Sejarah pancasila berawal dari mendaratnya Jepang di Tarakan, Kalimantan Timur dengan tujuan utamanya untuk menguasai Indonesia. Jepang mulai menguasai beberapa daerah di Indonesia, sehingga membuat pihak Hindia Belanda merasa terancam.
Pada akhirnya pihak Belanda menyerah dan mengaku kalah tanpa syarat kepada Jepang dengan perjanjian Kalijati. Pasca keluarnya Belanda, Jepang membuat sebuah janji kepada Indonesia dengan tujuan tersembunyi agar mereka mendapat perlindungan dari Indonesia. Namun janji pertama yang di ucapkan Jepang pada saat itu hanya untuk keuntungan mereka. Untuk menyusun kemerdekaan, Jepang membentuk Dokuritsu Junbi Cosakai (BPUPKI).
Dalam menjalankan perannya sebagai lembaga persiapan kemerdekaan, BPUPKI telah melakukan 2 sidang besar.Â
Sidang pertama di lakukan pada tanggal 29Mei --- 1 Juni 1945 di gedung Chuo Sangi (Sekarang gedung pancasila). Sidang di tutup dengan pidato singkat Soekarno yang menawarkan 5 prinsip dasar disebut Pancasila, meliputi :
- Pertama  : Kebangsaan Indonesia.
- Kedua : Internasionalisme atau peri kemanusiaan.
- Ketiga : Mufakat atau demokrasi.Â
- Keempat : Kesejahteraan Sosial.
- Kelima : Ketuhanan yang berkebudayaan.
Sidang kedua dilakukan tanggal 10-17 Juli 1945. Namun, hingga sidang kedua BPUPKI berakhir masih belum diperoleh kesepakatan tentang rumusan dasar negara. Sehingga di bentuklah oleh BPUPKI sebuah panitia kecil yang di beri nama panitia sembilan yang bertugas sebagai penyelidik usulan terkait perumusan dasar negara yang sebelumnya telah disetujui oleh Soekarno. Anggota panitia sembilan meliputi :
1. Soekarno
2. Mochammad Hatta
3. Achmad Soebardjo
4. M. Yamin
5. Wahid Hasyim
6. Abdoel Kahar Muzakir