Mohon tunggu...
Reynaldi Renoanantyo
Reynaldi Renoanantyo Mohon Tunggu... Lainnya - enthusiastic digital creative content

I am interesting in creative content, especially digital content.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Prediksi Ibukota Tenggelam, Ketua DPR Minta Pemprov dan Masyarakat Bersinergi Lakukan Penanganan Lingkungan

2 Agustus 2021   21:42 Diperbarui: 2 Agustus 2021   21:48 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera mengevaluasi kemungkinan tenggelamnya Jakarta yang disinggung oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dalam pidatonya pada Selasa (27/7/2021). Menurut Puan, jangan sampai Ibu Kota Indonesia terlihat sebagai wilayah yang tidak stabil.

"Paparan tentang DKI Jakarta dapat kita ambil sebagai wake up call untuk serius dalam penanganan perubahan iklim. Apalagi ini berdampak besar pada Ibu Kota. Indonesia bisa terlihat tidak stabil," kata Puan dalam rilis tertulisnya pada Selasa (3/7/2021).

Puan menuturkan bahwa ini bukan kali pertama Jakarta disebut akan tenggelam. NASA, badan antariksa Amerika Serikat, juga pernah menyebutkan dalam laporannya di tahun 2019.

Sebelumnya, NASA juga sempat menyebutkan bahwa kerusakan alam di Jakarta disebabkan oleh tingkat urbanisasi tinggi, kesalahan penggunaan lahan, dan peningkatan populasi. Menurut Puan, problem-problem utama itu yang harus disiapkan penyelesaiannya.

"Kita harus memahami penyebab permasalahan-permasalahan yang dihadapi Ibu Kota untuk menangani tantangan ini. Dalam problema iklim, kita berkejaran dengan waktu dan perubahan alam yang begitu cepat. Maka, kita pun harus gesit bergerak dalam penanganannya," ujar Puan.

Alumni Universitas Indonesia itu juga menyebutkan bahwa Pemprov Jakarta juga harus memiliki penelitian lingkungan yang lebih menyeluruh dari paparan Biden. Dalam pidatonya, presiden AS itu menyebutkan bahwa ada potensi tenggelamnya Jakarta dalam jangka waktu 10 tahun. Jika punya riset sendiri, menurut Puan, Pemprov bisa melakukan intervensi yang tepat akan permasalah ini.

Puan meminta Pemprov proaktif dalam menangani masalah ini, meski pun ada rencana pemindahan Ibu Kota. "Masalah iklim ini masalah yang tingkat urgensinya tinggi. Apalagi, Jakarta adalah wilayah yang padat penduduk," kata Puan.

Puan menyebutkan bahwa sesuai data Pemprov per Februari 2021, DKI Jakarta memilih 10,56 juta jiwa penduduk. Puan memandang bahwa bahaya akan tenggelamnya Jakarta ini bisa membahayakan tidak hanya penduduk satu wilayah saja, tetapi seluruh warga secara merata. Pulau Jawa pun akan terkena dampak secara luasnya.

Selain Pemprov, Puan juga meminta Pemerintah Indonesia untuk mulai mengevaluasi perubahan iklim dan mulai mengambil tindakan. "Saya memahami bahwa kita sedang fokus akan pandemi. Namun, jangan sampai sehabis pandemi kita dilanda bencana akibat perubahan iklim karena tidak menanggapi problem ini secara serius. Sudah waktunya Pemerintah mengambil sikap," kata Puan.

Mitigasi Perubahan iklim dan proyeksi kebijakan untuk pemulihan lingkungan wajib segera dimasukkan dalam kebijakan pemerintah. Puan menuturkan bahwa Indonesia tidak bisa hanya serius secara prosedural saja, tetapi sudah harus masuk ke prakteknya.

"Dahulu, kita punya gelar negara paru-paru dunia, tetapi kini tingkat deforestasi lahan kita sangat tinggi. Harus ada penguatan kebijakan dalam negeri dan kerja sama luar negeri terhadap perubahan iklim ini," tutur Puan.

Puan menganggap paparan yang disampaikan Biden bisa menjadi kesadaran juga untuk masyarakat dalam memperbaiki pola hidup menjadi lebih baik. Menurut Puan, perbaikan lingkungan harus selaras dilakukan pemerintah dan masyarakat sebagai pendukungnya.

Puan memandang bahwa setiap lapisan masyarakat punya peranan masing-masing dalam melakukan perbaikan lingkungan, baik dari perilaku sehari-hari hingga pemilihan gaya hidup. Bahkan, kebiasaan kecil yang ramah lingkungan bisa jadi membawa dampak besar bagi kehidupan secara luas.

"Saya minta masyarakat juga bijak dalam bertindak dan bersikap. Tidak perlu menunggu, tetapi mulai sekarang untuk terus hidup ramah dengan lingkungan. Tindakan kita hari ini adalah warisan untuk anak cucu kita, begitu pula dengan lingkungan yang hijau dan sehat," kata Puan.

Pilihan yang bijak terhadap lingkungan hari ini menjadi masa depan generasi Indonesia yang mendatang. Maka, sudah sewajar setiap lapisan masyarakat mengambil keputusan melestarikan lingkungan untuk menjaga rumah tinggal penerus-penerus bangsa di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun