Ide ini sebetulnya aku dapat dari seorang teman, dia adalah seorang seniman sekaligus pecinta tanaman. Dari mulai tanaman anggur hingga bonsai, dia punya banyak koleksinya.
Taman kecil itu pula yang selama ini membantuku mendapat inspirasi untuk menulis. Meski aku menulis didalam kamar, tapi pikiranku seperti sedang ada di alam bebas. Sebuah pengalaman yang mungkin belum pernah dialami oleh para penulis lain. Â
Oh iya, aku juga punya koleksi bantal Iron Man warna merah. By the way, bantal ini limited edition dan tidak banyak orang yang punya. Tanpa bantal itu sepertinya tak mungkin aku bisa tidur nyenyak. Bantal itu sudah seperti menjadi sugesti penangkal insomnia ku.Â
Ritual yang biasanya aku lakukan sebelum tidur adalah membaca lima lembar halaman buku. Buku apa saja, tidak harus spesifik. Kadang tidak sampai lima lembar halaman sih, baru dua lembar halaman saja biasanya sudah keburu diserang kantuk. Entahlah, membaca lima lembar halaman buku sudah seperti kebiasaan yang menyenangkan bagi ku.
Semenjak pandemi merebak, aku jadi lebih bersahabat dengan kamarku. Kalaupun ada orang yang mau membeli kamarku seharga apartemen mewah yang ada di Sudirman Park, jawabannya, pasti akan aku tolak. Aku tidak akan pernah menjual kamarku ini kepada siapapun. Karena kamarku adalah istanaku.
Bagaimana dengan kamarmu? Apakah sudah serasa seperti istana menurutmu? ...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H