Mohon tunggu...
Reyhan Nur Fikri
Reyhan Nur Fikri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mencoba menjadi yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Tayangan Debat Capres/Wapres bagi Pemilih Pemula

6 Januari 2024   15:23 Diperbarui: 6 Januari 2024   15:41 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENGARUH TAYANGAN DEBAT CAPRES/WAPRES BAGI PEMILIH PEMULA

REYHAN NUR FIKRI (202110415237)

Dosen Pengampu : Saeful Mujab, S.Sos, M.I.Kom

Mahasiswa Jurusan IMP, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Abstract

The presidential election is a way and means by which the people will directly elect a leader. The presidential election will be held on February 14 2024. The General Election Commission as the organizer of the presidential election will hold a debate between the presidential and vice presidential candidates. The presidential and vice presidential debates will be broadcast live on television. The purpose of broadcasting the presidential and vice presidential debates is to provide information to candidates who will elect president and vice president and especially for beginners who have just received their voting rights. The presidential election debate will be held in five debates, namely the first, third and fifth debates will be filled with presidential candidate debates, then the second and fourth debates will be filled with vice presidential debates. Debate is one form of campaign carried out by presidential and vice presidential candidates. By expressing the vision and mission of the presidential and vice presidential candidates, it provides an interesting picture for the audience and listeners. Of course, it is hoped that this debate will make people more mature in choosing president and vice president, especially for beginners who are just experiencing and exercising their right to vote.

Keywords: Presidential and Vice Presidential Candidate Debate, Television Broadcasts, Beginner Voters

Abstrak

Pemilihan presiden adalah cara dan sarana yang dimana rakyat akan melakukan pemilihan pemimpin secara langsung. Pilpres akan diselenggarakan pada 14 Februari 2024. Komisi Pemilihan Umum selaku penyelenggara pilpres akan mengadakan debat antar capres dan cawapres. Debat capres dan cawapres akan ditayangkan di televisi secara langsung, tujuan tayangan debat capres dan cawpres untuk memberikan informasi kepada calon yang akan memilih presiden dan wakil presiden dan khususnya bagi pemula yang baru mendapatkan hak pilihnya. Debat pilpres akan dilaksanakan dalam lima kali debat, yaitu  pada debat pertama, ketiga, dan kelima akan diisi oleh debat capres lalu debat kedua dan keempat akan diisi oleh debat cawapres. Debat merupakan salah satu bentuk dari kampanye yang dilakukan oleh capres dan ca wapres. Dengan mengukapkan visi dan misi dari capres dan cawapres memberikan gambaran yang menarik untuk penonton dan pendengarnya. Tentu saja debat ini diharapkan bisa membuat Masyarakat lebih matang lagi dalam memilih presiden dan wakil presiden, terutama bagi pemula yang baru merasakan dan menggunakan hak pilihnya.

Kata kunci : Debat Capres dan Cawapres, Tayangan Televisi, Pemillih Pemula

PENDAHULUAN

Pemilihan Presiden secara langsung di Indonesia pertama kali dilaksanakan pada tahun 2004. Pilpres menurut undang undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang "pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden" dan tercantum pada pasal 1 Ayat 1 yaitu Tentang Ketentuan Umum yang berbunyi : Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, selanjutnya disebut Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, adalah pemilihan umum untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasilan dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Capres dan Cawapres juga aktif dalam mengkampanyekan. Mulai dari memasang baliho, iklan di televisi dan media sosial. KPU juga mengadakan debat capres dan cawapres yang ditayangkan di televisi.

Pelaksanaan debat Capres Cawapres yang dilakukan oleh KPU tentunya memiliki alasan tersendiri. Menurut Dennis McQuail dalam Henry Subiakto, suatu kampanye kemungkinan berhasil jika ada kondisi tertentu yang mendukung pada situasi audience, pesan, dan sumber. Untuk audiensi, pertama kampanye harus dapat menjangkau khalayak yang luas. Kedua, audiensi yang dijangkau itu harus sesuai dengan sasaran kampanye. Ketiga, sifat khalayak yang dituju tidak mempunyai sikap antipasti terhadap materi kampanye. Keempat, kampanye akan berhasil jika didukung oleh struktur komunikasi int sumber, perlu adanya kondisi interpersonal yang sesuai dengan yang diharapkan. Kelima, audiensi benar- benar dapat memahami isi kampanye secara benar. Pada sumber, usahakan adanya monopoli, yakni seluruh saluran komunikasi digunakan untuk menyampaikan pesan kampanye yang sama. Sedangkan kondisi pada media yang digunakan, media harus akrab dengan khalayak dan disesuaikan dengan sasaran yang dituju.

Pemilih bagi pemula yang baru pertama kalo memberikan suaranya dalam pilpres. Seperti  dijelaskan  dalam Modul Pemilu Untuk Pemula Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada tahun 2013, yang termasuk ke  dalamkategoriPemilih  Pemula  adalah  warga  negara  yang  baru  pertama  kali akan  menggunakan  hak  pilihnya  di  dalam  kegiatan pemilu.  Mereka  bisa  berasal dari  Warga  Negara  Indonesia  (WNI)  genap  berusia  17  tahun  atau  belum  berusia 17 tahun tetapi sudah pernah menikah (Modul Pemilu Untuk Pemula KPU,2013).Menurut  Azwar (Renciansyah,  2014), pemilih  pemula  yaitu  pemilih  yang  baru pertama  kali  memilih  karena  usia  mereka  baru  memasuki  usia  pemilih  yaitu berusia 17 tahun sampai 21 tahun. Sebagai pemilih pemula tentunya akan lebih mudah mencari informasi yang aktual tentang capres dan cawapres dengan menggunakan teknologi canggih seperti handphone, laptop, dll dan menentukan capres dan cawapres yang tebaik. Mereka juga diharapkan bisa mempelajari dan berfikir kritis dalam kehidupan demokrasi.

TINJAUAN PUSTAKA

Dimana analisis yang saya gunakan yaitu dengan mempelajari bagaimna Masyarakat harus menjadi pemilih yang cerdas dan rasional menurut Morrisan (2005:17) mengemukakan bahwa pemilihan umum adalah cara atau sarana untuk mengetahui keinginan rakyat mengenai arah dan kebijakan negara. Bisa juga dikatakan bahwa pelaksanaan pemilu adalah implementasi dari sistem pelaksanaan demokrasi secara sesungguhnya. Dimana dalam pemilu sangat memerlukan yang namanya etika guna dalam berkomunikasi maksud dan tujuan yang ingin disampaikan dalam berkomunikasi tersampaikan dengan cara yang baik dan lawan komunikasi menerimanya dengan senang, yang dengan itu juga guna terjalinnya komunikasi yang harmonis. Artinya, informasi yang ada selalu dikirimkan atau diterima oleh satu orang atau lebih. Tayangan debat capres dan cawapres bisa memberikan gambaran bagi pemilih pemula namun tayangan debat capres dan cawapres juga mempunyai kelemahan yang sifatnya yang selintas dan tidak mendalam dalam menyiarkan informasi. Hampir diseluruh acara siaran  berita di televisi memiliki talkshow dan wawancara khusus untuk menggali lebih dalam lagi permasalahan hingga tuntas, bahkan perdebatan terbuka antar kubu. Maka Sikap orang lain bisa mempengaruhi. tergantung pada dua hal, alternatif yang disukai serta motivasi untuk mengikuti keinginannya dan sikap negatif orang lain. Ketika seseorang menyebarkan dampak positif tentang Paslon maka penonton akan dapat berpengaruh un tuk memilih paslon tersebut. Dan sebaliknya di saat seseoarang menyebarkan dampak negatif salah satu paslon maka penonton juga dapat terpengaruh dalam pemilihan calon presiden.  Komunikasi politik yang efektif membutuhkan lebih dari sekadar menjangkau audiens; komunikasi politik membutuhkan persuasi, membangun kepercayaan, dan menumbuhkan rasa kebersamaan, yang sering kali dicapai melalui pesan-pesan yang bernuansa. Perlu dicatat bahwa meskipun media sosial dapat menjadi alat yang ampuh untuk melibatkan pemilih muda, interaksi tatap muka harus tetap ada. Debat capres ini memberikan petunjuk dan gambaran bagi para pemilih pemula yang baru mendapatkan hak pilihnya. Melalui   debat  capres cawapres, Pemilih pemula  akan tercerahkan   lewat  tayangan dan informasi   faktual   secara   langsung   yang disampaikan   oleh   para kandidat.

METODE

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Subroto (2007:5) mengungkapkan bahwa metode kualitatif adalah metode pengkajian atau metode penelitian suatu masalah yang tidak di desain atau dirancang menggunakan prosedur-prosedur statistik. Penelitian ini lebih mengutamakan proses dari pada hasil. Subroto (2007:8) mengungkapkan bahwa penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Istilah deskriptif berarti penelitian yang dilakukan semata-mata hanya didasarkan pada fakta atau fenomena yang ada, sehingga hasilnya adalah pemaparan apa adanya.. Data adalah bahan jadi penelitian. Menurut Sudaryanto (1990:9-10) data merupakan objek penelitian (gegendstand) beserta dengan konteksnya.

Data dalam penelitian ini adalah tuturan dalam debat pertama calon presiden dan wakil presiden dalam Pilpres 2024. Sumber data penelitian ini ialah tayangan televisi debat calon presiden dan wakil presiden putaran pertama yang didukung dengan transkripsinya.

Penyediaan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode simak dengan teknik catat. Metode simak merupakan metode penyediaan data yang dilakukan dengan menyimak. Metode simak dilakukan terhadap data lisan (Sudaryanto, 2015:206-207). Metode simak terhadap ujaran dalam debat presiden putaran pertama pada tayangan televisi. Setelah data ditemukan data tersebut dicatat dengan menggunakan teknik catat. Teknik catat adalah mengadakan pencatatan terhadap data yang relevan yang sesuai dengan tujuan penelitian (Subroto, 2007:47). Data tersebut dicatat dan diklasifikasikan dalam sebuah file di computer sesuai dengan fenomena kebahasaan, yaitu meliputi aspek leksikal dan aspek gramatikal.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Saat pilpres 2024, pasangan calon nomor urut 1 yang terdiri dari pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar lalu pasangan calon nomor urut 2 yang terdiri dari pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka serta pasangan calon nomor urut 3 yang terdiri dari pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang telah melaksanakan debat capres dan cawapres. Pelaksanaan debat yang diselenggarakan oleh KPU akan berlangsung selama lima kali debat. Debat pertama akan dilaksanakan pada tanggal 12 desember 2023 yang bertema Pemerintahan, Hukum, HAM, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, Peningkatan Layanan Publik dan Kerukunan Warga, debat kedua dilaksanakan pada tanggal 22 desember 2023 yang bertema Ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital), Keuangan, Investasi Pajak, Perdagangan, Pengelolaan APBN-APBD, Infrastruktur, dan Perkotaan, debat ketiga  dilaksanakan pada tanggal 7 januari 2024 yang bertema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik, debat keempat dilaksanakan pada tanggal 21 januari 2024 yang bertema Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat dan Desa, dan debat kelima akan dilaksanakan pada tanggal 4 februari 2024 yang bertema Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi. Debat tersebut akan dilakukan oleh capres sebanyak tiga kali dan untuk cawapres sebanyak dua kali.

Tayangan debat capres dan cawapres bisa memberikan gambaran bagi pemilih pemula namun tayangan debat capres dan cawapres juga mempunyai kelemahan yang sifatnya yang selintas dan tidak mendalam dalam menyiarkan informasi. Hampir diseluruh acara siaran  berita di televisi memiliki talkshow dan wawancara khusus untuk menggali lebih dalam lagi permasalahan hingga tuntas, bahkan perdebatan terbuka antar kubu. Hal ini juga sependapat dengan hasil penelitian tentang Media Televisi di Era Internet oleh (Abdullah, 2018) bahwa Pola Baru Menonton Televisi di Era Internet Teknologi internet ikut mempengaruhi terhadap perkembangan pertelevisian baik di tingkat nasional maupun global. Pada bagianbagian tertentu teknologi baru ini berdampak secara positif, tetapi teknologi internet ini juga sekaligus memiliki dampak negatif ditinjau dari aspek televisi sebagai industri atau sebagai institusi bisnis. Dengan demikian, kualitas acara informasi jauh lebih baik dibanding televisi di masa lalu.

Sebagai pemilih pemula yang baru menggunakan hak pilihnya diharapkan bisa lebih mematangakan lagi pilihan nya dari berbagai sumber yang aktul. Pastinya setiap individu manusia memiliki perbedaan dalam hal sifat, pengalaman, lingkungan, serta golongan sosial yang meliputi tempat tinggal, pendidikan, status sosial, jenis kelamin, usia, agama, dan suku bangsa. Karakteristik tersebut tentunya juga memunculkan adanya perbedaan kebutuhan terhadap media maupun respon terhadap isinya.

KESIMPULAN

Debat capres ini memberikan petunjuk dan gambaran bagi para pemilih pemula yang baru mendapatkan hak pilihnya. Melalui   debat  capres cawapres, Pemilih pemula   akan   tercerahkan   lewat  tayangan dan informasi   faktual   secara   langsung   yang disampaikan   oleh   para   kandidat.   Informasi   tersebut   tentunya   akan  semakin menguatkan alasan mereka memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden. Bagi   pemilih   pemula,   presiden   berkarakter   akurat,   faktual,  terpercaya, pengalaman, dan  kerja  nyata  merupakan  sosok  presiden  dan  wakil  presiden harapan para pemilih pemula

SARAN

Pemilih pemula sebaiknya mampu meningkatkan partisipasi politiknya bukan hanya dalam kegiatan mencoblos pada pelaksaan pemilu namun juga pada kegiatan-kegiatan politik lain yang dapat menambah pengetahuan agar pemilih pemula dapat memahami politik secara lebih baik sehingga mampu menggunakan hak politiknya secara bijak dalam memilih pemimpin atau berpartisipasi politik dalam cakupan yang lebih luas demi kemajuan bangsa dan negara.

DAFTAR PUSTAKA

BAYU CHANDRA, (2020). PENGARUH DEBAT CALON PRESIDEN/WAKIL PRESIDEN TERHADAP PREFERENSI PEMILIH PEMULA PADA PILPRES 2019, JURNAl TRANSLITERA, Vol 9 No. 1

BUDIONO EKO. (2023). Pengamat: Debat Capres Pengaruhi Pemilih Bimbang. Diakses pada 11 Desember 2023 https://infopublik.id/kategori/nasional-politik-hukum/807234/pengamat-debat-capres-pengaruhi-pemilih-bimbang

Adnan Lis Zilfah, (2020) Pengaruh motif terhadap kepuasan pemilih pemula dalam menonton tayangan Debat Capres 2019. Jurnal ProTVF

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun