Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Cerita-cerita saya bisa dibaca di GoodNovel: Reynal Prasetya. Kwikku: Reynal Prasetya

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Rahasia Menjadi Pemimpin yang Sukses dan Dicintai Anak Buah

23 Mei 2021   19:53 Diperbarui: 25 Mei 2021   10:59 2038
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ignasius Jonan salahsatu role model ideal Pemimpin yang sukses berkat prestasinya dalam merubah dunia perkereta apian di Indonesia.(Sumber: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Banyak yang belum tahu bahwa memimpin itu sebenarnya merupakan suatu seni. Artinya setiap orang bisa menjadi pemimpin dan mempelajari seni itu agar bisa menancapkan pengaruhnya dalam suatu kelompok, institusi atau lingkungan kerja yang dia pimpin.

Tanpa pengaruh yang kuat, seorang pemimpin mustahil bisa memuluskan tujuan dan kepentingan-kepentingannya. Oleh karena itulah seni kepemimpinan ini perlu dipelajari supaya sebagai seorang pemimpin dia bisa mempunyai pengaruh dan mendapatkan respect dari orang-orang yang dia pimpin.

Satu hal yang perlu Anda ketahui sebagai seorang atau calon pemimpin: memimpin bukan hanya soal mengorganisir, tapi memimpin juga adalah bagaimana cara Anda berhubungan dengan manusia. 

Tanpa landasan berpikir yang paling mendasar ini, Anda mustahil bisa menjadi pemimpin yang sukses. Terlebih bagi Anda yang berkecimpung dalam korporasi, maka seni berhubungan dengan manusia ini merupakan kunci sukses kepemimpinan Anda.

Mengapa demikian? Karena manusia itu berbeda dengan robot atau mesin industri. Manusia punya kehendak, watak, sifat, sikap, pemikiran dan karakter yang berbeda-beda. Maka cara pendekatan yang kita gunakan pun tentu berbeda untuk masing-masing individu.

Sebuah mesin atau robot tidak akan komplain atau mengomel pada Anda tatkala Anda tidak memperlakukannya dengan adil. Sebuah mesin atau robot akan menerima saja sekalipun Anda pekerjakan dengan sukarela tanpa perlu dihargai dan diapresiasi, mesin dan robot tidak akan kehilangan semangat dan motivasi selama ada bahan bakar dan energy, tapi bagaimana dengan manusia?

Manusia penuh dengan gejolak emosi, kadang bisa semangat kadang bisa turun motovasi. Semua itu tergantung dari bagaimana Anda memperlakukannya. Sebagai pemimpin seharusnya Anda mengerti apa yang perlu dilakukan dalam mengatasi situasi itu.

Ignasius Jonan salahsatu role model ideal Pemimpin yang sukses berkat prestasinya dalam merubah dunia perkereta apian di Indonesia.(Sumber: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
Ignasius Jonan salahsatu role model ideal Pemimpin yang sukses berkat prestasinya dalam merubah dunia perkereta apian di Indonesia.(Sumber: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
Lucunya penulis sebenarnya tidak pernah punya pengalaman menjadi pemimpin, baik itu menjadi Manager, Supervisor atau level Direksi. Bahkan menjadi ketua kelas semasa SD pun belum pernah ia alami. Tapi mengapa penulis sampai begitu ngotot menyampaikan ini?

Alasannya sederhana, meski penulis belum pernah menjadi pemimpin dan belum punya pengalaman memimpin, tapi penulis bisa membedakan mana pemimpin yang sukses dan mana pemimpin yang gagal. Mana pemimpin yang cakap dan mana pemimpin yang gagap, kriteria-kriteria dari kedua tipe pemimpin itu sangat mudah sekali terdeteksi. 

Sangat beda sekali dari bagaimana cara keduanya dalam mengorganisir, komunikasi dan berhubungan dengan anggota tim nya.

Salah satu ciri dari pemimpin yang gagap adalah ketika dia hanya bisa memberi perintah namun dia sendiri tidak pernah memberi contoh atau teladan. Sebut saja tipe pertama ini dengan julukan "Bos".

Sedangkan tipe pemimpin kedua, dia tidak hanya memberi perintah namun dia juga gemar memberi teladan kepada bawahannya, dia tidak hanya suka memerintah tapi dia juga bisa mengarahkan bahkan bisa mengerjakannya. Inilah "Leader" atau pemimpin sejati.

Hary Tanoesoedibjo (Sumber: tribunnews.com)
Hary Tanoesoedibjo (Sumber: tribunnews.com)
Mungkin Anda kenal dengan sosok Hary Tanoesoedibjo yang merupakan CEO MNC group. Dalam satu kesempatan wawancara di salahsatu program televisi dia pernah ditanya apa sebenarnya rahasia sukses kepemimpinannya selama ini?

Ternyata jawabannya sederhana, "Lead by example" dia memimpin dengan selalu memberikan contoh atau teladan bagi bawahannya. Cara itulah yang dia gunakan sehingga bisa sukses menjadi salahsatu taipan media di Indonesia hingga sekarang ini.

Hary percaya, ketika pemimpinnya sudah "benar" dan bisa memberikan contoh yang baik, maka bawahannya pun akan mengikuti. Dalam kasus ini Hary termasuk kepada tipe seorang "Leader" bukan seorang "Bos" yang hanya senang memerintah saja.

4 Rahasia Kepemimpinan

Ilustrasi kepemimpinan (Sumber: pixabay.com/Tumisu/1069 images)
Ilustrasi kepemimpinan (Sumber: pixabay.com/Tumisu/1069 images)

Sekarang langsung saja kita bongkar apa saja rahasia yang perlu Anda ketahui sebagai modal untuk menjadi pemimpin sukses.

Rahasia 1: "Untuk dapat menggerakan orang lain atau bawahan Anda, sentuhlah perasaannya, bukan yakinkan pikirannya."

Jika Anda ingin dia bergerak, jika Anda ingin dia melaksanakan apa yang anda mau, hal pertama yang seharusnya Anda lakukan adalah sentuh terlebih dahulu perasaanya. Buat dia termotivasi dahulu, buat dia semangat dahulu, kerahkan segala dukungan anda untuknya. Barulah kemudian anda yakinkan pikiriannya.

Begitulah cara menggerakan orang lain atau bawahan Anda, ingat seperti prinsip diatas manusia itu berbeda dengan robot atau mesin. Manusia memiliki perasaan, manusia bisa merasa. 

Maka kalau Anda ingin dia bergerak sentuhlah perasaannya, belai emosinya, pahami apa yang dia inginkan dan tidak inginkan. Berikan motivasi dan dukungan emosional yang tulus kepadanya.

Percuma Anda menceramahinya sampai berbusa-busa dengan sangat logis supaya pikirannya yakin kalau apa yang anda utarakan itu benar dan perlu dikerjakan, kalau dia sendiri masih jauh dengan Anda secara emosional. Kalau dia sendiri belum tersentuh perasaanya. Mustahil dia akan dengan sukarela dan semangat mengerjakannya untuk Anda.

Rahasia 2: "Pujian atau apresiasi bagi seorang bawahan merupakan hadiah tak ternilai melebihi apa pun."

"Terimakasih" merupakan kata yang paling sakti yang bisa Anda gunakan untuk mendongkrak semangat dan motivasi bawahan Anda. Jangan lupa selalu mengucapkan terimakasih tatkala bawahan Anda berhasil menyelesaikan tugas yang anda berikan.

Pujian dan apresiasi yang tulus dari seorang pemimpin akan selalu melekat kuat dihati bawahannya. Tindakan itulah yang menyebabkan bawahan Anda mencintai dan loyal kepada Anda.

Bagi seorang bawahan, pujian dan apresiasi saja sudah cukup sebagai imbalan atas apa yang sudah dikerjakan, meski reward berupa materi juga tidak kalah penting. Tapi bentuk emosional seperti ini biasanya akan lebih kuat dan melekat tahan lama dan pujian anda yang tulus itu sudah pasti akan selalu diingat oleh bawahan anda.

Kita amati saja dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang yang bertingkah aneh dan konyol hanya demi sebuah pujian. Setiap orang ingin dipuji, ingin diapresiasi dan itu sudah menjadi kebutuhan.

Maka sebagai atasan yang baik, jangan segan-segan memuji dan mengapresiasi bawahan Anda jika dia sudah melakukan yang terbaik.

Rahasia 3: "Untuk membuat tim yang solid, lakukan konsolidasi dengan cara pendekatan personal ke masing-masing individu."

Jangan pernah jauh dari bawahan Anda. Jangan menaruh posisi Anda terlalu diatas. Jangan segan untuk turun ke bawah dan bercengkrama dengan bawahan Anda, mereka memang bawahan Anda, tapi perlakukan juga mereka selayaknya kawan anda.

Sesekali Anda perlu melakukan pendekatan secara personal kepada masing-masing bawahan Anda. Luangkan waktu khusus untuk mengobrol dengan mereka. Cari dan gali apa sebenarnya yang mereka inginkan dari Anda, apa yang mereka harapkan dari kepemimpinan anda, dengarkan dengan tulus dan serap aspirasi dari mereka.

Mungkin Anda kenal dengan sosok Igansius Jonan mantan Dirut PT KAI, hanya dialah satu-satunya orang yang berhasil merubah kondisi transportasi kereta api di indonesia menjadi lebih baik. Baik itu dari aspek pelayanannya, armada kereta apinya, infrastukturnya, SDM nya, semuanya berhasil dia rubah.

Ternyata rahasianya sederhana, menurut Jonan menjadi seorang pemimpin itu harus terlihat. Harus bersedia turun ke bawah, harus bersedia berjibaku dilapangan dan tidak perlu segan-segan melakukan pendekatan ngobrol langsung dengan bawahan, itu yang selama ini dia lakukan.

Jonan adalah tipe pemimpin yang peduli dan mau mendengarkan kebutuhan bawahannya. Bahkan hal yang pertama dia lakukan ketika menjabat Dirut PT KAI adalah dengan menaikan gaji karyawannya.

Hal itu semata-mata dia lakukan untuk menumbukan motivasi pada bawahannya dan untuk meningkatkan efisiensi pelayanan, dan terbukti dia berhasil merubah semuanya berawal dari kebijakan pertamanya itu.

Rahasia 4: "Selamatkan bawahan Anda dari kesalahannya dengan tidak mengkritiknya secara langsung dimuka umum."

Kalau terbukti bawahan Anda melakukan kesalahan atau melanggar peraturan, tahan sejenak nafsu Anda untuk segera mengkritiknya dimuka umum. Atau dihadapan orang lain.

Karena meskipun dia melakukan kesalahan atau melanggar peraturan, bagaimana pun dia tidak ingin dipermalukan dengan kesalahan yang diperbuatnya itu.

Maka cara terbaik adalah dengan mengajaknya dialog empat mata. Utarakan kritik Anda sesuai dengan kesalahannya, beri dia masukan dan peringatkan untuk tidak melakukan kesalahannya lagi, dengan cara ini Anda secara tidak langsung sudah "menyelamatkan" mukanya dan tidak mempermalukan dia.

---

Ini hanya sebagian kecil rahasia yang bisa diaplikasikan dalam kepemimpinan Anda, kalaupun anda belum puas dengan tulisan ini tentunya Anda perlu belajar dan menggali lebih banyak dari orang yang sudah terbukti berhasil dan mempunyai pengalaman yang mempuni.

Penulis hanya berusaha menjabarkan dan memetakan pola-pola kepemimpinan orang yang sudah terbukti berhasil saja. Selebihnya anda bisa belajar dari orang yang mempunya kompetensi dibidang leadership.

Namun ada satu pertanyaan yang perlu Anda jawab, kalaupun suatu saat Anda menjadi pemimpin, Anda mau menjadi pemimpin seperti apa? Saran penulis, jadilah pemimpin yang dicintai dan ditangisi kepergiannya.

Salam Leadership

Reynal Prasetya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun