Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Baca cerita terbaru saya disini : https://www.wattpad.com/user/Reypras09

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Memangnya Salah Kalau Memilih Bekerja di Rumah Saja?

4 Agustus 2020   16:31 Diperbarui: 10 Agustus 2020   19:53 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bekerja di rumah (Sumber: SHUTTERSTOCK via kompas.com)

Kalau misalkan saya bertanya pada 100 orang, apakah mereka lebih memilih menjadi karyawan atau pebisnis, maka jawaban yang didapat pasti berbeda-beda.

Akan ada yang lebih memilih menjadi karyawan karena merasa "Aman", adapula yang lebih memilih menjadi pebisnis karena merasa "Nyaman".

Menjadi karyawan jelas lebih aman, karena tidak bertarung dengan ketidakpastian. Yang penting bisa rajin bekerja sesuai aturan perusahaan, maka tiap bulan pasti akan menerima bayaran.

Berbeda dengan pebisnis atau pengusaha, meskipun mereka lebih nyaman karena memiliki aturan sendiri, tapi mereka belum tentu merasa aman karena harus berjuang dengan ketidakpastian. Bulan ini bisa mendapatkan omset ratusan juta lewat penjualan, tidak tahu bulan berikutnya apakah masih akan mendapat untung atau malah buntung.

Bagi saya pekerjaan itu ibarat selera musik. Ada yang lebih menggemari musik jazz karena tempo dan alunannya yang melambai santai. Ada juga yang lebih menggemari musik metal yang tempo dan sound-nya lebih memicu gairah dan semangat. Lalu, kenapa harus memaksakan selera musik pribadi supaya disukai oleh orang lain? Bukankah selera musik orang itu berbeda-beda?

Meski kita merasa bahwa pekerjaan yang  kita jalani itu sungguh menguntungkan, membuat kita nyaman dan aman, tapi belum tentu pekerjaan itu  menguntungkan, membuat aman dan nyaman untuk orang lain kan?

Ada yang lebih senang bekerja menggunakan ototnya, adapula orang yang lebih senang bekerja menggunakan otaknya. Ada konseptor ada eksekutor, ada insinyur, ada mekanik, semua memiliki tugas berbeda-beda sesuai dengan kapabilitasnya masing-masing.

Selamat Datang di Era Digital!
Di era yang serba digital ini, sebenarnya sudah banyak sekali muncul pekerjaan-pekerjaan yang bisa dilakukan di rumah. Bahkan sekarang orang-orang yang kerja di rumah bisa mendapat penghasilan finansial yang lebih tinggi ketimbang mereka yang harus kerja di luar rumah.

Namun sayangnya mindset kebanyakan orang tentang pekerjaan ini masih belum berubah. Di mana bekerja umumnya, ya harus terlihat keluar rumah, pakai seragam, berangkat pukul 7 dan pulang pukul 5 sore, semakin malam, semakin banyak lembur, semakin bagus, karena penghasilan yang didapat pun makin tinggi.

Padahal ada banyak sekali orang-orang yang menghasilkan ratusan juta rupiah hanya di rumah saja bermodalkan komputer, internet dan keahliannya bermain game.

Orang-orang yang memilih bekerja di rumah seringkali disangka menganggur, dan tidak punya duit. Padahal justru kini banyak bermunculan para jutawan dan milyarder yang mendapatkan uang hanya melalui internet.

Ini era digital bro! Cara berpikir kita dalam menghasilkan uang juga tentu harus diubah! Meski saat ini saya hanya bekerja di rumah mengandalkan hp, laptop dan jaringan internet saja, tapi bukan berarti saya tidak memiliki penghasilan. 

Buktinya, saya masih bisa beli bubur ayam langganan tiap pagi? Saya masih bisa beli kuota untuk nonton YouTube? Saya masih bisa jajan sate kambing pinggir jalan kalau lagi pengen?.

Tergantung bagaimana kita bisa melihat peluang. Kalau kita kreatif dan mau terus mengeksplorasi apa yang menjadi bakat dan potensi kita, sebenarnya apapun bisa jadi uang di era digital ini. Tak harus keluar rumah, keluyuran, kehujanan, kepanasan pergi pagi pulang pagi. Cukup di rumah saja, tapi bisa dapat duit!

Apalagi di masa pandemi seperti ini, bekerja di rumah tentu makin menjadi pilihan, karena minim risiko penularan Covid-19 yang saat ini kasusnya makin meningkat di beberapa negara di dunia, khususnya Indonesia.

Apakah kita tidak melihat peluang, bahwa mencari uang lewat jalur daring saat ini justru lebih mudah? Sekarang sudah serba online! Dari mulai belanja sampai proses kegiatan belajar mengajar pun sekarang sudah dilakukan secara online!

Harusnya kita mulai sadar, bahwa dengan adanya pandemi ini, sejatinya tidak ada pekerjaan yang "Aman" semua pekerjaan itu pada dasarnya beresiko. 

Buktinya sekarang sudah banyak yang dirumahkan, bahkan di-PHK. Banyak perusahaan yang gulung tikar, para guru-guru tidak bisa mengajar, apalagi para pedagang kecil yang setiap harinya mencari nafkah berjualan di sekolah harus pasrah dan mencari alternatif pekerjaan lain.

Tidak ada pekerjaan yang aman sobat! Seorang karyawan bisa kena PHK, seorang pebisnis bisa bangkrut, seorang pedagang bisa sepi orderan, semua bisa terjadi kapan saja tanpa bisa kita prediksi sebelumnya.

D isinilah pentingnya melek teknologi. Kita harus mampu beradaptasi dengan jaman yang kian berubah. Tentu cara berpikir dalam menghasilkan uang pun harus dirubah. 

Boleh saya katakan, di era digital ini sebenarnya apapun bisa jadi uang sobat! Everything is money. Uang sudah menunggu kita didepan mata. Jika kita mau berpikir kreatif dan memanfa'atkan potensi yang kita miliki di era digital ini.

Ada banyak orang yang bisa menghasilkan ratusan juta lewat YouTube, ada banyak orang yang bisa menghasilkan belasan bahkan hingga puluhan juta lewat Karya Karsa (situs penjualan karya), hanya dengan menggambar komik, ada banyak orang yang menghasilkan puluhan juta, dengan bermodalkan keahlian menulis, ada banyak orang yang menghasilkan puluhan bahkan ribuan dolar dengan cara memproduksi dan menjual musik di beberapa web dan platform musik. 

Ada banyak orang yang menghasilkan jutaan Rupiah lewat ngeblog, ada banyak orang yang memiliki omset ratusan juta perbulan dengan cara berjualan online, ada banyak orang yang dibayar puluhan dolar hanya dengan membuat pertanyaan-pertanyaan menarik di situs Quora. 

Ada banyak juga orang yang hanya mengisi survey di situs-situs tertentu bisa dapat puluhan dolar dalam sehari. Bahkan ada pula orang yang bisa mendapat keuntungan jutaan rupiah tiap bulan hanya dengan berjualan followers sosmed!

Dan semua pekerjaan itu sudah pasti lebih banyak dihabiskan di rumah saja tanpa perlu kemana-mana!

Haduh, jadi kalau masih mengira cari uang itu susah, untuk jadi kaya itu harus jadi Dokter, Pilot, PNS, atau apalah terlebih dulu, tolong rubah mindset seperti itu!

Uang kini bukan hanya bisa didapat melalui jalur konvensional, melainkan juga melalui jalur kreatif dengan cara membuat dan menjual karya atau menawarkan jasa di situs-situs tertentu.

Makanya perlu agak sedikit update, jangan sampai ketinggalan jaman, lalu berkoar-koar kalau cari uang itu susah. Susah karena tidak bisa memanfa'atkan teknologi dan era digital ini dengan baik, susah karena kurang pengetahuan, enggan belajar dan tidak mampu beradaptasi dengan jaman.

Masalah Finansial Adalah Masalah yang Paling Sederhana
Saya pribadi berpendapat bahwa, masalah finansial itu sebenarnya adalah masalah yang paling sederhana. Bukan berarti saya menyepelekan dan menganggap enteng cari uang. Tentu harus ada tenaga dan waktu yang harus ditukarkan, ada proses yang perlu dilalui. 

Tapi kenapa saya berpendapat seperti ini karena, masalahnya kan jelas kelihatan. Masalahnya enggak punya duit, solusinya? Ya cari duit dong? entah itu dengan berjualan kek, menawarkan keahlian dan jasa kek, atau apapun yang penting tidak menipu dan merugikan orang lain.

Coba kita tengok sejenak kehidupan mereka yang makmur secara finansial, kalau kita amati, rata-rata mereka yang punya banyak duit, ternyata punya masalah-masalah yang tidak kalah pelik, rumit dalam hidupnya.

Dalam hal finansial sih mereka tidak kesulitan sama sekali, lancar-lancar saja, mereka makmur secara finansial. Tapi lihat aspek kehidupannya yang lain. Selebritis contohnya, uang dan popularitasnya terkadang tidak menjamin kehidupan rumah tangganya harmonis dan bahagia. 

Selalu saja terbentur dengan masalah-masalah yang tidak bisa diselesaikan dengan uang. Masalahnya tidak kelihatan, masalahnya harus diurai dulu, ada apa dengan Selebritis tersebut sehingga selalu saja gagal dalam urusan rumah tangga.

Sudah banyak juga contoh, mereka yang makmur dalam hal finansial belum tentu selalu mulus dan lolos dari masalah lain dalam hidup. Kadangkala mereka diterpa masalah yang membutuhkan solusi yang tidak sederhana. Karena perlu dicari dulu dimana akar permasalahannya.

Misalnya seorang pria yang mapan secara finansial, ketika mendekati seorang wanita, kok dia selalu gagal? Bukankah jika seorang pria sudah mapan secara finansial otomatis wanita-wanita akan mendekat dan mengantri untuknya? Justru saya sering menemukan sebaliknya. Tidak jarang mereka yang sudah mapan finansial, malah sering dikhianati dan hanya dimanfa'atkan sumberdaya finansialnya saja. 

Di mana masalahnya? Apakah dia kurang kompeten dalam memilih pasangan? Apakah dia terlalu terburu-buru? Apa dia kurang lihai dalam membina hubungan? Apa masalahnya sehingga dia bisa terus berputar-putar dalam lingkaran masalahnya itu?

Beruntunglah bagi mereka yang skala masalah terbesarnya ada di urusan finansial. Masalahnya sederhana, kalau tidak punya uang ya, tinggal berpikir bagaimana caranya punya uang. Sederhana, jelas, kelihatan.

Kembali lagi ke soal, memilih bekerja di rumah, apakah salah? Apakah melanggar aturan? Selama menghasilkan kenapa tidak? Jaman sudah mulai berubah, pola pikir dalam menghasilkan uang pun harus diubah dong. 

Saat ini enggak perlu keluar rumah untuk dapat duit, selagi otak jalan, dan bisa berpikir kreatif, uang pun bisa didapat. Tidak perlu khawatir kelaparan dan tidak bisa nabung tiap bulan. 

Hal yang terpenting mau terus belajar, mengeksplorasi apa yang bisa kita jual, keahlian apa yang bisa kita tawarkan, dan maukah kita beradaptasi dengan jaman dan memanfa'atkan era digital ini sebaik mungkin?...***

Sahabat Anda

Reynal Prasetya

Baca Juga : Pekerjaan yang Enak Itu Sebenarnya Seperti Apa Sih?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun