Mohon tunggu...
Revian Alifino Revaza
Revian Alifino Revaza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S-1 Kimia, Universitas Sebelas Maret

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Semakin Siap Menghadapi Pandemi dengan Mempelajari Sejarahnya dari Zaman Klasik

26 Oktober 2021   17:20 Diperbarui: 26 Oktober 2021   17:34 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekitar 75 hingga 200 juta korban meninggal karena terjangkit oleh penyakit pada wabah ini, Maut Hitam merupakan keadaan horor yang tiada henti menghantui setiap manusia di muka bumi. Wabah ini menjangkit ke seluruh daerah, terburuknya di daerah Eropa. Para sejarawan dan ilmuwan mencatat penyakit yang disebabkan oleh wabah ini yaitu demam, mual, hingga bengkak cacar noda limfa bernanah pada kulit.

Kutu rambut dan tikus liar menjadi faktor penyebab penyebaran penyakit pada wabah ini karena mereka dapat membawa bakteri penyebab penyakit tersebut. Banyaknya korban meninggal akibat wabah ini membuat masyarakat di dunia pada masanya mengimplementasikan sistem karantina, yaitu pembatasan jarak sosial berskala besar. Sistem tersebut terbukti efektif dan wabah Maut Hitam akhirnya hilang karena korban yang terjangkit telah meninggal dan terkubur semua.

Dibutuhkan sekitar lima tahun melakukan karantina agar wabah tersebut tuntas. Pentingnya bersabar dan tetap menjaga diri merupakan pelajaran yang dapat kita terapkan agar kita terus bertahan hidup dalam menghadapi pandemi apapun pada masa depan nanti.

Flu Spanyol (1918-1920)

Semakin mendekat dengan zaman modern, pandemi Flu Spanyol pun datang menjangkit penyakit flu terburuk pada masanya. Flu Spanyol menyebabkan sekitar 25 hingga 50 juta korban meninggal dalam waktu sekitar dua tahun.

Penyakit penyebab infeksi saluran pernapasan, Flu Spanyol tidak berbeda jauh dengan COVID-19 dalam segi gejala-gejala penyakit. Namun, karena pada masanya belum ada obat-obatan dan vaksin yang ampuh dan efektif untuk meringankan gejalanya, orang-orang yang terjangkit Flu Spanyol hanya dapat berharap agar diberikan kesembuhan pada dirinya atau diberikan tempat peristirahatan terbaik setelah hidupnya berakhir.

Maraknya wabah yang merugikan setiap orang yang terjangkit oleh wabah tersebut, para tenaga medis pada masanya menyerukan masyarakat di muka bumi untuk menjaga diri agar terlindungi dari wabah Flu Spanyol. 

Mulai dari mencuci tangan, menjaga jarak sosial, menggunakan masker, hingga bersabar dan menghindari rasa kecemasan. Dengan mematuhi protokol kesehatan tersebut, umat manusia pada masanya dapat melindungi dirinya selama sekitar dua tahun agar terus aman dari wabah tersebut.

Kesimpulan

Dengan mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan dari masing-masing otoritas negara dan WHO, kita semua dapat melindungi diri dari terjangkitnya penyakit-penyakit dari berbagai macam pandemi di dunia ini. Mempelajari sejarah dan menerapkan semua yang didapatkan darinya tentu membantu kita agar tidak mengulangi kesalahan dan keegoisan yang sama dari sejarah-sejarah pandemi tersebut. Tetap mencuci tangan, jaga jarak sosial, dan menggunakan masker agar tetap terlindungi kesehatan kita, walaupun sudah menjalankan vaksinasi.

Stay at home!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun