Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Cerita-cerita saya bisa dibaca di GoodNovel: Reynal Prasetya. Kwikku: Reynal Prasetya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ketika Semesta "Memaksa" untuk Bersedekah

27 Desember 2021   20:31 Diperbarui: 1 Januari 2022   01:31 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sedekah (Sumber: dailymail.com via kompas.com)

"Oh ini kunci stangnya macet, sudah pada karatan." Begitu menurut analisanya. Akhirnya terkuaklah sudah dimana letak masalahnya.

Hanya berselang sekitar satu jam akhirnya kunci pun kembali normal. Masuk, lancar sebagai mana mestinya dan motor pun akhirnya bisa dihidupkan.

Sial!! ternyata masalahnya cuma gitu aja. Setelah diperbaiki kunci kontaknya pun normal dan tidak macet lagi.

Dari kejadian itulah saya sedikit tertampar, mungkin saya memang kurang bersedekah. Atau enggan mengeluarkan apa yang seharusnya saya keluarkan.

Apa pelajaran yang bisa didapat dari kejadian kunci motor macet tadi?.

Kita tidak tahu sodara saya yang memperbaiki motor tadi apakah sedang punya uang atau tidak, kita tidak tahu sodara saya yang memperbaiki motor itu, dihari itu dia sudah merokok atau tidak, tapi yang jelas melalui cara motor saya yang kuncinya macet lah akhirnya dia bisa punya sebungkus rokok tanpa harus membelinya.

Mungkin kalau seandainya kunci kontak motor saya tidak macet, dia tidak akan dapat rokok hari itu. Melalui kejadian itulah akhirnya dia bisa mendapatkan rokok, cukup dengan menukar tenaganya selama satu jam.

Saya tahu bagaimana perasaannya ketika sedang tidak punya uang lalu ingin merokok, namun tanpa disangka-sangka tiba-tiba ada yang ngasih rokok, atau tiba-tiba ada job kecil-kecilan dan upahnya bisa dibelikan rokok.

Sumpah demi neptunus, bahagia banget rasanya. Karena saya dulu adalah perokok. Jadi saya tahu betul bagaimana rasanya. Mungkin perasaan bahagia itu pula yang dialami sodara saya tadi.

Ini yang saya maksud semesta dengan secara terpaksa akan memaksa kita bersedekah kalau kita enggan mengeluarkan bagian yang memang sudah seharusnya untuk orang lain.

Saya yakin anda pun setidaknya pernah mengalami insiden-insiden yang datang tiba-tiba, yang mengharuskan anda mau tidak mau harus mengeluarkan uang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun