Mohon tunggu...
Reyhan Nur Fikri
Reyhan Nur Fikri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mencoba menjadi yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Tayangan Debat Capres/Wapres bagi Pemilih Pemula

6 Januari 2024   15:23 Diperbarui: 6 Januari 2024   15:41 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENDAHULUAN

Pemilihan Presiden secara langsung di Indonesia pertama kali dilaksanakan pada tahun 2004. Pilpres menurut undang undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang "pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden" dan tercantum pada pasal 1 Ayat 1 yaitu Tentang Ketentuan Umum yang berbunyi : Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, selanjutnya disebut Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, adalah pemilihan umum untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasilan dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Capres dan Cawapres juga aktif dalam mengkampanyekan. Mulai dari memasang baliho, iklan di televisi dan media sosial. KPU juga mengadakan debat capres dan cawapres yang ditayangkan di televisi.

Pelaksanaan debat Capres Cawapres yang dilakukan oleh KPU tentunya memiliki alasan tersendiri. Menurut Dennis McQuail dalam Henry Subiakto, suatu kampanye kemungkinan berhasil jika ada kondisi tertentu yang mendukung pada situasi audience, pesan, dan sumber. Untuk audiensi, pertama kampanye harus dapat menjangkau khalayak yang luas. Kedua, audiensi yang dijangkau itu harus sesuai dengan sasaran kampanye. Ketiga, sifat khalayak yang dituju tidak mempunyai sikap antipasti terhadap materi kampanye. Keempat, kampanye akan berhasil jika didukung oleh struktur komunikasi int sumber, perlu adanya kondisi interpersonal yang sesuai dengan yang diharapkan. Kelima, audiensi benar- benar dapat memahami isi kampanye secara benar. Pada sumber, usahakan adanya monopoli, yakni seluruh saluran komunikasi digunakan untuk menyampaikan pesan kampanye yang sama. Sedangkan kondisi pada media yang digunakan, media harus akrab dengan khalayak dan disesuaikan dengan sasaran yang dituju.

Pemilih bagi pemula yang baru pertama kalo memberikan suaranya dalam pilpres. Seperti  dijelaskan  dalam Modul Pemilu Untuk Pemula Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada tahun 2013, yang termasuk ke  dalamkategoriPemilih  Pemula  adalah  warga  negara  yang  baru  pertama  kali akan  menggunakan  hak  pilihnya  di  dalam  kegiatan pemilu.  Mereka  bisa  berasal dari  Warga  Negara  Indonesia  (WNI)  genap  berusia  17  tahun  atau  belum  berusia 17 tahun tetapi sudah pernah menikah (Modul Pemilu Untuk Pemula KPU,2013).Menurut  Azwar (Renciansyah,  2014), pemilih  pemula  yaitu  pemilih  yang  baru pertama  kali  memilih  karena  usia  mereka  baru  memasuki  usia  pemilih  yaitu berusia 17 tahun sampai 21 tahun. Sebagai pemilih pemula tentunya akan lebih mudah mencari informasi yang aktual tentang capres dan cawapres dengan menggunakan teknologi canggih seperti handphone, laptop, dll dan menentukan capres dan cawapres yang tebaik. Mereka juga diharapkan bisa mempelajari dan berfikir kritis dalam kehidupan demokrasi.

TINJAUAN PUSTAKA

Dimana analisis yang saya gunakan yaitu dengan mempelajari bagaimna Masyarakat harus menjadi pemilih yang cerdas dan rasional menurut Morrisan (2005:17) mengemukakan bahwa pemilihan umum adalah cara atau sarana untuk mengetahui keinginan rakyat mengenai arah dan kebijakan negara. Bisa juga dikatakan bahwa pelaksanaan pemilu adalah implementasi dari sistem pelaksanaan demokrasi secara sesungguhnya. Dimana dalam pemilu sangat memerlukan yang namanya etika guna dalam berkomunikasi maksud dan tujuan yang ingin disampaikan dalam berkomunikasi tersampaikan dengan cara yang baik dan lawan komunikasi menerimanya dengan senang, yang dengan itu juga guna terjalinnya komunikasi yang harmonis. Artinya, informasi yang ada selalu dikirimkan atau diterima oleh satu orang atau lebih. Tayangan debat capres dan cawapres bisa memberikan gambaran bagi pemilih pemula namun tayangan debat capres dan cawapres juga mempunyai kelemahan yang sifatnya yang selintas dan tidak mendalam dalam menyiarkan informasi. Hampir diseluruh acara siaran  berita di televisi memiliki talkshow dan wawancara khusus untuk menggali lebih dalam lagi permasalahan hingga tuntas, bahkan perdebatan terbuka antar kubu. Maka Sikap orang lain bisa mempengaruhi. tergantung pada dua hal, alternatif yang disukai serta motivasi untuk mengikuti keinginannya dan sikap negatif orang lain. Ketika seseorang menyebarkan dampak positif tentang Paslon maka penonton akan dapat berpengaruh un tuk memilih paslon tersebut. Dan sebaliknya di saat seseoarang menyebarkan dampak negatif salah satu paslon maka penonton juga dapat terpengaruh dalam pemilihan calon presiden.  Komunikasi politik yang efektif membutuhkan lebih dari sekadar menjangkau audiens; komunikasi politik membutuhkan persuasi, membangun kepercayaan, dan menumbuhkan rasa kebersamaan, yang sering kali dicapai melalui pesan-pesan yang bernuansa. Perlu dicatat bahwa meskipun media sosial dapat menjadi alat yang ampuh untuk melibatkan pemilih muda, interaksi tatap muka harus tetap ada. Debat capres ini memberikan petunjuk dan gambaran bagi para pemilih pemula yang baru mendapatkan hak pilihnya. Melalui   debat  capres cawapres, Pemilih pemula  akan tercerahkan   lewat  tayangan dan informasi   faktual   secara   langsung   yang disampaikan   oleh   para kandidat.

METODE

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Subroto (2007:5) mengungkapkan bahwa metode kualitatif adalah metode pengkajian atau metode penelitian suatu masalah yang tidak di desain atau dirancang menggunakan prosedur-prosedur statistik. Penelitian ini lebih mengutamakan proses dari pada hasil. Subroto (2007:8) mengungkapkan bahwa penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Istilah deskriptif berarti penelitian yang dilakukan semata-mata hanya didasarkan pada fakta atau fenomena yang ada, sehingga hasilnya adalah pemaparan apa adanya.. Data adalah bahan jadi penelitian. Menurut Sudaryanto (1990:9-10) data merupakan objek penelitian (gegendstand) beserta dengan konteksnya.

Data dalam penelitian ini adalah tuturan dalam debat pertama calon presiden dan wakil presiden dalam Pilpres 2024. Sumber data penelitian ini ialah tayangan televisi debat calon presiden dan wakil presiden putaran pertama yang didukung dengan transkripsinya.

Penyediaan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode simak dengan teknik catat. Metode simak merupakan metode penyediaan data yang dilakukan dengan menyimak. Metode simak dilakukan terhadap data lisan (Sudaryanto, 2015:206-207). Metode simak terhadap ujaran dalam debat presiden putaran pertama pada tayangan televisi. Setelah data ditemukan data tersebut dicatat dengan menggunakan teknik catat. Teknik catat adalah mengadakan pencatatan terhadap data yang relevan yang sesuai dengan tujuan penelitian (Subroto, 2007:47). Data tersebut dicatat dan diklasifikasikan dalam sebuah file di computer sesuai dengan fenomena kebahasaan, yaitu meliputi aspek leksikal dan aspek gramatikal.

HASIL DAN PEMBAHASAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun