Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Cerita-cerita saya bisa dibaca di GoodNovel: Reynal Prasetya. Kwikku: Reynal Prasetya

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Tuhan Selalu Tahu Apa yang Terbaik Untukmu

17 Januari 2021   21:02 Diperbarui: 17 Januari 2021   21:11 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar hanya ilustrasi (Sumber: pixabay.com/Comfreak/569 images)

Jadi, ceritanya begini...

Apakah anda masih ingat dan pernah membaca artikel saya yang berjudul: Intuisi, Resign dari Pekerjaan, dan Impian Masa Depan, artikel itu saya tulis beberapa bulan yang lalu sekitar bulan Juli 2020, dua bulan setelah saya memutuskan dengan matang untuk resign dari pekerjaan saya.

(Sumber: tangkapan layar dari Kompasiana akun Reynal Prasetya)
(Sumber: tangkapan layar dari Kompasiana akun Reynal Prasetya)
Artikel yang saya tulis dengan khidmat dan penuh penghayatan, karena disitu dijelaskan bahwa, alasan saya untuk resign dari pekerjaan itu karena saya memang merasa kurang nyaman dan intuisi saya berkata bukan disitu tempat saya.

Sempat berpikir mungkin ini hanya emosi sesaat, saya pernah ragu kalau keputusan saya untuk resign bukanlah keputusan yang bijak. Tapi semakin lama saya abaikan, suara hati itu makin bergemuruh, intuisi ini semakin bergema seakan-akan terus memberi tahu dan meyakinkan bahwa saya akan baik-baik saja jika memutuskan untuk resign dari tempat kerja itu.  

Alasan-nya terbilang spele, hanya karena saya merasa bosan. Saya tahu kebosanan dalam pekerjaan itu adalah hal biasa, umum terjadi dan setiap orang pasti mengalami.

Tapi entah kenapa, kali ini rasa bosan yang saya rasakan benar-benar berbeda. Karena saya harus bekerja setiap hari tanpa ada hari libur, melayani puluhan customer tiap hari dengan beragam tipe, sifat, kepribadian yang berbeda-beda itu rasanya sangat membosankan.

Kalau ada jeda satu hari untuk libur, mungkin saya tidak akan mengalami kebosanan seberat itu, tapi karena rutinitas yang saya jalani hanya itu-itu saja, tanpa refreshing, tanpa nongkrong dan ngobrol dengan teman-teman, tanpa ada waktu buat keluarga, wah rasanya sangat membosankan sekali.

Tanpa berpikir panjang, saya memberanikan diri mengikuti kata hati dan intuisi, dengan mantap saya putuskan untuk resign dari tempat pekerjaan saya sejak mei 2020 yang lalu.

(Sumber: tangkapan layar dari Kompasiana akun Reynal Prasetya)
(Sumber: tangkapan layar dari Kompasiana akun Reynal Prasetya)
Anda tahu apa hasilnya setelah saya memutuskan untuk resign dari tempat kerja saya itu? Ternyata, bukan keajaiban yang saya dapat, semesta justru menghajar dan mengagetkan saya dengan kejadian-kejadian yang tak terduga. Saya malah babak belur dihujani dengan ujian dan cobaan yang cukup menguras pikiran dan emosi saya.

Tiga bulan pertama setelah resign rasanya cukup berat dijalani. Saya bahkan pernah menyesal telah mengambil jalan yang amat gelap ini. Saya pernah berpikir bahwa saya telah mengambil keputusan yang bodoh dan ceroboh. Saya pernah menuduh intuisi dan kata hati ini telah menyesatkan saya pada jalan yang tidak semestinya.

Tidak perlu saya ceritakan apa saja kejadian-kejadian di tahun 2020 kemarin yang cukup menjengkelkan, menguras emosi dan menguji mental saya. Yang pasti saya merasa bersalah karena keluarga dan orangtua harus ikut terlibat pada masalah yang sedang saya hadapi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun