Mohon tunggu...
Thomas Warga Bangsa
Thomas Warga Bangsa Mohon Tunggu... wiraswasta -

Seperti ini

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tafsir: Firman yang Menjadi Daging

11 Agustus 2011   16:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:53 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu menukas "Seharusnya nggak serumit itu lho Mas".

"Nggak serumit itu gimana ? Ya jelas-jelas arti Firman itu begitu ... Apa Sampean mau ngarang ?!" protes orang yang menjelaskan tadi.

"Bukan mengarang Mas, hanya pendapat ..."

"Coba gimana, saya pengen tau pendapatnya orang yang jarang ke gereja !"

"Menurut saya sederhana saja kok ..."

*******

Sahabat tadi  tidak meneruskan kata-katanya.

Ia malah melangkah menuju ke arah seorang tukang becak yang biasa mangkal di depan gereja.

Sementara temannya tadi mengikuti dengan penasaran ...

"Sugeng Enjang Pakde" -- terjemahan bebasnya kurang lebih : "Selamat pagi Pakde"

"Sugeng Enjang Mas... bade Mbecak ?!" (Selamat pagi Mas ... Mau (naik) becak ?!)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun