Setelah membaca semua diatas, lalu bagaimana dengan demokrasi di Indonesia sekarang?
Pada dasarnya Indonesia sudah memiliki konsep demokrasi yang ideal, yaitu demokrasi pancasila. Â Namun, dalam pelaksanaannya hak sosial dan hak ekonomi belum sepenuhnya dapat dinikmati oleh seluruh rakyat. contohnya seperti akses terhadap kesehatan dan pendidikan yang masih dirasakan sangat terbatas, serta angka kemiskinan dan pengangguran yang masih tinggi adalah indikasi bahwa pemerintah belum mampu menyediakan hak - hak sosial dan ekonomi bagi warganya.
Di sisi lain juga dapat kita lihat bahwa masih banyak yang memiliki pandangan dan pemahaman yang salah terhadap demokrasi ini sendiri. "demokrasi menjadi dalih untuk menjustifikasi praktik-praktik anarkhis dan kekerasan atas nama kebebasan. Padahal demokrasi sendiri sangat menghormati keberagaman dan menjunjung tinggi penghargaan pada jati diri individu" (Mariana, 2008:xv).
Agar masyarakat tidak salah memahami demokrasi maka memang diperlukan "gizi" yang memadai seperti yang dinyatakan Mariana (2008 : xvii) berikut ini : Kedewasaan politik menjadi prakondisi yang diperlukan untuk mewujudkan pertumbuhan demokrasi yang berkualitas. Tanpa kedewasaan politik, demokrasi akan mengalami pengkerdilan. Untuk itu pertumbuhan demokrasi perlu didukung dengan gizi yang memadai agar para elit dan massa memiliki kesadaran dan kedewasaan politik dalam berpartisipasi. Gizi ini hanya dapat dipenuhi melalui pendidikan politik, suatu proses pembelajaran agar masyarakat memahami hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Pemahaman akan makna demokrasi inilah yang perlu ditanamkan melalui pendidikan politik agar ada kontrol sosial yang berkesinambungan terhadap jalannya pemerintahan.
Maka dari itu, sebuah pemahaman akan makna demokrasi sebuah negara sangat dibutuhkan bagi setiap warga negara. karena dengan itu kita dapat menjamin sebuah pemerintahan yang bersih dan dapat menghindari tindakan yang sewenang-wenang terhadap warga negara, serta dapat mewujudkan sebuah demokrasi yang berkualitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H