Bukan, bukan karena itu sobat. Setidaknya ada tiga hal yang membedakan paman saya dengan orang lain di luar sana, mengapa saya bisa mudah bercerita dan berbicara begitu saja ketika sedang berada didekatnya.
Hal yang pertama tentu saja karena paman saya merupakan seorang pendengar yang baik. Ya, saya nyaman dan mau selalu terbuka bercerita dan berbicara banyak hal kepadanya, karena dia merupakan pendengar yang baik.
Pada saat saya bercerita atau pun mengeluarkan ide dan gagasan yang saya punya, dia tidak pernah sama sekali langsung menyanggah, membantah, atau pun mendebat apa yang keluar dari pikiran saya.
Dia begiu tulus menyimak dan mendengarkan apa yang saya ceritakan. Pikirannya sangat terbuka untuk menerima gagasan dan hal-hal baru yang selama ini belum diketahuinya.
Dan gagasan itu keluar dari saya yang notabene punya pemikiran dan gagasan yang radikal. Seorang anak muda yang kreatif, visioner dan mampu berpikir melampaui zaman dengan intuisi yang cepat.
Tapi paman saya tak pernah sekalipun menginterupsi, menyanggah atau pun mendebat pemikiran saya dengan cepat.Â
Kadang dia mengangguk setuju, kadang dia pula harus mengoreksi dan membetulkan celah pemikiran saya yang menurutnya kurang tepat.
Jadi, itulah sebab mengapa saya lebih memilih diam dan seketika tertutup apabila disetiap obrolan terlalu banyak diinterupsi, disanggah, atau pun didebat tanpa sudi mendengarkan dan menyimak apa yang saya bicarakan terlebih dahulu.
Kalau begitu saya tidak perlu sampai mengemukakan ide atau pun gagasan yang saya miliki, jika setiap kali saya berbicara selalu saja diinterupsi, disanggah, didebat tanpa mau menyimaknya terlebih dahulu.
Karena salah satu karakter orang kreatif itu adalah mereka paling tidak suka dibatasi, bukan hanya ruang geraknya saja, tapi juga termasuk ruang pemikirannya yang memang kerap berbeda dengan orang pada umumnya.