Banyak yang belum tahu bahwa Sukabumi merupakan sebuah kota yang indah. Sebuah kota yang memiliki pesona magis yang kaya akan ragam wisata alam, sejarah dan budayanya.
Konon nama Sukabumi berasal dari bahasa Sunda, yang merupakan gabungan kata dari "Suka" dan "Bumen", bermakna kawasan yang sejuk dan nyaman, sehingga orang akan suka atau senang "bumen-bumen" alias betah, tinggal menetap, membangun rumah-rumah di daerah ini.
Adapula sebagian orang yang berpendapat bahwa nama Sukabumi berasal dari bahasa Sansekerta yang bermakna, Bumi tempat kesenangan, kebahagiaan, kesukaan.
Sesuai dengan namanya, Sukabumi menjadi tempat yang indah dan nyaman, karena dikelilingi oleh gunung-gunung yang masih terawat dan terjaga kelestariannya.Â
Hingga sempat muncul suatu istilah, "Kulkas Sebesar Kota". Siapapun yang baru berkunjung ke Sukabumi, pasti akan merasakan hawa dingin dan sejuknya udara pegunungan.
Hal itu dikarenakan, Sukabumi masih didominasi oleh lahan perkebunan dan ladang pertanian. Hamparan pohon teh hijau dan pemandangan sawah akan sering ditemukan di setiap pinggiran jalan kabupaten maupun kotanya.
Boleh dikatakan, Sukabumi adalah surganya wisata alam. Karena memiliki banyak Gunung, Pantai, Danau, Curug, hingga Taman Bumi (Geopark) yang sudah diakui oleh UNESCO.Â
Bahkan Sukabumi sempat dijuluki sebagai "Kota Santri". Karena di Sukabumi terdapat banyak pesantren, majlis ta'lim, dan aktivitas-aktivitas belajar mengajar Ilmu Agama yang masih berjalan hingga sampai sekarang. Sehingga Sukabumi tidak hanya elok fisiknya saja, namun juga elok jiwanya.
Namun satu hal yang amat disayangkan, ketika semua keindahan dan kelestarian yang sudah terjaga dari dulu itu, harus tercemar oleh narkotika yang sudah lama menjadi limbah, sampah, yang merusak dan mengotori keindahan dan kelestariannya.
Tidak sedikit oknum-oknum pengedar obat terlarang, yang akhirnya dibekuk oleh polisi karena sudah lama mencemari Sukabumi dengan narkotika.