dan saya jadi tidak mudah terintimidasi lagi dengan raut muka "good looking" atau pun "glowing" berkilauan.

Justru mereka yang terlihat kalem sederhana dan nampak tak begitu glamour akan tetapi matang, dewasa dan cerdas jauh lebih memikat dan menarik untuk dijadikan pasangan. Ketimbang mereka yang caper sana-sini hanya dengan bermodalkan "good looking" saja.

Kalau pun dibedah, kriteria pasangan idaman yang saya maksud setidaknya memiliki tiga kualitas berikut ini:

1). Dewasa

To the point saja, salahsatu ukuran wanita dewasa menurut saya adalah ketika ia selalu mampu mengelola dan memanagemen emosinya dengan baik. Ia mampu mengurus dan menenangkan dirinya sendiri meski sedang dalam keadaan kalut.

Ia pandai dan mengerti bagaimana caranya mengatasi emosi negatif. Ia tidak begitu saja melimpahkan tanggung jawab untuk mengembalikan emosi positifnya itu pada orang lain.

Karena tugas pasangan sejatinya hanya "menemani" dikala kita sedang sedih, marah, jengkel atau pun sedang dikuasai oleh emosi negatif lainnya. Pasangan sebenarnya tidak bertanggung jawab "memulihkan emosi dan perasaan kita".

Pasangan hanya orang yang menemani perjalanan atau proses penyembuhan dan pemulihan emosi tersebut. Kitalah orang yang seharusnya mati-matian berusaha keras untuk dapat mengontrol, mengelola dan memanajemen emosi dan perasaan kita sendiri.

2). Komunikatif

Sudah sangat jelas, wanita yang menarik dan berkelas adalah mereka yang mampu selalu bersikap komunikatif. Tidak pernah berlaku pasif dan berharap sang pasangan atau pangeran tampan itu mengerti kode-kode yang diberikan sepenuhnya.

Ketika pasif artinya selalu bersikap menunggu dan ingin dimengerti apa yang diinginkan, komunikatif artinya tidak malu atau pun merasa cupu untuk memulai inisiatif. 

Tidak sekedar menyimak namun juga antusias menggali, bertanya dan mencari tahu apa yang menjadi minat, pemikiran atau pun dunia dari pasangan.

Itu justru jauh lebih berkelas dan lebih cepat menemukan benang masalah ketimbang bersikap pasif dan memainkan kode layaknya anak kecil yang selalu ingin dimengerti dan dimaklumi keadaannya.

3). Minim Drama

Sebetulnya tidak perlu terlalu banyak drama untuk menarik perhatian laki-laki. Atau pun merasa ingin dicintai dan dipedulikan. Laki-laki yang sudah jelas mencintai akan siap menerima wanitanya meski tanpa drama dan hanya perlu bersikap "normal" saja.

Malah tingkah laku tersebut justru bisa membuat laki-laki ilfeel dan hilang gairah sejenak hanya karena sikap yang tak seharusnya dilakukan itu. 

Karena drama sama sekali tidak pernah membuat laki-laki semakin mencintai atau hubungan semakin membaik. Justru seringkali semuanya bisa bertambah runyam kusut dan berantakan.

Bagi anda pembaca wanita, tidak perlu marah tersinggung apalagi sampai dendam kepada saya karena tulisan ini. Justru ini menjadi titik terang bahwa tak selamanya hanya mengandalkan kecantikan saja bisa menarik sebanyak mungkin pria.

Jawabannya jelas sangat bisa. Karena laki-laki adalah makhluk visual. Tapi apakah yang tersedot dan tertarik itu sebagian besar pria yang berkelas dan berkualitas? Atau jangan-jangan hanya pria buaya pencari mangsa yang hanya ingin menikmati keindahan mu saja?

Kabar baiknya, semakin berkelas dan berkualitas dirimu, mustahil cowok-cowok lemah, payah dungu itu percaya diri mendekatimu, justru kamu malah akan dikelilingi dan menjadi rebutan pangeran berkuda putih yang sudah sejak lama kamu idam-idamkan itu.

Sahabat Baikmu
Reynal Prasetya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun