Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Cerita-cerita saya bisa dibaca di GoodNovel: Reynal Prasetya. Kwikku: Reynal Prasetya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Hukum Tarik Menarik dalam Interaksi Sosial

31 Desember 2020   11:39 Diperbarui: 31 Desember 2020   15:19 850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Sukarno (Sumber: AFP PHOTO / INTERNATIONAL NEWS PHOTOS / DOUG CHEVALIER via m.cnnindonesia.com)

Akan tetapi meskipun kami jarang bertemu, kami sangat akrab dan merasa dekat sekali. Sekalinya kami bertemu dan ngobrol, obrolan ini bisa panjang sekali sampai ngalor-ngidul ke mana-mana dan saking serunya, kami bahkan hingga lupa waktu kalau sudah ngobrol.

Meskipun jarang bertemu, kami bisa nyambung dan cepat terkoneksi satu sama lain tanpa perlu lama-lama. Karena kami mempunyai kesamaan yang cukup besar dari segi minat, hobi, dan cara berpikir.

Om saya ini adalah orang yang paling nyaman diajak ngobrol, diskusi, dan tukar pikiran. Kadang beliau juga bisa menjawab rasa penasaran dan pertanyaan-pertanyaan aneh dan remeh yang ada di kepala saya.

Saya bisa puas mendapatkan ilmu dan pencerahan tentang kesenian dari beliau. Sebagai pecinta dan pecandu seni, saya selalu antusias mendengarkan cerita-cerita dari beliau tentang bagaimana proses suatu karya seni dibuat.

Beliau pandai melukis, memahat, dan membuat benda apapun menjadi karya seni, seperti batu, kayu, kertas, tanaman, hingga tanduk binatang sekalipun bisa dia jadikan sebagai karya seni. Sayangnya saya lupa dan tidak sempat memotret beberapa hasil karya seni yang beliau buat.

Di depan rumahnya, dia membuat taman hasil kreasi tangannya sendiri, ada kolam dan beragam jenis ikan dan tanaman-tanaman hijau yang bisa dimanfaatkan. Ada juga berbagai macam jenis bonsai disetiap sudut depan rumahnya. 

Yang pasti, beliau adalah pecinta dan praktisi seni sejati. Tidak hanya itu, sebagai pecinta seni beladiri, saya juga bisa puas mendapatkan pencerahan tentang ilmu beladiri dari beliau.

Beliau berlatih karate lebih dari dua belas tahun dan saat ini sudah memegang sabuk hitam (black belt). Sabuk hitam adalah tanda bahwa seseorang sudah mencapai puncak latihan dan sudah menguasai ilmu karate.

Setiap kali saya ngobrol dengannya soal seni bela diri, beliau hampir paham tentang berbagai jenis dan sejarah ilmu beladiri dari berbagai belahan dunia.

Menurutnya semua aliran beladiri itu sama. Artinya kita tidak bisa mengatakan bahwa, silat lebih baik dari karate atau sebaliknya, tapi kita harus menyadari bahwa, setiap aliran beladiri mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Begitu seru kalau kami berdua sudah ngobrol. Obrolan kami berdua seakan-akan tidak ada putusnya. Kami bisa mengobrolkan topik apapun, dari mulai politik, seni, sejarah, tanaman, peternakan, dan topik apapun terasa menyenangkan untuk kami diskusikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun