Dampak Literasi Digital pada Kemanusiaan : Menghadapi Tantangan dalam Krisis Global
Reviana Melinda
Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi, Program Studi Psikologi
Universitas Negeri Semarang
email : revianald@students.unnes.ac.id
Abstrak
Pandemi COVID-19 telah memunculkan tantangan besar bagi kemanusiaan, mengubah cara individu berinteraksi, bekerja, dan belajar. Di tengah ketidakpastian ini, literasi digital menjadi sangat penting. Artikel ini membahas dampak literasi digital dalam menghadapi tantangan yang muncul akibat pandemi, serta manfaat yang dihasilkan untuk masyarakat. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, artikel ini mengkaji peran literasi digital dalam meningkatkan kesadaran, akses informasi, dan kolaborasi antarindividu selama krisis. Hasil menunjukkan bahwa peningkatan literasi digital tidak hanya membantu individu mengatasi kesulitan yang disebabkan oleh pandemi, tetapi juga memperkuat jaringan kemanusiaan yang lebih luas.
Pendahuluan
Pandemi COVID-19 yang melanda dunia sejak awal tahun 2020 telah membawa dampak yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan. Selain krisis kesehatan, pandemi ini juga menyebabkan perubahan sosial dan ekonomi yang mendalam. Dalam konteks ini, literasi digital muncul sebagai alat yang sangat penting. Literasi digital merujuk pada kemampuan individu untuk menggunakan teknologi digital secara efektif untuk mengakses, mengevaluasi, dan menghasilkan informasi. Selama krisis, literasi digital memungkinkan individu dan komunitas untuk tetap terhubung, berbagi informasi, dan mendukung satu sama lain. Artikel ini akan menguraikan dampak literasi digital terhadap kemanusiaan dalam menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh pandemi.
Metode
Artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengumpulkan data tentang dampak literasi digital selama pandemi. Data dikumpulkan melalui studi literatur, wawancara dengan individu yang terlibat dalam gerakan sosial, serta analisis konten dari platform digital yang berfokus pada isu kemanusiaan. Selain itu, survei dilakukan untuk mengukur tingkat literasi digital masyarakat dan dampaknya terhadap keterlibatan mereka dalam kegiatan kemanusiaan.
Pembahasan
1. Manfaat Literasi Digital dalam Krisis Selama Pandemi.
literasi digital membantu masyarakat dalam beberapa cara penting :
a. Akses Informasi : Dengan literasi digital yang baik, individu dapat mengakses informasi terkini tentang COVID-19, seperti pedoman kesehatan, vaksinasi, dan dukungan sosial. Hal ini meningkatkan kesadaran masyarakat dan mengurangi penyebaran informasi yang salah. Organisasi kesehatan seperti WHO secara aktif menggunakan platform digital untuk menyebarkan informasi akurat, dan literasi digital memungkinkan individu untuk memahami serta memanfaatkan informasi tersebut dengan baik.
b. Pendidikan Daring : Literasi digital memungkinkan siswa dan guru untuk beradaptasi dengan pembelajaran jarak jauh. Hal ini meminimalkan gangguan dalam pendidikan dan memberikan akses pendidikan bagi mereka yang terpinggirkan. Inisiatif seperti platform pembelajaran daring dan webinar juga semakin berkembang, memungkinkan berbagai kalangan untuk terus belajar meskipun dalam situasi yang sulit.
c. Kolaborasi dan Solidaritas : Di tengah keterbatasan fisik, literasi digital mendukung kolaborasi melalui platform online. Komunitas dapat mengorganisir aksi solidaritas, penggalangan dana, dan dukungan bagi mereka yang terdampak, seperti tenaga kesehatan dan keluarga yang kehilangan pendapatan. Contohnya, banyak organisasi non-pemerintah (NGO) yang memanfaatkan teknologi digital untuk menjangkau donatur dan mengumpulkan bantuan secara efisien.
