Mohon tunggu...
Rey Poyandi Prayoga
Rey Poyandi Prayoga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penulis harian pemula

Selanjutnya

Tutup

Diary

Banyaknya Kegagalan yang Membuat Saya Hampir Frustasi

8 Oktober 2024   20:31 Diperbarui: 9 Oktober 2024   10:35 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Halo, saya Rey Poyandi Prayoga Saragih kalian bisa memanggil saya Rey,Yoga, Agoy atau apapun itu yang masih saja berkaitan dengan nama saya. Saya suku batak yang lahir di sebuah kota yang identik dengan orang-orang nya yang keras yapss betull kota Medan hahah.., 

kombo yang sangat sempurna bukan? suku batak yang sering juga di identikkan dengan orang-orangnya yang keras ditambah lahir dan tinggal di kota yang juga sering di cap keras bahkan kasar padahal sebenarnya hatinya lembut. Saya sangat senang berolahraga apalagi olahraga Sepakbola 

Saya lahir di bulan oktober tahun 2003, saya anak ke 4 dari 4 bersaudara, saya memiliki 3 orang kaka dimana itu terdiri dari 2 orang laki-laki dan 1 orang perempuan. singkat cerita, saya mulai menempuh pendidikan sekolah dasar saya di sebuah sekolah dasar negeri yang terletak di pinggir kota Medan, tetapi saya hanya bersekolah di sekolah tersebut selama 2 tahun saja dan setelah mau naik ke kelas 3 saya harus pindah sekolah karena saya dan keluarga saya harus pindah ke kampung halaman Kakek Nenek saya. 

Desa dimana kakek dan nenek saya bertempat tinggal, desa tersebut bernama desa Bangun Saribu. Kami pindah ke kampung itu karena nenek saya sakit-sakitan jadi kami mau tidak mau harus pindah ke kampung, nah setelah itu saya lanjut pendidikan dasar saya di sekolah dasar yang bernama SD GKPS saya melanjutkan pendidikan saya di kelas 3 sd. 

Di hari pertama saya masuk ke sekolah baru saya, saya masih tenang-tenang saja karena masih baru kali ya jadi saya tidak banyak berinteraksi dengan teman-teman baru saya karena saya juga orangnya sedikit pemalu, lanjut di hari ke 2 bersekolah di sini nih ada sebuah cerita yang sangat lucu menurut saya jikalau di ingat lagi sekarang karena di hari ke 2 ini saya langsung berkelahi dengan teman sebangku saya hahah, padahal hanya karena hal yang sepele saja hanya karena saya sedikit di ledek-ledekin oleh teman saya di situ saya sedikit merasa kesal lalu saya memukul badan dia sampai dia menangis hahah.. 

Buat teman saya yang bernama Brema maaf ya dulu aku mukul kamu hahah, tetapi setelah itu kami damai kok bahkan menjadi teman yang sangat dekat kalo kata zaman sekarang itu Bestie, ya walaupun saya bisa dikatakan sedikit nakal pada jaman saya SD akan tetapi saya masih bisa bersaing untuk mendapatkan ranking di kelas, saya selalu masuk di dalam 4 peringkat terbaik setiap tahun nya. 

Waktu berlalu begitu cepat tidak terasa saya sudah memasuki pendidikan SMP, saya melanjutkan Sekolah saya di SMP Negeri 2 Silimakuta, karena pada masa itu SMP Negeri 2 ini bisa dikatakan salah satu sekolah favorit di masa itu, di sini saya mulai mengenal wanita dan bahkan sampai pacaran haha, selain itu di masa Smp ini saya mulai menyalurkan hobby saya bermain sepak bola, kebetulan juga setiap tahunnya di wilayah tersebut sering mengadakan perlombaan sepak bola antar tingkat SMP. 

Puji Tuhan saya lolos seleksi untuk bisa bergabung dengan tim kebanggaan sekolah saya. 

Saya ditempatkan di posisi wing kiri karena saya menendang menggunakan kaki kiri saya dan kebetulan juga pada saat itu hanya saya yang bisa menendang bola menggunakan kaki kiri yang bisa di bilang memiliki power yang lumayan. Singkat cerita saya tamat pendidikan SMP saya, saya melanjutkan pendidikan Sekolah tingkat akhir saya di SMK Telkom Sandhy Putra Medan, saya kembali ke tanah kelahiran saya kota Medan, di sini saya mengambil sekolah kejuruan karena dulunya saya berniat setelah lulus saya bisa untuk langsung bekerja untuk membantu ekonomi keluarga saya.

 Saya mengambil jurusan TKJ ( Teknik Komputer dan Jaringan ) Selah naik ke kelas 2 SMK dimana di tahun ini lah merupakan tahun yang sangat saya tidak suka, karena mama saya disini mengidap penyakit bahkan sampai merenggut nyawanya, saya sangat sedih bahkan saya sudah mulai kehilangan minat belajar karena saya kehilangan mama saya apalagi dulu saya sangat-sangat dekat dengan mama saya.

 Tidak terasa masa SMK sudah mau berakhir saya harus kembali fokus dengan masa depan saya, dimana ditahun ke 3 ini jadwal sudah mulai sangat padat dengan jadwal ujian, baik itu ujian praktek, ujian sekolah bahkan ujian nasional saya harus fokus untuk mengikuti semua ujian yang akan saya hadapi, singkat cerita saya masuk ke dalam siswa eligible dimana saya mendapatkan jalur undangan untuk melanjutkan ke dalam perguruan tinggi negeri ya walaupun ternyata saya masih belum bisa lolos ke perguruan tinggi negeri yang saya pilih dengan hasil yang kurang memuaskan, saya selanjutnya memilih untuk mengikuti seleksi Secaba TNI angkatan Darat dengan mermodalkan latihan mandiri saya nekat mengikuti tes ini. 

Saya harus terhenti di tahap kesehatan, tidak menyerah begitu saja selanjutnya saya mengikuti seleksi Kedinasan. Saya memilih instansi STIN, masih dengan hasil yang belum memuaskan saya harus berpuas hati dengan nilai yang saya dapat.

 Setelah itu saya memilih untuk GapYear 1 tahun, saya memilih kembali ke kampung untuk membantu Bapak saya bertani. Setelah setahun berlalu dimana musim untuk tes perguruan tinggi negeri kembali datang, saya tidak mau kehilangan kesempatan untuk kembali menggapai cita-cita saya, saya kembali mencoba SBMPTN saya memilih jurusan yang tidak sejalur dengan jurusan saya sewaktu SMK. 

Saya memilih jurusan Ilmu Komunikasi dan Perfilman karena menurut reset yang selama ini saya cari, jurusan ini sangat banyak dicari oleh perusahaan-perusahaan karena menurut saya hal ini merupakan peluang untuk menuju kesuksesan oleh karena itu saya memilih jurusan ini. 

Ternyata masih saja gagal SBMPTN gagal, Simak UI gagal, jalur Mandiri gagal, semua yang saya coba semuanya gagal, saya mulai frustasi dengan semua kegagalan yang saya dapatkan, saya cape sampai-sampai saya hampir memilih untuk tidak melanjutkan pendidikan saya lagi dan lebih memilih untuk bertani membantu bapak saya ditambah lagi ditahun itu ekonomi keluarga saya semakin merosot sehingga saya kepikiran untuk tidak membebani bapak saya yang hanya seorang diri untuk menghidupi keluarganya tanpa dibantu oleh ibu saya yang sudah terlebih dahulu dipanggil oleh Tuhan. 

Beruntungnya saya diberi nasihat oleh adik bapak saya yang biasa saya sebut Panggi (panggilan yang biasa digunakan dalam suku simalungun terhadap saudara lelaki dari bapak) dengan nasihat yang diberikan oleh panggi saya, disitu saya sudah mulai menerima semua kegagalan saya dan pikiran saya sudah mulai terbuka untuk melupakan semua hal tersebut dan memilih untuk melihat kedepan yang masih sangat panjang untuk di jalanin. 

Setelah obrolan berakhir saya sepakat dengan apa yang dikatakan oleh panggi saya, saya memilih untuk berkuliah di Kota Bandung dimana perguruan tinggi ini juga merupakan salah satu perguruan tinggi swasta ternama yang ada di kota Bandung. Nama dari perguruan tinggi tersebut adalah Universitas Komputer Indonesia atau baiasa disebut UNIKOM, saya memilih untuk melanjutkan pilihan yang sebelumnya saya ambil di SBMPTN yaitu jurusan Ilmu Komunikasi.

Puji Tuhan sampai saat ini saya masih melanjutkan pendidikan perguruan tinggi saya di UNIKOM walaupun banyak kendala yang saya alami, mulai dari masalah ekonomi, asmara dan masih banyak lagi. Saya yakin dan percaya kuasa Tuhan dapat membantu saya untuk menyelesaikan Pendidikan saya ini, Tuhan tidak akan melepaskan begitu saja hambanya di kesulitan yang dialamin, Tuhan tidak akan memberikan ujian yang melebihi batas kekuatan hambanya. 

Dengan menekuni jurusan Ilmu Komunikasi saya berharap saya nanti bisa bekerja sesuai dengan jurusan yang saya pelajarin sekarang sehingga saya dapat membanggakan kedua orang tua saya. 

Demikian cerita data diri dan cerita kehidupan singkat saya Semoga anda yang sudah membaca suka dengan cerita saya ini, akhir kata saya ucapkan Terimakasih..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun