Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Cerita-cerita saya bisa dibaca di GoodNovel: Reynal Prasetya. Kwikku: Reynal Prasetya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

3 Tipe Orang yang Kecanduan Gadget

28 Februari 2020   14:18 Diperbarui: 28 Februari 2020   14:32 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kecanduan media sosial (Sumber : lifewire.com)

Tidak heran bila mereka sering mengeluhkan kesehatan fisik nya yang mulai menurun, susah mendapatkan pekerjaan, hingga sering mendapat omelan dari orangtua dan pasangannya.

3.) Kecanduan Informasi dan Ilmu Pengetahuan.

Ilustrasi kecanduan Ilmu pengetahuan (Sumber : npr.org)
Ilustrasi kecanduan Ilmu pengetahuan (Sumber : npr.org)

Nah bisa di bilang, tipe yang ketiga ini adalah tipe orang yang paling langka dan jumlahnya lebih sedikit dari tipe yang kedua dan pertama. Karena disaat orang lain menggunakan gadgetnya sebagai alat untuk mencari kesenangan dan mengobati kesepian, ia justru menggunakan gadgetnya sebagai alat untuk mempertajam intelejensinya. 

Ia menggunakan gadgetnya untuk mengakses informasi, data, dan ilmu pengetahuan yang sangat berguna. Meski dalam prosesnya, ia mempunyai kecenderungan yang sama seperti orang yang kecanduan medsos dan game online, yakni sama-sama lupa waktu ketika sedang melakukannya.

Apakah tipe yang ketiga ini adalah anda?. Jika ia, berarti anda lebih baik dari tipe yang pertama dan kedua. Karena menggunakan banyak waktu untuk menelisik informasi dan mencari ilmu pengetahuan lebih berguna daripada sekedar bermain media sosial atau game online.

Tidak ada yang salah dengan bermain game atau media sosial, semua berhak di lakukan oleh siapapun tanpa ada larangan. Masalahnya, saat ini lebih banyak orang yang bermain game atau media sosial hingga sampai melalaikan tugas dan kewajibannya. Ini yang paling berbahaya. Kalau kecanduannya sudah sampai akut seperti itu, tentu akan sangat sulit untuk di sembuhkan.

Penelitian juga menunjukkan, bahwa siapapun bisa berpotensi kecanduan gadget, entah itu anak-anak, remaja, maupun orang dewasa. Karena pada dasarnya, tiap orang memiliki struktur otak yang sama dan memproduksi neurokimia yang sama ketika merasa senang melakukan sesuatu. 

Otak akan mengeluarkan senyawa kimia yang disebut dopamine. Semakin banyak dopamine yang di produksi di dalam otak, maka kita akan semakin terdorong untuk melakukan aktivitas atau kegiatan yang kita senangi tersebut. 

Contohnya, pada saat seseorang bermain media sosial. Ia akan merasa senang ketika foto atau postingan yang ia buat ternyata mendapat tanggapan dalam bentuk like atau koment dari orang lain, otomatis otak akan mengeluarkan hormon dopamine yang memicu ia untuk terus update status dan mengunggah foto lebih banyak lagi.

Atau pada saat seseorang bermain game, semakin ia merasa senang ketika mampu mengalahkan lawan, atau memenangkan game tersebut, maka hormon dopamine akan terus diproduksi. Hingga tanpa sadar ia telah kecanduan pada game tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun