Berikutnya lagi : Undangan Palsu, Cek Kosong, Berita Palsu, Kontrak Abal-abal, dan lain-lainnya adalah barang-barang yang memang dikenal bisa digunakan untuk menipu ataupun membohongi.
Lalu bagaimana dengan Frasa : Dibohongi Pakai Ayat Al Maidah? Apa artinya itu?
Apakah Ayat Al Maidah memang biasa dipakai untuk menipu/ membohongi? Kalau memang tidak biasa dan tidak umum, apakah bisa Ayat Al Maidah itu dipakai untuk membohongi Umat?
Apakah bisa Ayat Injil digunakan untuk berbohong? Apakah bisa Ayat Tripitaka ataupun Ayat Weda bisa digunakan untuk membohongi umat Budha atau Hindu?
Kalau memang tidak mungkin bisa ayat-ayat dari masing-masing Kitab Suci itu digunakan untuk membohongi umatnya, maka pertanyaan besarnya adalah :
Apakah orang yang mengatakan bahwa sebuah Ayat Suci dari satu kitab Agama bisa dipakai untuk membohongi umat itu dapat disimpulkan bahwa orang itu telah merendahkan Kitab Suci Agama tersebut? Apakah ia telah melakukan Suatu Penistaan Agama?
Jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini sengaja tidak saya jawab dan saya serahkan kepada masing-masing pembaca untuk menjawabnya sendiri.
Dengan demikian bila masing-masing orang menggunakan Logikanya dengan benar, menggunakan nuraninya dengan bersih maka dia akan menemukan Kesimpulannya dengan benar.
Catatan Untuk Sub Judul ini adalah :
1.Dalam artikel in saya memang tidak membahas Share dari Buni Yani sama sekali. Kenapa, karena hal itu akan membuat kita semua tidak focus pada masalah sebenarnya. Kalau Buni Yani terbukti memplintir pernyataan Ahok ya sudah seharusnya dia dihukum. Yang harus kita lakukan adalah Fokus pada Pernyataan Asli dari Ahok.
2.Saya tidak ingin berdebat dengan Pendukung Ahok yang fanatic. Umumnya mereka pakai alasan-alasan yang diluar substansi masalah. Contoh : Hanya karena ingin membela Ahok maka mereka mengatakan : Ahok Benar, karena faktanya banyak Ulama yang membohongi umat Islam.