2. Tantangan dalam Meningkatkan Literasi Digital.Â
Meskipun banyak manfaatnya, masih ada tantangan dalam meningkatkan literasi digital. Beberapa di antaranya termasuk :Â
a. Kesenjangan Digital: Tidak semua individu memiliki akses yang sama terhadap teknologi dan internet, yang menciptakan kesenjangan dalam kemampuan berpartisipasi dalam dunia digital. Hal ini seringkali dialami oleh masyarakat di daerah pedesaan dan kelompok ekonomi rendah yang tidak memiliki fasilitas yang memadai untuk mengakses teknologi.Â
b. yang Berbeda: Tingkat keterampilan digital bervariasi antarindividu. Beberapa kelompok, seperti orang tua atau individu di daerah terpencil, mungkin kesulitan beradaptasi dengan teknologi baru. Oleh karena itu, program pelatihan literasi digital sangat penting untuk membantu kelompok-kelompok ini mengatasi keterbatasan mereka.
3. Strategi untuk Meningkatkan Literasi Digital
Untuk mengatasi tantangan yang ada, berbagai strategi dapat diterapkan, antara lain :
- Pendidikan dan Pelatihan : Mengembangkan program pelatihan yang dapat diakses oleh semua kalangan untuk meningkatkan keterampilan digital. Ini termasuk pelatihan online, workshop, dan materi pembelajaran yang dirancang untuk berbagai usia dan latar belakang.
- Infrastruktur Teknologi : Mendorong pemerintah dan organisasi swasta untuk berinvestasi dalam infrastruktur teknologi, terutama di daerah yang kurang terlayani, sehingga akses internet menjadi lebih merata.
- Kampanye Kesadaran : Melaksanakan kampanye yang bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya literasi digital dan cara-cara untuk mencapainya. Melibatkan komunitas lokal dalam kampanye ini dapat memperkuat rasa kepemilikan dan dukungan masyarakat.
Kesimpulan
Pandemi COVID-19 telah menunjukkan betapa pentingnya literasi digital dalam menghadapi tantangan global. Literasi digital tidak hanya membantu individu bertahan selama krisis, tetapi juga memperkuat ikatan kemanusiaan melalui akses informasi, pendidikan daring, dan kolaborasi. Meskipun terdapat tantangan dalam meningkatkan literasi digital, upaya untuk mengatasi kesenjangan digital dan meningkatkan keterampilan harus menjadi prioritas. Ke depannya, peningkatan literasi digital dapat menjadi kunci dalam membangun masyarakat yang lebih resilien dan berempati, siap menghadapi tantangan-tantangan berikutnya di era digital.
Pandemi ini memberi pelajaran berharga tentang pentingnya kolaborasi dan solidaritas dalam menghadapi krisis. Dengan meningkatkan literasi digital, kita tidak hanya mempersiapkan individu untuk menghadapi tantangan saat ini, tetapi juga menciptakan dasar untuk masyarakat yang lebih inklusif dan berkelanjutan di masa depan. Melalui upaya bersama, kita dapat memastikan bahwa semua orang memiliki kesempatan untuk terlibat dan berkontribusi dalam upaya kemanusiaan di era digital ini.
Â
Daftar Pustaka
Bennett, L., Wells, C., & Freelon, D. (2020). Digital Media, Youth, and the Future of Democracy. MIT Press.
Davis, K., & Wang, X. (2021). The Impact of Digital Literacy on Learning Outcomes in Distance Education. International Journal of Educational Technology, 17(3), 35-50.
Helsper, E. J., & Eynon, R. (2013). Digital Inequalities in a Crisis: The Impact of COVID-19 on the Digital Divide. New Media & Society, 15(5), 779-795.
UNESCO. (2020). Digital Literacy Framework. Retrieved from UNESCO Website.
Van Dijk, J. A. G. M. (2020). The Digital Divide. The Information Society, 36(1), 1-9.
WHO. (2020). COVID-19: Critical Health Information for the Public. Retrieved from WHO Website.
Video Rangkuman :Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI