Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Cerita-cerita saya bisa dibaca di GoodNovel: Reynal Prasetya. Kwikku: Reynal Prasetya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Seorang Ibu yang Peduli Tidak akan Membebaskan Anaknya Begitu Saja

20 November 2020   14:29 Diperbarui: 20 November 2020   14:31 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak yang dibebaskan (Sumber: pixabay.com/Laila_ /419 images)

Tahukah anda, apa keberuntungan terbesar bagi seorang anak? Yaitu ketika memiliki seorang ibu yang peduli dan mau menasehati.

Tidak ada satupun seorang ibu yang tidak mencintai anaknya, bagaimana pun bentuk dan dengan segala kekurangannya, dimata seorang ibu, anak tetaplah buah hati tercinta.

Namun bila berbicara kadar kepedulian, kita masih sering menemukan, ada dua ekstrem yang berkebalikan. Disisi kiri ada seorang ibu yang terlalu membebaskan anaknya, sebaliknya disisi kanan ada seorang ibu yang terlalu protektif terhadap anaknya.

Mana yang lebih baik diantara keduanya? 

Tidak ada.

Terlalu membebaskan anak tentu sangat beresiko. Anak akan bertingkah semaunya, bergaul sesuka hati, kebebasan yang terlalu longgar kadangkala disalahgunakan oleh anak untuk hidup tanpa mengenal mana yang benar dan mana yang salah. Mana pergaulan yang sehat dan mana pergaulan yang buruk.

Sebaliknya, terlalu protektif terhadap anak juga bisa berujung pemberontakan. Mau tidak mau anak harus berontak karena tidak suka dikekang.  

Pendidikan yang over protective selalu memicu anak menjadi stres bahkan depresi karena kesehatan mentalnya terganggu. 

Bagaimanapun anak memiliki kehendak. Setiap anak punya keputusan dan pilihan yang menurutnya terbaik. Setiap anak membawa karakter uniknya masing-masing, mana mungkin kita sebagai orangtua bisa memaksakan kehendak kepada anak.

Ibu yang baik seharusnya berada ditengah. Tidak terlalu membebaskan dan juga tidak terlalu over protective. Sesekali anak memang perlu dibebaskan, namun dengan kadar yang wajar. 

Ketika dia melakukan kesalahan, beri masukan untuk tidak mengulangi kesalahannya. Anak harus diajarkan untuk siap menerima konsekwensi dari setiap tindakan yang dia lakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun