Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Baca cerita terbaru saya disini : https://www.wattpad.com/user/Reypras09

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Ternyata Menulis Soal Politik Itu Tidak Mudah

19 Juni 2020   09:28 Diperbarui: 19 Juni 2020   09:20 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Dunia Politik (Sumber : travel.tribunnews.com)

Semenjak pertama kali saya mengenal, lalu bergabung dengan kompasiana, dalam hati saya mendeklarasikan bahwa, saya ingin menginspirasi orang sebanyak-banyaknya. 

Saya berharap melalui tulisan ini, saya dapat mentransfer beragam ide, gagasan, ataupun pengalaman yang mungkin sedang orang butuhkan atau cari-cari.

Saya datang membawa isu-isu yang mungkin jarang atau bahkan tidak banyak orang pikirkan. Saya menyodorkan informasi yang mungkin tidak umum, sehingga mungkin ada banyak yang menganggap aneh atau bahkan absurd.

Namun seperti yang sudah-sudah saya kemukakan sebelumnya bahwa, saya lebih memilih menjadi praktisi, daripada sekedar akademisi yang hanya berkutat pada setumpuk teori.

Seorang praktisi mendapatkan ilmu nya melalui pengetahuan berdasarkan hasil riset dan praktek nya di lapangan. Karena pengetahuan yang ditambahkan dengan pengalaman akan selalu menjadi Ilmu bukan hanya sekedar panduan, tools, atau teori semata.

Sedangkan seorang akademisi belum tentu selalu melakukan praktek dan eksperimentasi di lapangan. Seorang akademisi biasanya hanya mempelajari, mengukur, menganalisis, gejala-gejala atau fenomena-fenomena yang terjadi tanpa terjun langsung ke lapangan.

Jadi apa yang saya tulis, bukan hanya berupa panduan, teori, atau tools saja. Melainkan pengetahuan yang memang sudah ditambahkan oleh pengalaman.

Artinya, saya sudah menguji dan mengalami nya sendiri tiap-tiap kasus atau topik yang sudah saya tulis.

Seperti halnya tulisan-tulisan mengenai gaya hidup. Hampir semuanya merupakan panduan, teori yang sudah coba saya praktekkan sendiri dan menjadi prinsip berpikir atau bahkan sudah menjadi bagian dari karakter saya sendiri.

Karena menurut hemat saya, tulisan-tulisan mengenai lifestyle bukan hanya berbicara tentang sebuah objek, tips-tips, atau panduan-panduan tertentu. Melainkan berbicara tentang sebuah identitas, karakter, atau jati diri.

Lifestyle bukan berbicara mengenai sebuah objek, akan tetapi berbicara tentang manusia yang berinteraksi dengan objek.

Sampai disini saya bisa mengerti dimana kompetensi dan minat menulis saya. 

Karena itulah saya senang mengulas berbagai sisi tentang manusia. Baik itu dari sisi psikologis, sosial, budaya, atau preferensi nya tentang sesuatu hal, baik itu fashion, musik, dsb.

Karena dengan minat itulah saya tidak bosan-bosan selalu mengulik dan mencari tahu tentang seluk beluk manusia dan dunia.

Sehingga wajar tulisan-tulisan yang tersaji pun akhirnya terasa lebih tajam dan dalam untuk dibaca. Jadi enggak garing lah. :)

Namun entah kenapa tidak ada angin tidak ada hujan, kemarin saya ikut tergelitik, terbawa suasana ikut-ikutan bahas soal politik. Ituloh soal Bintang Emon.

Maka mulailah saya merangkai tulisan sedemikian rupa, banyak bermain kata untuk menonjolkan sebuah sensasi. 

Saya penasaran, apakah bisa melakukannya atau tidak. Alhasil, saya bisa melakukannya. Ya, saya bisa melakukannya. Namun tahukah apa yang terjadi?.

Ketika saya memposisikan diri sebagai pembaca, lalu saya bolak-balik baca tulisan saya sendiri, rasanya duh kok kering sekali ya? Meski kata dimainkan sedemikian rupa, namun apabila tidak terdapat esensi pada tulisan tersebut, ya percuma saja. Apalagi orang lain yang membacanya, pasti akan sangat terasa dangkal sekali.

Bukan berarti saya tidak tertarik pada politik, politik akan selalu menarik diualas dari berbagai sisi.

Namun saya selalu berpikir bahwa, politik terlalu rumit dan sulit dicerna oleh orang awam seperti saya ini.

Kita akan banyak berhadapan dengan setumpuk pertentangan, perbedaan pendapat, perseteruan yang tak berujung sepanjang pertunjukan politik itu.

Politik selalu penuh dengan intrik dan drama dimana-mana. Satu kasus akan selalu banyak memiliki variabel dan faktor (x) yang kadang sulit untuk terungkap.

Kita akan selalu terombang-ambing dari sisi kanan ke sisi kiri. Bila kita tidak objektif dalam melihat suatu kasus yang terjadi.

Saya pribadi lebih mudah menganalisa fenomena sosial budaya, ketimbang menganalisa pergolakan politik itu sendiri. Sangat sulit dan rumit sekali.

Karena alasan inilah saya menyadari, kalau saya tak seharusnya ikut tergelitik dan terbawa-bawa suasana untuk membahas perihal politik.

Saya jadi teringat apa yang pernah dikatakan oleh mentor saya, "Kita tak akan pernah bisa beraksi di setiap bidang, kita fokus saja pada apa yang kita sukai dan kuasai!".

Jadi benar sekali, lebih baik kita memfokuskan diri pada area yang benar-benar sudah kita kuasai. Daripada kita harus memaksakan diri untuk melintasi jalur yang bukan seharusnya.

Pastikan kita menemukan minat dan diri kita pada topik yang kita tulis. Karena ketika kita gagal menemukan minat dan diri kita pada apa yang kita tulis, bisa dipastikan tulisan cenderung tidak menarik, dangkal dan garing.

Lebih baik kita tidak menulis sama sekali jika ternyata kita kurang menyukai dan tidak menguasai topik tersebut. 

Ini dalam konteks untuk dipublikasikan ya, kalau menulis untuk diri sendiri sih tidak masalah, orang lain tidak akan menilai seberapa menarik atau tidaknya yang kita tulis. Ini hanya berupa curhatan dan opini pribadi saja. 

Sepertinya saya memang harus kembali kepada apa yang sudah di deklarasikan dari awal. 

Memberikan insepsi yang nyata jauh lebih memberikan arti dan manfa'at untuk orang banyak, ketimbang hanya menonjolkan dan mencari-cari sensasi.

Meski kadang sensasi itu di butuhkan sebagai bumbu suatu tulisan, namun akan percuma jika tulisan tidak pernah menghadirkan esensi.

Saya berjanji untuk tidak lagi ikut terseret ke dalam kancah politik, karena ternyata tidak mudah untuk mengulas tentang isu politik menjadi tulisan yang menarik itu.

Biarlah saya bertahan sebagai pembawa isu-isu yang terpinggirkan. Mengulas topik-topik sederhana yang kadang luput dari perhatian.

Karena kita memiliki kompetensi dan kapabilitas yang berbeda-beda. :)

Sekian curhatan saya di pagi ini... Terimakasih sudah berkenan menyimak dan menyempatkan waktu 5 menit untuk merenungkan tulisan ini...***

Salam hangat...

Reynal Prasetya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun