Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Cerita-cerita saya bisa dibaca di GoodNovel: Reynal Prasetya. Kwikku: Reynal Prasetya

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Tiga Penyebab Indonesia Alami Kekalahan di Final Leg Pertama

29 Desember 2021   23:58 Diperbarui: 30 Desember 2021   19:01 3481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Chanathip Songkrasin  berduel dengan Alfeandra Dewangga Santosa . (Foto: AFP/Roslan Rahman via Kompas.com)

Bukan untuk merendahkan, tapi ini memang aspek dan kekurangan yang harus diperbaiki oleh para pemain timnas Indonesia ketika ingin berlaga dipentas internasional.

Bahkan statistik mengatakan, pasing akurasi kita kalah dari Kamboja. Secara rata-rata pasing akurasi para pemain timnas Indonesia hanya diangka 75%. Sementara para pemain Thailand sudah berada diangka 85% keatas. Sangat jomplang sekali.

Para pemain Indonesia nampaknya harus lebih sering-sering bermain rondo (kucing-kucingan) lebih rajin, rutin dan keras lagi supaya tidak cepat kehilangan bola dan tidak panik ketika sedang ditekan oleh lawan.

Coba kita perhatikan bagaimana permainan Rondo para pemain Bayer Munich ketika sedang latihan dibawah ini.


Lihat bagaimana atraksi mereka mengolah sikulit bundar. Begitu lihai rapi dan tidak cepat hilang bola ketika sedang di pressing.

Lalu bandingkan dengan rondo para pemain Indonesia dibawah ini


Tidak bisa mengolah bola terlalu lama dan sering cepat hilang dalam hitungan detik. Meski rondo terbilang sebuah permainan, tapi ini kemampuan kolektif yang penting dan musti dikuasai oleh para pemain timnas Indonesia.

Karena sepakbola adalah permainan kesebelasan. Permainan kerjasama dilapangan. Bukan skill individu maupun perorangan. Jadi penting sekali kemampuan mengolah bola, passing akurasi dan ketenangan menjadi materi yang harus rajin dan rutin dilatih agar bisa lebih baik lagi.

Tentu ini sebuah evaluasi. Bukan sedang merendahkan apalagi meremehkan timnas Indonesia. Bagaimana pun kita patut bangga Indonesia telah lolos ke final dengan segala kerja keras dan determinasi yang sudah para pemain timnas kita lakukan.

Mungkin sekarang bukan waktunya dan bagaimanapun kita telah melihat talenta-talenta muda yang ada pada diri Asnawi, Witan, Egy, Dewangga maupun Arhan. Dengan usia muda dan minimnya jam terbang yang mereka miliki, lolos ke putaran final tentu sudah menjadi prestasi tersendiri.

Apapun hasil yang terjadi di leg kedua nanti dan bahkan sekalipun Indonesia hanya menjadi runner up, penulis sangat bangga dan mengapresiasi atas apa yang sudah diberikan oleh penggawa muda untuk Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun