Seperti dilansir dari sukabumiupdate.com, pada hari Jum'at (06/03/20), Kepolisan sektor Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, berhasil membekuk tiga orang pemuda berinisial PS (34 tahun) PL (28 tahun) dan AS (28 tahun). Karena disinyalir telah lama menjadi pengedar obat terlarang yang beroperasi di wilayah Parakansalak dan Parungkuda.
Tidak main-main, dari ketiga pelaku, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa Riklona sebanyak 360 butir, Valdimax 90 butir, Tramadol 230 butir, Merlopam 60 butir, Calmet 40 butir, Alprazolam 156 butir dan Hexymer 2324 butir. Selain itu diamankan juga lima gram sinte (tembakau gorila) serta dua buah bong alat hisap sabu.
Ironisnya, para pelaku sengaja menyasar para pelajar sebagai target utama dalam menjalankan operasinya. Tentu saja aktivitas jual beli obat terlarang ini sudah benar-benar meresahkan masyarakat, sehingga perlu ada penanganan yang lebih serius dari pemerintah dan stakeholder terkait untuk membersihkan oknum-oknum pengedar obat terlarang ini hingga ke akar-akarnya.
Karena bila tidak segera dibersihkan, tentu saja ini bisa menjadi masalah serius yang bisa merusak dan melemahkan generasi muda kita ke depannya.
Tidak dapat dipungkiri, kehadiran oknum-oknum pengedar obat terlarang ini tidak terlepas dari permintaan dan kebutuhan pemakainya yang setiap tahun jumlahnya terus meningkat.
Jadi, meskipun hari ini ada satu, atau dua orang yang tertangkap, pasti selanjutnya akan muncul lagi para pengedar baru. Karena pasti akan selalu ada pembeli dan pemakai yang sudah benar-benar kecanduan berat.
Karena tren meminum obat-obatan terlarang seperti itu sebenarnya sudah ramai dilakukan dari dulu, sejak saya masih SMA, tidak sedikit dari teman saya yang rutin meminum, hingga sampai menjadi kecanduan dan akhirnya ketergantungan terhadap obat-obatan tersebut.
Merek obat yang biasanya paling populer dan banyak dipakai adalah Tramadol dan Hexymer. Para konsumen mudah mendapatkan kedua jenis obat tersebut karena biasanya banyak di jual di apotek.Â
Namun sayang obat-obatan tersebut malah disalahgunakan, dan diminum tanpa ada resep dari dokter. Sehingga jelas saja, ujung-ujungnya, akan mengakibatkan ketergantungan dan bisa menyebabkan depresi, halusinasi, hingga masalah kejiwaan.Â
Berdasarkan penyelidikan dan pengamatan yang saya lakukan, setidaknya ada 4 alasan, mengapa remaja ataupun para pelajar senang meminum obat-obatan terlarang tersebut.Â
1) Ingin Terlihat dan Merasa Lebih Percaya Diri