Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani menyoroti banyaknya masyarakat yang mempercayai rumor bahwa vaksinasi meningkatkan potensi terinfeksi Covid-19, bahkan kematian. Puan meminta masyarakat bijak dalam menerima kabar ini serta proaktif untuk mengedukasi diri seputar pentingnya vaksinasi.
"Ayo cek lagi faktanya! Program vaksinasi digencarkan dengan tujuan membendung penyebaran virus Covid-19. Rumor seperti ini harus didengar dengan pendampingan fakta dari penelitian yang telah dilakukan, serta data di lapangan," kata Puan dalam keterangan tertulisnya.
Puan menyatakan bahwa masyarakat sebaiknya melihat studi yang mendukung efektivitas vaksinasi ini. Pasalnya, berbagai riset itu tidak hanya satu, tetapi dilakukan oleh banyak sekali ilmuwan di dunia.
Setiap vaksin ada manfaat dan efikasinya masing-masing. Namun, yang pasti adalah semua jenis vaksin yang ada sekarang mampu meningkatkan daya tahan dan memperkuat tubuh agar tidak terserang dari Covid-19.
Puan kemudian mengutip Public Health England (PHE) yang membuktikan, satu dosis vaksin Pfizer atau AstraZeneca dapat mengurangi potensi kematian mulai dari 75 persen hingga 80 persen. PHE juga mengungkapkan bahwa vaksinasi Covid-19 dapat mengurangi lebih dari 7,1 juta infeksi sekaligus 27 ribu kematian di Inggris pada kasus Juni 2021.
Penelitian tersebut memperlihatkan bahwa ketika virus corona masih aktif menyebar di Inggris, jumlah infeksi dan kematian tetap dapat ditekan. Pasalnya, di negara itu, tingkat vaksinasi terus digencarkan dan masyarakat yang telah ikut vaksin juga terus meningkat secara signifikan.
"Jangan sampai enggan melakukannya karena percaya akan rumor. Harus diingat bahwa vaksinasi itu bagian dari ikhtiar menjaga kesehatan yang telah diberikan oleh Yang Maha Kuasa," ujar mantan Menko PMK itu.
Puan juga menyampaikan bagi mereka yang takut akan vaksinasi karena memiliki penyakit bawaan atau komorbid, sebaiknya segera memeriksakan diri pada dokter atau tenaga kesehatan. Jangan sampai menyimpulkan sendiri tanpa ada pendapat medis, karena dampaknya juga membahayakan tubuh.
Pasalnya, riset dari National Center for Biotechnology Information (NCBI) menyebutkan bahwa seseorang yang memiliki komorbid pun tetap bisa melaksanakan vaksinasi. Data itu didukung pula dengan pernyataan senada dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI). Jika memang ada penyakit bawaan, sebaiknya memang cek kesehatan terlebih dahulu.
"Vaksinasi itu membentuk serta membangun pertahanan antibodi kita agar lebih kuat. Terlebih, kita menghadapi varian-varian Covid-19 yang baru dan besok mungkin masih akan berkembang lagi. Jangan sampai tubuh kita lemah dan rentan menerima penyakit tanpa pertahanan," ujar Puan.
Puan memaparkan informasi yang diterimanya bahwa, menurut studi kasus di Amerika Serikat, hanya sekitar dua persen pasien Covid-19 yang sudah divaksinasi meninggal. Selain itu, gejala yang diterima pun tidak lebih berat dari mereka yang belum divaksin. Hal itu berarti membuktikan pertambahan kekuatan pasien Covid-19 yang sudah divaksin.