Mohon tunggu...
Rey kaffa
Rey kaffa Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

No Golput: Jadilah Milenial yang Menentukan

1 Maret 2019   21:00 Diperbarui: 1 Maret 2019   21:29 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

17 April 2019 adalah hari pemungutan suara untuk pemilu Serentak 2019. Di mana untuk pertama kalinya Indonesia mencatatkan sejarah untuk pemilu Serentak dengan 5 pencoblosan atau pemilihan sekaligus.

Pertama Indonesia akan memilih calon presiden atau orang nomor 1 di indonesia. Dan selanjutnya adalah pemilihan Calon legislatif DPRD, DPR RI, DPD RI , Dan DPD untuk periode 2019 - 2024. Dengan kata lain tahun 2019 ini merupakan tahun pemilu atau tahun demokrasi di indonesia. 

Ada 20 partai lebih yang akan bertanding memperebutkan kursi untuk kursi legislatif yang ada.

Yang menarik di sini adalah pemilihan calon presiden 2019. Di mana, Jokowi sebagai petahana atau presiden periode 2014-2019 akan kembali memperebutkan kursi presiden dengan Prabowo Subianto dalam pemilu pilpres 2019-2024.

Karena di domisi oleh pemilih baru pertarungan ini akan semakin seru. Di mana kedua paslon saling memperebutkan suara dari kaum Milenial yang antara tahun labor 1988 - 2002 . dengan jumlah pemilih milenial mencapai lebih dari 50 %. Pemilih kaum milenial menjadi sorotan Dan perhitungan yang memungkinkan untuk bisa memenangkan pilpres 2019.

Namun, tidak semudah itu untuk bisa merebut hati kaum Milenial saat ini untuk ikut berpartisipasi dalam pemilihan pilpres 2019. 

Begitu banyak gerakan no golput yang disuarakan oleh berbagai lembaga dan juga aliansi pemerintahan. Namun, dari pilpres pilpres sebelumnya pun, angka pemilih golput masih cukup tinggi untuk ini.

Beberapa faktor di antaranya 

1. Adanya pendapat bahwa siapa pun presidennya tidak akan berpengaruh pada KEHIDUPAN mereka.

2. Banyaknya kaum Milenial yang merantau, sehingga tidak dapat ikut dalam pemilu di daerahnya.

3. Kurangnya pengetahuan pemilih Milenial soal pentingnya suara mereka untuk Menentukan masa depan Indonesia untuk 5 tahun ke depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun