Sudah banyak juga contoh, mereka yang makmur dalam hal finansial belum tentu selalu mulus dan lolos dari masalah lain dalam hidup. Kadangkala mereka diterpa masalah yang membutuhkan solusi yang tidak sederhana. Karena perlu dicari dulu dimana akar permasalahannya.
Misalnya seorang pria yang mapan secara finansial, ketika mendekati seorang wanita, kok dia selalu gagal? Bukankah jika seorang pria sudah mapan secara finansial otomatis wanita-wanita akan mendekat dan mengantri untuknya? Justru saya sering menemukan sebaliknya. Tidak jarang mereka yang sudah mapan finansial, malah sering dikhianati dan hanya dimanfa'atkan sumberdaya finansialnya saja.Â
Di mana masalahnya? Apakah dia kurang kompeten dalam memilih pasangan? Apakah dia terlalu terburu-buru? Apa dia kurang lihai dalam membina hubungan? Apa masalahnya sehingga dia bisa terus berputar-putar dalam lingkaran masalahnya itu?
Beruntunglah bagi mereka yang skala masalah terbesarnya ada di urusan finansial. Masalahnya sederhana, kalau tidak punya uang ya, tinggal berpikir bagaimana caranya punya uang. Sederhana, jelas, kelihatan.
Kembali lagi ke soal, memilih bekerja di rumah, apakah salah? Apakah melanggar aturan? Selama menghasilkan kenapa tidak? Jaman sudah mulai berubah, pola pikir dalam menghasilkan uang pun harus diubah dong.Â
Saat ini enggak perlu keluar rumah untuk dapat duit, selagi otak jalan, dan bisa berpikir kreatif, uang pun bisa didapat. Tidak perlu khawatir kelaparan dan tidak bisa nabung tiap bulan.Â
Hal yang terpenting mau terus belajar, mengeksplorasi apa yang bisa kita jual, keahlian apa yang bisa kita tawarkan, dan maukah kita beradaptasi dengan jaman dan memanfa'atkan era digital ini sebaik mungkin?...***
Sahabat Anda
Reynal Prasetya
Baca Juga :Â Pekerjaan yang Enak Itu Sebenarnya Seperti Apa Sih?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H