Kehidupan manusia di muka bumi ini tentu tidak akan luput dari berbagai macam penyakit. Keadaan pandemi COVID-19 membuat kita terus terang menjaga diri dari COVID-19. Namun, pandemi COVID-19 bukanlah pandemi terburuk dalam sejarah kehidupan manusia di muka bumi. Telah terjadi berbagai macam pandemi yang menyebabkan penyakit-penyakit mematikan dalam sejarah, salah satunya yang terkenal yaitu Maut Hitam (Black Death)Â yang diperkirakan membunuh sekitar 100 juta korban di muka bumi.
Lantas, dari mana asal munculnya pandemi tersebut? Dan bagaimana kita memahami cara penyebarannya agar tidak diulangi lagi musibah pandemi itu?
Mari simak sejarah-sejarah pandemi yang pernah terjadi di muka bumi ini dan apa yang dapat kita ikuti agar terus siap menghadapi berbagai macam pandemi di masa depan.
Wabah Antoninus (165-180 M)
Pada zaman klasik, epidemi merupakan musibah yang umum terjadi pada zaman klasik, tetapi wabah Antoninus merupakan pandemi pertama yang tercatat dalam sejarah kekaisaran Romawi. Wabah Antoninus menyebar ke seluruh daerah kekaisaran Romawi, bahkan mungkin menyebar ke daerah lain, termasuk Cina.Â
Penyakit yang disebabkan oleh wabah ini masih diperdebatkan, tetapi mayoritas sejarawan dunia meyakinkan bahwa cacar merupakan penyakit yang menyebabkan wabah ini terjadi karena cacar merupakan penyakit yang umum menyebabkan jutaan manusia meninggal pada kurun waktu yang singkat dari zaman dahulu.
Penyebab kematian pada kisaran 5-10 juta korban, wabah ini menyebar melalui transmisi manusia ke manusia lain, layaknya seperti wabah COVID-19 saat ini.Â
Salah satu penyebab penyebaran wabah ini yaitu perkembangan ekonomi dan sanitasi yang buruk karena maraknya sistem perdagangan di antara laut Mediterania, serta kepadatan dan persebaran penduduk yang tidak merata. Akibatnya, cacar penyebab wabah ini menyebar dari ujung timur hingga barat daerah-daerah Romawi.
Sebagai umat manusia yang hidup di zaman modern, dengan mudahnya kita mengambil pelajaran dari wabah bersejarah ini bahwa pembatasan jarak sosial dan sanitasi yang bersih merupakan hal yang wajib dilakukan kapanpun dan di manapun kita berada. Kita tidak tahu keadaan kesehatan orang lain, mungkin saja seseorang disebelah kita terjangkit COVID-19.
Maut Hitam (1347-1352)
Merupakan wabah yang paling mematikan dalam sejarah kehidupan di muka bumi. Oleh karena itu, wabah bersejarah tersebut dinamakan sebagai Maut Hitam.
Sekitar 75 hingga 200 juta korban meninggal karena terjangkit oleh penyakit pada wabah ini, Maut Hitam merupakan keadaan horor yang tiada henti menghantui setiap manusia di muka bumi. Wabah ini menjangkit ke seluruh daerah, terburuknya di daerah Eropa. Para sejarawan dan ilmuwan mencatat penyakit yang disebabkan oleh wabah ini yaitu demam, mual, hingga bengkak cacar noda limfa bernanah pada kulit.
Kutu rambut dan tikus liar menjadi faktor penyebab penyebaran penyakit pada wabah ini karena mereka dapat membawa bakteri penyebab penyakit tersebut. Banyaknya korban meninggal akibat wabah ini membuat masyarakat di dunia pada masanya mengimplementasikan sistem karantina, yaitu pembatasan jarak sosial berskala besar. Sistem tersebut terbukti efektif dan wabah Maut Hitam akhirnya hilang karena korban yang terjangkit telah meninggal dan terkubur semua.
Dibutuhkan sekitar lima tahun melakukan karantina agar wabah tersebut tuntas. Pentingnya bersabar dan tetap menjaga diri merupakan pelajaran yang dapat kita terapkan agar kita terus bertahan hidup dalam menghadapi pandemi apapun pada masa depan nanti.
Flu Spanyol (1918-1920)
Semakin mendekat dengan zaman modern, pandemi Flu Spanyol pun datang menjangkit penyakit flu terburuk pada masanya. Flu Spanyol menyebabkan sekitar 25 hingga 50 juta korban meninggal dalam waktu sekitar dua tahun.
Penyakit penyebab infeksi saluran pernapasan, Flu Spanyol tidak berbeda jauh dengan COVID-19 dalam segi gejala-gejala penyakit. Namun, karena pada masanya belum ada obat-obatan dan vaksin yang ampuh dan efektif untuk meringankan gejalanya, orang-orang yang terjangkit Flu Spanyol hanya dapat berharap agar diberikan kesembuhan pada dirinya atau diberikan tempat peristirahatan terbaik setelah hidupnya berakhir.
Maraknya wabah yang merugikan setiap orang yang terjangkit oleh wabah tersebut, para tenaga medis pada masanya menyerukan masyarakat di muka bumi untuk menjaga diri agar terlindungi dari wabah Flu Spanyol.Â
Mulai dari mencuci tangan, menjaga jarak sosial, menggunakan masker, hingga bersabar dan menghindari rasa kecemasan. Dengan mematuhi protokol kesehatan tersebut, umat manusia pada masanya dapat melindungi dirinya selama sekitar dua tahun agar terus aman dari wabah tersebut.
Kesimpulan
Dengan mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan dari masing-masing otoritas negara dan WHO, kita semua dapat melindungi diri dari terjangkitnya penyakit-penyakit dari berbagai macam pandemi di dunia ini. Mempelajari sejarah dan menerapkan semua yang didapatkan darinya tentu membantu kita agar tidak mengulangi kesalahan dan keegoisan yang sama dari sejarah-sejarah pandemi tersebut. Tetap mencuci tangan, jaga jarak sosial, dan menggunakan masker agar tetap terlindungi kesehatan kita, walaupun sudah menjalankan vaksinasi.
Stay at home!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI