Lalu menukas "Seharusnya nggak serumit itu lho Mas".
"Nggak serumit itu gimana ? Ya jelas-jelas arti Firman itu begitu ... Apa Sampean mau ngarang ?!" protes orang yang menjelaskan tadi.
"Bukan mengarang Mas, hanya pendapat ..."
"Coba gimana, saya pengen tau pendapatnya orang yang jarang ke gereja !"
"Menurut saya sederhana saja kok ..."
*******
Sahabat tadi tidak meneruskan kata-katanya.
Ia malah melangkah menuju ke arah seorang tukang becak yang biasa mangkal di depan gereja.
Sementara temannya tadi mengikuti dengan penasaran ...
"Sugeng Enjang Pakde" -- terjemahan bebasnya kurang lebih : "Selamat pagi Pakde"
"Sugeng Enjang Mas... bade Mbecak ?!" (Selamat pagi Mas ... Mau (naik) becak ?!)