Mohon tunggu...
Reynaldi Agustin
Reynaldi Agustin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pernah Bekerja sebagai Junior Designer Internship dan Seorang Mahasiswa Aktif UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

"Jadikan kegagalan sebagai tantangan dan pelajaran berharga"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Salat sebagai Pendidikan dan Pengembangan Diri!

6 Desember 2022   01:15 Diperbarui: 6 Desember 2022   01:26 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terdapat 5 dimensi dalam shalat:

  • Tawajjuh, yaitu menghadap, merasakan, atau membulatkan hati dalam perjumpaan dirinya dengan Allah Swt. Dalam sehari semalam, umat islam paling sedikit yaitu sebanyak lima kali menghadap kepada Allah Swt
  • Munajat, yaitu Do’a, meminta permohonan, atau curhat apa yang sedang dirasakan atau dibutuhkan oleh dirinya. Dalam shalat, terdapat 8 aspek doa diantara duduk dua sujud, yaitu: (1) Rabbighfirli - Ya Allah ampuni-lah aku, (2) Warhamni – Sayangi-lah aku, (3) Wajburni – Tutup-lah aibku, (4) Warfa’ni – Tinggi-kan derajatku, (5) Warzuqni – Berikan-lah aku rizki, (6) Wahdini – Berikan-lah aku petunjuk, (7) Wa’afini – Sehatkan-lah aku, (8) Wa’fu’ani – Maafkan-lah aku.
  • Istislam, yaitu berserah atau merendahkan diri serendah-rendahnya dihadapan-Nya (Allah Swt)
  • Ikhlas, meliputi aspek BJB yaitu Bersih, Jernih, dan Bening
  • Khusyu’, melibatkan aspek Fisik, Pikiran, dan Perasaan

Konteks shalat sebagai pendidikan, dapat melalui dengan mengerjakan shalat 5 waktu. Melalui pendidikan shalat, manusia diajarkan bagaimana tatacara yang baik dan benar dalam menghadap kepada tuhannya. Mulai dari niat yang lurus atau lillahi ta’ala, dilanjutkan dengan mensucikan diri atau berwudhu, serta pengamalan gerakan-gerakan shalat yang telah ditentukan dalam hukum fiqih. Dengan shalat, dapat mendidik menjadi pribadi yang ber-akhlak mulia dan bertanggung jawab atas kewajiban terhadap tuhannya.

Melalui pendidikan, tanpa disadari shalat akan lebih meresap dan membawa kita kepada kebaikan, terutama pada pengembangan diri. Hal ini dapat dilihat dari segi aktivitas muamalah. Karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial, makhluk yang tidak dapat hidup sendiri dan membutuhkan bantuan orang lain.

  

Orang yang senantiasa sholat kepribadiannya akan jauh lebih tenang, sabar, tabah, wajah yang bersinar, dan tidak pernah merasa khawatir akan sesuatu karena hatinya telah terpaut dan bergantung serta berserah diri kepada Allah Swt atau tawakkal.

Sekian, semoga bermanfaat..

Jangan lupa share ke temen2x kalian agar lebih berkah 😊

Wassalam…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun