Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Cerita-cerita saya bisa dibaca di GoodNovel: Reynal Prasetya. Kwikku: Reynal Prasetya

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Perselingkuhan Pasti Terjadi, Tapi Bisa "Diaborsi" dengan Cara Ini (Part 1)

16 September 2020   11:10 Diperbarui: 16 September 2020   20:10 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Perselingkuhan (Sumber: KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo)

Selingkuh hati atau sering disebut selingkuh emosional, adalah ketika seseorang menjalin keintiman emosional dengan lawan jenis lain yang dipelihara sekian lama dan juga disembunyikan.

Sementara selingkuh fisik adalah ketika keintiman emosional tersebut sudah diekspresikan dalam bentuk kontak fisik, seperti bergandengan, rangkulan, bahkan sampai ke berhubungan badan.

Biasanya orang-orang akan memulai terlebih dahulu melalui jalur pertama, baru selanjutnya bertahap ke jalur yang kedua, tapi bisa juga sebaliknya. Yang jelas keduanya berkesinambungan dan pasti terjadi.

Dr. Gary Brase dan rekan-rekan sesama peneliti lainnya juga pernah melakukan studi dengan menggunakan  477 orang dewasa sebagai peserta penelitian. Hasil penelitian tersebut ditulis dalam jurnal berjudul, "Explaining Sex Difference to Relationship Infidelities : Comparisons of the Roles of Sex, Gender, Belief, Attachment, and Sociosexual Orientation".

Apa yang mereka temukan dalam penelitian itu sungguh mengejutkan. Terdapat perbedaan yang signifikan antara pria dan wanita dalam memandang perselingkuhan.

Didalam jurnal tersebut dikatakan bahwa wanita lebih rela jika pasangan-nya selingkuh melalui hubungan seksual dengan wanita lain, daripada berselingkuh hati dengan wanita tersebut. Dalam hal ini hubungan seksual dianggap hanya sebatas hubungan fisik dan itu tidak termasuk hubungan emosional. 

Dua pertiga wanita dalam penelitian tersebut mengatakan bahwa, selingkuh hati lebih menyakitkan daripada selingkuh fisik. Mereka masih bisa mentoleransi bila pasangan-nya pernah berhubungan seksual dengan wanita lain.

Berbeda dengan para pria, dua pertiga pria yang ada dalam penelitian itu justru tidak menerima apabila pasangan-nya berhubungan seks dengan pria lain. Mereka menganggap selingkuh hati jauh lebih baik, ketimbang selingkuh fisik.

Perbedaan yang mencolok, tapi dapat disimpulkan bahwa keduanya memiliki sudut pandangnya masing-masing dalam menilai perselingkuhan.

Bersambung ke Part 2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun