Mohon tunggu...
Reyhan Febrilian
Reyhan Febrilian Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa semester 2

bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etika Komunikasi dalam Konteks Media

29 Mei 2021   14:36 Diperbarui: 29 Mei 2021   14:54 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari beberapa kategori tersebut, yang menjadi posisi pertama dalam penyebaran berita hoax adalah kasus pornografi yang berjumlah 767 ribu, pada posisi kedua yaitu kasus perjudian, dan posisi ketiga yaitu kasus penipuan anak (Jamaludin, 2016). Terdapat beberapa bentuk konten hoax yang banyak didapatkan masyarakat diantaranya dalam berupa teks sebanyak 62.1%, dalam bentuk gambar sebanyak 37.5%, dan video sebanyak 0.4%.

D. Bagaimana Cara Merespon Hoax?

Ketua Masyarakat Indonesia Anti Hoax, Septiaji Eko Nugroho menyebutkan terdapat beberapa langkah dalam mengindetifikasi hoax dan bagaimana meresponnya. Pertama, berhati-hatilah dengan judul berita yang provokatif. Jika menemukan judul yang provokatif seperti ini, sebaiknya dibandingkan dengan berita yang sama dari situs berita online yang resmi. Selanjutnya, cermati alamat situs website tempat informasi diperoleh. Di Indonesia sendiri terdapat sekitar 43.000 situs portal berita di Indonesia. Namun, situs yang terverifikasisebagai situs resmi tidak sampai 300. Artinya, terdapat puluhan ribu situs yang memiliki potensi menyebarkan hoax di internet.

Langkah ketiga adalah periksa fakta dan perhatikan sumber berita tersebut apakah dari institusi resmi seperti KPK atau POLRI? Selain itu, perhatikan juga keberimbangan sumber berita serta apakah berita tersebut berdasarkan fakta atau opini. Kemudian, periksa keaslian foto. Hal ini dikarenakan dalam era digital seperti saat ini, video dan foto sudah sangat mudah untuk dimanupulasi. Terakhir, bergabung dalam grup diskusi anti-hoax. Dalam grup ini, semua anggota dapat berkontribusi dalam memastika apakah suatu berita tersebut hoax atau bukan.

Selain langkah-langkah tersebut, masyarakat juga dituntut untuk bersikap kritis dalam menanggapi suatu informasi yang diterima. Jangan mudah percaya terhadap suatu informasi sebelum melakukan check dan recheck terkait kebenaran dari informasi tersebut.

E. Kesimpulan

Etika komunikasi merupakan salah satu hal yang patut untuk dipertimbangkan dan dijunjung tinggi saat kita berinteraksi dalam media sosial. Karena etika komunikasi adalah nilai, norma, atau ukuran tingkah laku yang baik dalam berkomunikasi antar sesama. Etika komunikasi perlu ditanamkan pada masing-masing individu agar terciptanya pandangan yang baik yang dapat menimbulkan dampak positif terhadap orang lain.

Perkembangan teknologi yang pesat tidak hanya menciptakan dampak positif tetapi juga dampak negatif. Salah satu dari dampak negatif perkembangan teknologi adalah tidak terkontrolnya informasi yang beredar dalam masyarakat sehingga tercipta berita palsu atau biasa kita namakan Hoax. Penyebaran hoax di Indonesia termasuk dalam kategori yang buruk. Kategori hoax yang seringkali tersebar dalam masyarkat Indonesia yaitu kasus pornografi yang berjumlah 767 ribu disusul dengan kasus perjudian dan penipuan anak (Jamaludin, 2016).

Cara untuk mencegah penyebaran hoax adalah menanamkan sikap kritis terhadap suatu berita yang diterima. Tidak mudah percaya dengan judul serta melakukan crosscheck dalam menanggapi suatu informasi merupakan cara mutakhir untuk menekan peredaran hoax dikalangan masyarakat

Maka dari itu, sebagai warga negara yang baik, kita harus menanamkan sikap kritis terhadap segala informasi yang kita terima. Selain itu, kita juga harus menjunjung tinggi etika komunikasi dalam berinteraksi dengan orang lain agar tidak menimbulkan kesalahpahaman yang nantinya akan berujung terciptanya informasi palsu atau hoax


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun