Sekarang coba kita buktikan seberapa penting merampingkan sebuah kalimat ketika menulis.
Coba perhatikan kalimat dibawah ini:
"Menulis Tidak Harus Selalu Mengikuti Keinginan Pembaca, tapi Kualitas Tidak Boleh Diabaikan"
Bagaimana kalau kalimat tersebut kita ubah menjadi:
"Menulis Tidak Perlu Mengikuti Keinginan Pembaca, tapi Kualitas Tidak Boleh Diabaikan."
Kalau mau mempermasalahkan judul, judul yang pertama tentu saja lebih tepat. Karena terkesan objektif. Sedangkan kalimat yang kedua terkesan subjektif.
Namun sekali lagi, seorang penulis harus bisa menyesuaikan kebutuhan. Kapan harus menulis subjektif dan kapan harus menulis objektif.
Kalaupun judulnya dirubah menggunakan kata "Tidak Harus Selalu" kata "tapi" pun harusnya dibuang. Sehingga judul yang tepat jika ingin menulis dalam sudut pandang yang objektif adalah, "Menulis Tidak Harus Selalu Mengikuti Keinginan Pembaca dan Kualitas Tidak Boleh Diabaikan."
Secara sudut pandang penulisan, judul tersebut sesuai aturan, tepat dan objektif. Tapi kurang menarik psikologis pembaca.
Coba bandingkan dengan yang ini, "Menulis Tidak Perlu Mengikuti Keinginan Pembaca, tapi Kualitas Tidak Boleh Diabaikan." Kenapa menurut saya judul ini lebih menarik?
Pertama, kalimatnya menjadi lebih ringkas sehingga lebih mudah dan nyaman dibaca. Kedua, ada pertentangan disitu. Antara "Tidak Perlu" dan "Tidak Boleh". Kalau dalam cerita, judul ini ada konfliknya dibandingkan dengan judul pertama. Konflik itulah yang disukai pembaca. Tanpa konflik, sebuah cerita pun menjadi tidak hidup bukan?