Ya, tentu tidak semua, tapi mayoritas kan seperti itu. Anda juga pasti mengerti soal fenomena ini.
Oleh karena itu, sekedar mengingatkan, mari kita jadikan semarak lebaran ini sebagai moment gerakan revolusi mental dan spiritual, bukan hanya sebatas melakukan tradisi seremonial.
Alangkah indahnya pasca lebaran kita menjadi pribadi yang tidak lagi berangasan dan emosian, alangkah indahnya pasca lebaran kita menjadi lebih ikhlas dan mudah mema'afkan. Alangkah indahnya pasca lebaran kita menjadi pribadi yang dewasa dan tidak lagi menyebalkan, Alangkah indahnya pasca lebaran kita menjadi lebih sadar dan dekat dengan Tuhan.
Semuanya memang tidak mudah dilakukan, namun itulah esensi dari lebaran. Bukan hanya sekedar basa-basi mengulang tradisi tahunan, tapi dibuktikan lewat sikap dan tindakan.
Sekian bisikan halus kali ini, tidak perlu dimasukan kedalam hati, cukup dibaca, diresapi, kemudian direnungi. Lalu jadikan sebagai pedoman untuk perbaikan diri...***
Makhluk yang Tak Sempurna, Bukan pula Orang Bijaksanana
Reynal Prasetya...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H