Mohon tunggu...
REVIANA MELINDA
REVIANA MELINDA Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa Program Studi Psikologi, Fakultas Pendidikan dan Psikologi, Universitas Negeri Semarang.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dampak Literasi Digital pada Kemanusiaan: Menghadapi Tantangan dalam krisis Global

29 Oktober 2024   00:41 Diperbarui: 29 Oktober 2024   00:53 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembahasan

1. Manfaat Literasi Digital dalam Krisis Selama Pandemi.

literasi digital membantu masyarakat dalam beberapa cara penting :

a. Akses Informasi : Dengan literasi digital yang baik, individu dapat mengakses informasi terkini tentang COVID-19, seperti pedoman kesehatan, vaksinasi, dan dukungan sosial. Hal ini meningkatkan kesadaran masyarakat dan mengurangi penyebaran informasi yang salah (WHO, 2020). Organisasi kesehatan seperti WHO secara aktif menggunakan platform digital untuk menyebarkan informasi akurat, dan literasi digital memungkinkan individu untuk memahami serta memanfaatkan informasi tersebut dengan baik.

b. Pendidikan Daring : Literasi digital memungkinkan siswa dan guru untuk beradaptasi dengan pembelajaran jarak jauh. Hal ini meminimalkan gangguan dalam pendidikan dan memberikan akses pendidikan bagi mereka yang terpinggirkan (Davis & Wang, 2021). Inisiatif seperti platform pembelajaran daring dan webinar juga semakin berkembang, memungkinkan berbagai kalangan untuk terus belajar meskipun dalam situasi yang sulit.

c. Kolaborasi dan Solidaritas : Di tengah keterbatasan fisik, literasi digital mendukung kolaborasi melalui platform online. Komunitas dapat mengorganisir aksi solidaritas, penggalangan dana, dan dukungan bagi mereka yang terdampak, seperti tenaga kesehatan dan keluarga yang kehilangan pendapatan. Contohnya, banyak organisasi non-pemerintah (NGO) yang memanfaatkan teknologi digital untuk menjangkau donatur dan mengumpulkan bantuan secara efisien (Bennet, et al., 2020)

2. Tantangan dalam Meningkatkan Literasi Digital. 

Meskipun banyak manfaatnya, masih ada tantangan dalam meningkatkan literasi digital. Beberapa di antaranya termasuk : 

a. Kesenjangan Digital: Tidak semua individu memiliki akses yang sama terhadap teknologi dan internet, yang menciptakan kesenjangan dalam kemampuan berpartisipasi dalam dunia digital (Van Dijk, 2020). Hal ini seringkali dialami oleh masyarakat di daerah pedesaan dan kelompok ekonomi rendah yang tidak memiliki fasilitas yang memadai untuk mengakses teknologi. 

b. yang Berbeda: Tingkat keterampilan digital bervariasi antarindividu. Beberapa kelompok, seperti orang tua atau individu di daerah terpencil, mungkin kesulitan beradaptasi dengan teknologi baru (Helsper & Eynon, 2013). Oleh karena itu, program pelatihan literasi digital sangat penting untuk membantu kelompok-kelompok ini mengatasi keterbatasan mereka.

3. Strategi untuk Meningkatkan Literasi Digital
Untuk mengatasi tantangan yang ada, berbagai strategi dapat diterapkan, antara lain :

  1. Pendidikan dan Pelatihan : Mengembangkan program pelatihan yang dapat diakses oleh semua kalangan untuk meningkatkan keterampilan digital. Ini termasuk pelatihan online, workshop, dan materi pembelajaran yang dirancang untuk berbagai usia dan latar belakang (UNESCO, 2020)
  2. Infrastruktur Teknologi : Mendorong pemerintah dan organisasi swasta untuk berinvestasi dalam infrastruktur teknologi, terutama di daerah yang kurang terlayani, sehingga akses internet menjadi lebih merata (Van Dijk, 2020).
  3. Kampanye Kesadaran : Melaksanakan kampanye yang bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya literasi digital dan cara-cara untuk mencapainya. Melibatkan komunitas lokal dalam kampanye ini dapat memperkuat rasa kepemilikan dan dukungan masyarakat (Bennett et al., 2020).

Kesimpulan

Pandemi COVID-19 telah menunjukkan betapa pentingnya literasi digital dalam menghadapi tantangan global. Literasi digital tidak hanya membantu individu bertahan selama krisis, tetapi juga memperkuat ikatan kemanusiaan melalui akses informasi, pendidikan daring, dan kolaborasi. Meskipun terdapat tantangan dalam meningkatkan literasi digital, upaya untuk mengatasi kesenjangan digital dan meningkatkan keterampilan harus menjadi prioritas. Ke depannya, peningkatan literasi digital dapat menjadi kunci dalam membangun masyarakat yang lebih resilien dan berempati, siap menghadapi tantangan-tantangan berikutnya di era digital.

Pandemi ini memberi pelajaran berharga tentang pentingnya kolaborasi dan solidaritas dalam menghadapi krisis. Dengan meningkatkan literasi digital, kita tidak hanya mempersiapkan individu untuk menghadapi tantangan saat ini, tetapi juga menciptakan dasar untuk masyarakat yang lebih inklusif dan berkelanjutan di masa depan. Melalui upaya bersama, kita dapat memastikan bahwa semua orang memiliki kesempatan untuk terlibat dan berkontribusi dalam upaya kemanusiaan di era digital ini.

 

Daftar Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun