Semua rasa benci, atau amarah itu pelan-pelan akan lenyap, sehingga anda tentu akan jauh lebih sehat baik secara fisik maupun jiwa dari sebelumnya.
Kedua, mulailah memaafkan dan berdamai dengan diri sendiri. Karena kadang kita terlalu dalam menekan dan menyalahkan diri sendiri, sehingga akhirnya sulit melihat keberhargaan dan kekaguman diri ini yang terlanjur dilupakan.
Anda tidak sadar bahwa, banyak sekali kekaguman dan kelebihan yang ada pada diri anda, namun karena terlalu fokus kepada rasa bersalah dan penyesalan, akhirnya anda sulit melihat kualitas-kualitas emas yang ada pada diri anda.
Rasa bersalah dan penyesalan itu otomatis menutup penglihatan anda, sehingga yang anda temukan selalu tentang kekurangan dan kecacatan.Â
Ketika anda berhasil melakukan kedua hal itu, anda sudah otomatis move on dan bergerak maju pada kehidupan baru dan masa depan yang jauh lebih menjanjikan untuk anda.
Anda tidak lagi berdiam diri di kubangan masa lalu, kini anda sudah berani keluar melompat kepada kehidupan dan pengalaman baru yang mendewasakan diri anda.
Move on memang bukan melupakan, melainkan bergerak melangkah maju, meninggalkan hal-hal kelam dan pengalaman buruk kita di masa lalu.
Bergerak maju dengan penuh kelegaan karena anda telah berhasil mema'afkan orang-orang yang telah menyakiti anda di masa lalu, bergerak maju dengan penuh optimis karena anda berhasil mema'afkan dan berdamai dengan diri anda sendiri.
Jangan lagi menunggu luka itu mengering, atau membatasi diri dari hal-hal baru, kita perlu bergerak maju, bukan berdiam diri di tempat yang justru akan selalu membawa kita pada hal-hal kelam itu.
Kesembuhan dari sakit hati bukanlah sebuah titik destinasi. Karena bagaimanapun, kita masih akan terus ingat pengalaman-pengalaman buruk itu sampai kapanpun, akan tetapi dengan sikap dan perasaan yang berbeda.