Mohon tunggu...
Revaputra Sugito
Revaputra Sugito Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

We Love Trisakti

Selanjutnya

Tutup

Politik

Para Ahoker Girang Nemu Salah Ketiknya AB, Sementara Ahok Makin Kepepet di Ujung Tanduk

28 Mei 2016   07:14 Diperbarui: 28 Mei 2016   07:57 2404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masalahnya saya benar-benar lupa kalau faktanya banyak Ahoker yang tidak cerdas. Hahahaha. Dan salah satunya si Waria ketumbuk Kuda itu yang menjadikan salah ketik saya sebagai sebuah artikel. Hahahaha. Dan tertawa saya semakin keras karena Artikel itu ternyata masuk artikel Terpopuler di Kompasiana dan dikomentari (dibully) oleh puluhan Ahoker. Hahahahaha. Salah ketik pun dibully. Hahahahaa. Yo wislah. Memang kelasnya mereka hanya sampai disitu. Memang mereka juga sedang kurang waras. Haha. EGP.

**Akhirnya Ahok Diserang Darimana-mana, Tempo, ICW, LBH, Pakar Hukum Dan lainnya. Ahok Sudah Berada di Ujung Tanduk**

Ahok adalah Pendekar Jurus Ngeles. Idiom ini sudah sangat terkenal di Indonesia. Satu-satunya Gubernur se Indonesia yang punya Jurus Ngeles adalah Ahok. Dan sang Pendekar ini hobbinya berantem mulut, kayak wadon. Semua orang dilawannya dengan mulut bawelnya yang kadang sangat kotor. Tidak ada pihak yang benar di mata Ahok. Semua orang harus salah dan Ahok akan selalu benar.

Kebenaran Ahok itu mutlak bagi para Umat-umatnya. Mereka dengan gagah berani dan super tega tanpa merasa bersalah sedikitpun akan membully siapapun yang berusaha menyalahkan Ahok. Pokoknya Ahok tidak boleh disalahkan sama sekali. Jangankan oleh DPRD DKI, sama Ketua-ketua RT pun Ahok berantem. Sama Penjaga Pintu Air, Ahok berantem. Sama Penggali Galian kabel, Ahok berantem. Pokoknya sama siapa saja Ahok pasti berantem. Berantem mulut dan koar-koar di media. Tetapi ya itu tadi. Semua orang pasti salah. Dan Ahok selalu benar di mata para umatnya.

Makanya ada yang memplesetkan kalimat tafsiran dari sebuah doa. Maha Benar Allah dengan segala FirmanNya, diplesetkan menjadi Pasti Benar Ahok dengan segala Jurus Ngelesnya. Hukum yang berlaku bagi para umatnya. Hahahaha. Kasihan benar yaa mereka yang menjadi umat Ahok?

Seperti halnya Hukum Universal yang berlaku bagi para Pembohong sedunia, dipastikan Ahok akan selalu termakan omongannya sendiri. Catet ini, kawan.

Dalam artikel kemarin saya mempermasalah Bantahan Ahok di hari kamis sebelumnya. Ahok mengaku tidak kenal akun twitter @Kurawa yang membela dirinya mati-matian dan menyerang tempo terus-terusan. Ahok bilang tidak kenal. Saya langsung menertawakan dan menuliskannya. Kenapa, karena semua orang tahu persis bahwa pada tanggal 8 April 2016, Ahok mengundang para Buzzer Twitter (termasuk @Kurawa) untuk minum-minum bir di rumahnya. Ada fotonya yang menjadi trending topic di Twitter. (Ketika Teman Ahok menjadi Teman Mabok). Tapi ya dasar tukang bohong, Ahok begitu gampangnya mengatakan tidak kenal dengan akun @Kurawa.

Pada hari kamis ketika Ahok bilang tidak kenal @Kurawa, maka @Kurawa juga bilang dia tidak kenal Ahok tetapi hanya membela berdasarkan penilaiannya bahwa Ahok itu jujur (Prett). Hahaha.

Tapi kemarin setelah diketawain banyak Netizen karena ketahuan bohongnya, Ahok memakai Jurus Ngeles lagi. Ahok meralat ucapannya. Dia ngotot tidak kenal akun @Kurawa tetapi kenal dengan Rudy Valinka dan pernah 3-4 kali bertemu. Hahahahaa. Benar-benar seperti anak-anak , jurus ngelesnya. Biarin deh. Berikutnya kita lihat lagi bahwa semakin lama akan semakin banyak Ahok ditelan omongannya sendiri. Simak berikutnya, kawan.

Kita semua sudah tahu bahwa menjelang Ramadhan ini ternyata Tempo sudah mendapatkan HidayahNya. Sudah sadar dan sudah tidak membela Ahok mati-matian lagi. Orang salah kok dibela mati-matian? Ya jelas tidak waras.

Kesadaran Tempo itu ternyata sudah menular ke lain-lainnya. ICW yang sebelumnya sempat mabok terima duit dari Ahok ternyata sudah sadar juga. Perludem juga sudah sadar. Sementara LBH sudah semakin tajam mengkritik Ahok. Begitu juga pakar-pakar Hukum yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun