Saya selalu berusaha untuk tidak menarik kesimpulan secara saklek. Kenapa begitu? Karena sebuah pemahaman bisa bernilai benar dan salah sesuai konteks yang dibicarakan.
Meski saya mengkritik sinetron, tapi saya tidak mengatakan sinetron itu sepenuhnya buruk, kan?
Dengan harapan pembaca akan ngeh, "Tadi, kan penulisnya bilang tidak ada yang salah dengan sinetron, tapi yang harus dipermasalahkan itu isinya. Iya, bener juga sih"
Tapi sayang, ekpektasi itu kadang tidak sesuai dengan realita.Â
Karena seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya bahwa, jika sebuah tulisan sudah dipublikasikan, maka tulisan tersebut akan sepenuhnya menjadi milik publik. Biarkan publik membuat kesimpulannya sendiri.
Sekuat apapun pertahanan mu, akan selalu ada celah yang bisa ditembus. Sebagai penulis, mana mungkin kita dapat menilai kualitas tulisan hanya berdasarkan penilaian sendiri. Kita butuh "kacamata" orang lain untuk mengungkap apa-apa saja yang perlu dibenahi.
Lalu bagaimana jika kita belum siap menerima kritik? Apa yang harus kita lakukan?
Tidak perlu gusar sobat, kita hanya perlu empat langkah sederhana berikut ini:
1). Terima Saja Dulu Siapa Tahu Kritiknya Benar
Kalau ditolak, justru akan semakin sakit. Sebaiknya diterima saja dulu, siapa tahu kritiknya benar.