Dalam keheningan malam yang paling dalam,
Ketika kebisingan dunia mulai mereda,
Aku duduk dalam keheningan yang sunyi,
Mencari Tuhan dalam setiap tarikan napas yang panjang.
Aku menyelami hatiku yang penuh dengan pertanyaan,
Berharap jawaban muncul dari lautan jiwa,
Mengapa jalan hidup ini terkadang berliku,
Membuat langkahku tersandung oleh waktu.
Tuhan, Engkau hadir tanpa suara,
Dalam setiap tangis dan tawa,
Dalam senyum pagi dan dinginnya malam,
Engkau dekat, bahkan saat terasa gelap.
Aku tak sanggup menatap wajahmu,
Namun aku tahu Engkau selalu tahu,
Setiap luka, kebahagiaan, dan segala yang tersembunyi,
Dalam hati yang terkadang lelah mencari.
Engkau adalah bisikan lembut yang ditiup angin,
Sentuhan cinta dalam doa yang kuiringi,
Ketika aku hampir terjatuh tak berdaya,
Engkau adalah tangan yang tak pernah melepaskanku dengan setia.
Tuhan, dalam keheningan ini aku bersandar,
Mengucap syukur meski tak semua terjawab dengan sadar,
Karena dalam setiap jalan yang Kau percayakan,
Ada cinta, ada makna, ada Engkau yang abadi dalam perjalanan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H