Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Dukung dan kunjungi channel Karyakarsa : Reynal Prasetya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Belajarlah Soal Cinta Sebelum Kamu Terlambat!

29 Juni 2020   12:59 Diperbarui: 29 Juni 2020   12:54 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Belajar Cinta (Sumber: pixabay.com)

Betul saya sepakat dengan pendapat demikian, namun seringkali bukan pengorbanan yang kita lakukan, melainkan kebodohan.

Sobat, saya pernah meninggalkan pekerjaan, melalaikan kewajiban belajar, menelpon nya setiap hari, menyanyikan lagu favorit nya tengah malam, menemani nya ketika ia sedang insomnia, mengalah walaupun ia salah, membuatkan puisi, merayunya, memanjakannya, memberikan seluruh cinta dan perhatian ini kepadanya. Demi cinta, demi dirinya, demi membuat nya bahagia!. Itulah yang saya lakukan dulu terhadap pacar saya. Ma'af curhat dikit....

Dulu saya menganggap hal itu wajar dan merupakan sebuah pengorbanan, namun tahukah apa artinya semua itu sobat? Ya, itu bukanlah pengorbanan, melainkan kebodohan!

Saya yakin disebagian waktu hidup kamu, kamu juga pernah melakukan hal serupa kan?

Mata, hati dan pikiran saya benar-benar buta waktu itu, karena tertutup oleh kabut biokimia yang sedang aktif dan berkembang biak di dalam otak ini.

Ternyata apa yang sering kita sebut sebagai cinta belum tentu merupakan cinta. Kadang itu hanya berupa gairah atau dorongan, insting untuk bereproduksi.

Sebagaimana ketika kamu melihat wanita cantik yang memikat hati, kamu biasanya cenderung terfokus beberapa detik sambil terperangah mengamati objek yang mengkilau itu. Seraya berkata, "Dia sangat menarik, membuat ku jatuh cinta"

Padahal apa yang kita sebut sebagai jatuh cinta, atau cinta pandangan pertama itu tak lain hanyalah gairah, dorongan untuk bereproduksi. Kita sebagai pria cenderung tertarik kepada sosok wanita cantik, karena kecantikan merupakan simbol kesehatan dan kesuburan menurut insting biologis kita sebagai pria. Jadi kejadian itu sih lebih tepatnya bukan cinta pada pandangan pertama, melainkan doyan pada pandangan pertama. :p

Hal ini selaras dengan apa yang dikatakan oleh Dr. Helen Fisher PhD. Seorang antropolog biologi dan peneliti prilaku manusia dari Rutgers University.

Berdasarkan hasil penelitian nya, fisher mengatakan bahwa, manusia sudah berevolusi dengan ketiga sistem otak inti untuk perkawinan dan reproduksi.

Menurut fisher, cinta selalu dimulai dari ketiga fase berikut ini, Lust > Attraction > Attachment. Perhatikan gambar dibawah ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun