"Oh ini kunci stangnya macet, sudah pada karatan." Begitu menurut analisanya. Akhirnya terkuaklah sudah dimana letak masalahnya.
Hanya berselang sekitar satu jam akhirnya kunci pun kembali normal. Masuk, lancar sebagai mana mestinya dan motor pun akhirnya bisa dihidupkan.
Sial!! ternyata masalahnya cuma gitu aja. Setelah diperbaiki kunci kontaknya pun normal dan tidak macet lagi.
Dari kejadian itulah saya sedikit tertampar, mungkin saya memang kurang bersedekah. Atau enggan mengeluarkan apa yang seharusnya saya keluarkan.
Apa pelajaran yang bisa didapat dari kejadian kunci motor macet tadi?.
Kita tidak tahu sodara saya yang memperbaiki motor tadi apakah sedang punya uang atau tidak, kita tidak tahu sodara saya yang memperbaiki motor itu, dihari itu dia sudah merokok atau tidak, tapi yang jelas melalui cara motor saya yang kuncinya macet lah akhirnya dia bisa punya sebungkus rokok tanpa harus membelinya.
Mungkin kalau seandainya kunci kontak motor saya tidak macet, dia tidak akan dapat rokok hari itu. Melalui kejadian itulah akhirnya dia bisa mendapatkan rokok, cukup dengan menukar tenaganya selama satu jam.
Saya tahu bagaimana perasaannya ketika sedang tidak punya uang lalu ingin merokok, namun tanpa disangka-sangka tiba-tiba ada yang ngasih rokok, atau tiba-tiba ada job kecil-kecilan dan upahnya bisa dibelikan rokok.
Sumpah demi neptunus, bahagia banget rasanya. Karena saya dulu adalah perokok. Jadi saya tahu betul bagaimana rasanya. Mungkin perasaan bahagia itu pula yang dialami sodara saya tadi.
Ini yang saya maksud semesta dengan secara terpaksa akan memaksa kita bersedekah kalau kita enggan mengeluarkan bagian yang memang sudah seharusnya untuk orang lain.
Saya yakin anda pun setidaknya pernah mengalami insiden-insiden yang datang tiba-tiba, yang mengharuskan anda mau tidak mau harus mengeluarkan uang.