Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Cerita-cerita saya bisa dibaca di GoodNovel: Reynal Prasetya. Kwikku: Reynal Prasetya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Fenomena Kepanikan Massal dan Distorsi Informasi dalam Kasus Virus Corona

5 Maret 2020   11:49 Diperbarui: 5 Maret 2020   12:00 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai manusia yang mempunyai insting alami untuk bertahan hidup, tentu saja kita perlu waspada terhadap wabah corona ini, tapi jangan sampai akhirnya kepanikan tersebut mengambil alih akal sehat dan ketenangan kita dalam menghadapinya.

Alih-alih kita ingin terhindar dari virus tersebut, kita malah merasa cemas dan kuatir berlebihan yang justru akan menurunkan daya tahan tubuh kita sendiri, sehingga rentan terserang suatu penyakit.

Waspada bukan berarti harus takut secara berlebihan. Waspada artinya berhati-hati, berjaga-jaga, bersiap siaga dengan kemungkinan yang akan terjadi. Bukan bersikap paranoid karena terbius oleh informasi yang kebenarannya belum tervalidasi.

Pemerintah juga secara terang-terangan menghimbau kita agar jangan terlalu panik menanggapi peristiwa ini. Tidak perlu sampai membeli barang-barang kebutuhan dengan sangat berlebihan yang justru akan menimbulkan masalah baru.

Berkaitan dengan penggunaan masker, Menteri kesehatan juga menyampaikan bahwa masker harusnya hanya digunakan oleh orang yang sakit saja, sementara untuk yang sehat tidak perlu menggunakan masker. Karena hingga sampai saat ini, belum ada penelitian yang mengungkapkan bahwa virus corona bisa menular melalui udara. Virus corona hanya dapat menular melalui cairan, atau partikel yang menempel ketika terjadi kontak secara langsung dalam jarak dekat.

Tidak seperti jenis virus yang lain, virus corona atau Covid-19 ini meskipun memiliki tingkat penyebaran yang cepat, ternyata virus ini memiliki tingkat fatalitas yang rendah. sehingga tidak heran jika pasien yang sudah dinyatakan positif terinfeksi pun masih bisa santai-santai main tiktok.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh situs worldometers.info, saat ini dari total 94.302 kasus yang terjadi di 82 negara, hanya sekitar 6% orang yang meninggal dunia, sedangkan pasien yang berhasil sembuh dan kembali pulih sudah bisa mencapai 94% dari total 54.425 kasus yang telah ditangani.

Jumlah tersebut mungkin saja akan terus bertambah seiring berjalannya waktu, tapi berdasarkan data tersebut, kita bisa menyimpulkan bahwa tingkat kesembuhan dari virus ini terlihat lebih tinggi daripada tingkat kematiannya.

Lalu apa sebenarnya yang menyebabkan virus Covid-19 ini gejalanya bisa mematikan?. Jawaban nya adalah, karena daya tahan tubuh yang lemah. Jadi masuk akal bila Profesor Chairul Anwar Nidom dari Universitas Airlangga menyarankan untuk banyak mengkonsumsi rempah-rempah, seperti Jahe, kunyit, temulawak dan sereh karena bisa meningkatkan daya tahan tubuh.

Mari kita bersikap tenang dan tidak terlalu panik berlebihan dalam menyikapi kasus ini. Cek dan telusuri kembali berita yang memang diragukan validitasnya. Kunjungi sumber-sumber yang kredibel. Jangan mudah terpengaruh oleh berita-berita yang belum bisa dipertanggung jawabkan data dan faktanya.***

Reynal Prasetya....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun