Mohon tunggu...
Thomas Warga Bangsa
Thomas Warga Bangsa Mohon Tunggu... wiraswasta -

Seperti ini

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tafsir: Firman yang Menjadi Daging

11 Agustus 2011   16:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:53 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

"Mboten Pakde, namung bade tanglet mawon... Sampun sarapan dereng ?!"  (Enggak Pakde, cuma mau tanya ... Sudah sarapan belum ?!)

"Wah, nggih dereng, lha wong dereng angsal penumpang ... " (Wah, ya belum, orang belum dapat penumpang)

Tanpa menunggu bapak tua tadi menyelesaikan kalimatnya, Sahabat tadi mengangsurkan selembar uang kepada bapak tua, dan berkata:

"Niki Pakde, kagem sarapan ... mugi-mugi dados daging njih " ...(Ini Pakde, untuk (beli) sarapan ... semoga jadi daging ya)

*******

Teman yang berbincang dengan Sahabat langsung melengos dan ngeloyor pergi dari situ ...

Sementara ia melangkah, ia masih mendengar Bapak  tua tadi mengucap:

"Waaaah, maturnuwun sanget Mas, nggih ... mugi-mugi dados daging lan tenogo ngge nggenjot becak"  (Waah, terimakasih sekali Mas, ya ... moga-moga jadi daging dan tenaga untuk genjot becak)

********

Juga suara Sahabat saya:

"Nggak rumit to jane Mas ?!"  (Nggak rumit kan sebenarnya Mas ?!)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun