Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Cerita-cerita saya bisa dibaca di GoodNovel: Reynal Prasetya. Kwikku: Reynal Prasetya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengurai Intuisi dan Mencoba Menerka "Isi Pikiran" Orang Intuitif

28 November 2020   13:07 Diperbarui: 29 April 2021   21:36 2144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Intuisi masih sering dihubung-hubungkan dengan kekuatan indera keenam, ada juga yang mempercayai intuisi sebagai kekuatan mistis atau klenik karena prosesnya yang tidak masuk akal.

Padahal intuisi adalah proses berpikir yang sangat ilmiah. Bukan sesuatu yang aneh, diluar kewajaran, atau dipengaruhi oleh hal-hal mistik. 

Intuisi hanya bekerja pada skala yang lebih luas, holistik, fokus pada gambaran besar, bekerja secara lateral, acak namun saling berhubungan. Karena intuisi selalu bermain dengan pola.

Pada saat menggunakan intuisi, belahan otak yang dominan bekerja adalah otak bagian kanan. Bagian otak ini juga sering disebut sebagai pikiran bawah sadar. Adalah gudang penyimpanan memori, kebiasaan, kumpulan pengalaman, nilai-nilai yang kita pegang, dan juga keyakinan yang tersimpan sangat kuat.

Gambar bagian otak kiri dan kanan (Sumber: twitter.com/@TmokZone)
Gambar bagian otak kiri dan kanan (Sumber: twitter.com/@TmokZone)
Konon menurut para peneliti, intuisi sebenarnya muncul dan bersumber dari pikiran bawah sadar ini. Artinya jawaban atau petunjuk yang muncul secara cepat dan tiba-tiba itu hanyalah berupa pengetahuan dan pengalaman yang sebenarnya sudah kita pelajari dan kita alami (dimasa lalu).

Jawaban atau petunjuk itu muncul karena asosiasi dari pikiran kita terhadap kejadian atau situasi yang serupa. Sehingga pikiran bawah sadar akan berusaha memilih dan memilah informasi atau pengalaman apa yang serupa dengan keadaan, kejadian atau situasi tersebut.

Namun sebagai orang intuitif tulen, saya kurang puas dengan penelitian tersebut. Karena ada saat-saat, atau moment dimana saya merasa mendapat jawaban atau petunjuk yang sebelumnya belum pernah saya pelajari atau alami. 

Jawaban atau petunjuk itu datang secara cepat dan tiba-tiba begitu saja. Bahkan saya merasa kalau intuisi itu sumbernya bukan dari otak melainkan (hati).

Saya lebih setuju kalau intuisi disebut sebagai firasat. Bukan hanya sebatas perasaan, atau praduga tertentu. Tapi intuisi memang seperti dorongan hati, karena kalau suatu jawaban atau petunjuk itu sudah sampai dihati, kita tidak perlu lagi bertanya-tanya dan mempertimbangkan baik buruk, untung rugi dan benar salahnya. Karena itu adalah pekerjaan otak (akal) bukan hati. 

Fungsi hati hanya mempercayai, meyakini dan mengimani. Jadi meskipun itu tampak tidak masuk akal, tapi bagi hati, itulah yang paling tepat dan perlu diikuti.

Coba kita simak penjelasan wikipedia tentang firasat: firasat adalah suatu kemampuan dari dalam diri seseorang untuk merasakan apa yang akan terjadi didalam kehidupannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun