Malang, 16 Desember 2024-SMP Negeri 6 Lawang Satu Atap menghadapi tantangan serius terkait kekurangan tenaga pengajar, yang berimbas pada beban kerja guru yang tinggi. Dalam kondisi ini, seorang guru sering kali harus mengajar berbagai mata pelajaran dalam satu hari, seperti Matematika dan IPA. Akibatnya, siswa kesulitan memahami materi yang diajarkan, dan kualitas pembelajaran pun terpengaruh. Meskipun sekolah telah mengajukan permohonan untuk penambahan jumlah guru, hingga saat ini belum ada solusi yang diimplementasikan.
Di samping masalah tenaga pengajar, SMP Negeri 6 Lawang Satu Atap juga mengalami keterbatasan dalam fasilitas pendukung pembelajaran, termasuk akses internet dan laboratorium. Meskipun memiliki pasokan listrik yang memadai dan ruang kelas serta perpustakaan yang dalam kondisi baik, minimnya laboratorium untuk mata pelajaran IPA, bahasa, komputer, dan IPS menjadi kendala utama dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Untuk mengatasi keterbatasan ini, dukungan dari pemerintah, masyarakat, dan seluruh civitas akademika sangat diperlukan.
Pengabdian Masyarakat Mahasiswa : Meningkatkan Pendidikan di SMPN 6 Lawang Satu Atap
Program pengabdian masyarakat mahasiswa di SMPN 6 Lawang Satu Atap memiliki visi jangka panjang yang ambisius. Diharapkan program ini dapat menjadi katalisator dalam transformasi pendidikan di sekolah tersebut. Tidak hanya sekadar meningkatkan prestasi akademik, program ini juga bertujuan untuk menumbuhkan budaya belajar yang positif di kalangan siswa. Program pengabdian masyarakat di SMPN 6 Lawang Satu Atap telah berhasil mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki jiwa sosial yang tinggi. Keberhasilan ini membuktikan bahwa dengan pendekatan yang tepat, kita dapat menciptakan generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki kontribusi positif bagi masyarakat. Lebih jauh lagi, program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain, sehingga tercipta efek domino dalam peningkatan mutu pendidikan di wilayah yang lebih luas.
Program pengabdian masyarakat yang melibatkan mahasiswa tidak hanya memberikan dampak positif bagi sekolah dan siswa, tetapi juga memiliki implikasi yang lebih luas bagi masyarakat. Program pengabdian masyarakat memberikan wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri secara holistik. Melalui program ini, mahasiswa tidak hanya memperoleh pengetahuan akademik, tetapi juga dilatih untuk memiliki jiwa sosial yang tinggi, rasa tanggung jawab, dan kemampuan untuk bekerja sama dalam tim. Pengalaman yang diperoleh selama program ini akan menjadi bekal yang berharga bagi mereka dalam menghadapi tantangan di masa depan, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional. Selain itu, program ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berkontribusi langsung dalam upaya pembangunan masyarakat. Dengan demikian, program ini tidak hanya sekadar kegiatan sosial, tetapi juga merupakan investasi jangka panjang untuk membangun generasi muda yang berkualitas dan peduli terhadap sesama.
Pembuatan Media Belajar
Pembelajaran yang efektif tidak hanya bergantung pada penyampaian materi yang jelas, tetapi juga pada bagaimana materi tersebut disampaikan. Dengan menggabungkan unsur permainan ke dalam bahan ajar, pembelajaran dapat menjadi lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa. Permainan bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga merupakan alat pembelajaran yang efektif. Permainan yang dirancang harus relevan dengan materi pelajaran yang sedang dipelajari, serta disesuaikan dengan tingkat perkembangan kognitif siswa. Selain itu, permainan juga harus memperhatikan keberagaman siswa, baik dari segi gender, latar belakang sosial, maupun kemampuan belajar. Dengan demikian, semua siswa dapat merasa terlibat dan tertantang untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran.
Pemberian Asesmen Kepada Siswa Kelas IX untuk Menentukan Sekolah Lanjutan
Asesmen yang dilakukan di SMPN 6 Lawang Satu Atap merupakan bagian penting dari proses bimbingan dan konseling siswa. Tujuan utama asesmen ini adalah untuk membantu siswa kelas IX dalam mengidentifikasi minat, bakat, dan potensi yang mereka miliki, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang tepat tentang pilihan sekolah lanjutan. Dengan demikian, siswa dapat memilih program studi yang sesuai dengan minat dan bakat mereka, sehingga mereka dapat belajar dengan lebih efektif dan meraih prestasi yang lebih baik. Proses asesmen ini melibatkan berbagai komponen penting yang dirancang untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang kemampuan dan karakteristik siswa.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penerapan Media Pembelajaran Interaktif
Melalui program pengabdian masyarakat yang menggunakan media pembelajaran monopoli bertema Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), telah terbukti memberikan efek positif yang signifikan dalam meningkatkan minat dan pemahaman siswa terhadap materi Pendidikan Pancasila dan Kewaragenagaraan (PPKn). Media pembelajaran berbasis permainan dipilih karena cenderung menarik minat siswa SMP yang lebih suka melibatkan diri dalam pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan. Permainan Monopoli yang bertemakan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang dibuat untuk menghadirkan materi-materi edukatif seputar kewarganegaraan seperti, Nilai nilai Pancasila, Tanggung jawab serta hak warga negara, Kaidah hukum dan nilai sosial.
Pemberian Asesmen Kepada Kelas IX
Hasil asesmen secara keseluruhan menunjukkan terdapat 16 responden yang mengisi dan sesuai dengan jumlah siswa di kelas IX SMPN 6 Lawang Satu Atap. Dari banyaknya responden memilih jawaban sangat penting untuk pertanyaan seberapa penting Pendidikan bagimu?. Dari keseluruhan hasil sebanyak 5 siswa memilih untuk melanjutkan sekolah ke SMA dengan kebanyakan alasan mengatakan karena memiliki banyak teman di SMA dan factor teman sangat berpengaruh bagi siswa yang memilih melanjutkan sekolah di SMA. Sebanyak 7 siswa memilih melanjutkan sekolah di SMK karena dengan alasan mudah mendapatkan pekerjaan setelah lulus dan bisa langsung bekerja. Sebanyak 4 siswa memilih untuk tidak melanjutkan sekolah karena ingin bekerja dengan alasan agar bisa memiliki penghasilan sendiri dan bisa membanggakan.
Evaluasi dan Aksi yang diberikan kepada sekolah. Hasil evaluasi setelah pengabdian mengajar
Dalam evaluasi tanggapan dan saran, siswa juga mengatakan bahwa kegiatan yang diberikan sangat seru dan menyarankan agar lebih diperbanyak permainan yang menarik setiap penerapan media pembelajarannya. Dan sebanyak 3 siswa juga mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan kurang lama dan juga sangat menarik. Mereka menginginkan perbanyak game dan permainan dalam pelaksanaan pengabdian mengajar karena membuat kesan positif tersendiri bagi mereka. Dan juga tentunya dapat menjadi evaluasi kedepannya untuk program yang akan datang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H