Akhirnya Ahok membantah lagi ucapannya sendiri. Ahok meralat dan menyatakan bahwa Dana Mobilisasi 5.000 Personil Polri bukan berasal dari Pemprov DKI melainkan menggunakan Dana Polri sendiri senilai Rp.500 Juta. Dari pernyataan itu, Ahok membuat pernyataan lagi bahwa benar Pemprov DKI menerima sumbangan Rp.6 Milyar dari Podomoro tetapi langsung ditransfer ke Kontraktor yang mengerjakan Prasarana Penangangan Banjir Jakarta Utara. Ahok tidak mau menyebut nama Kontraktornya. Mungkin lupa seperti halnya Akbar Tanjung dahulu kala.
Lalu soal angka 219 Milyar rupiah yang disebut-sebut sebagai Dana Kontribusi Tambahan Reklamasi. Kembali Ahok mencla-mencle menjawabnya. Pertama bilangnya itu Fitnah dan berniat menggugat Tempo dan Agung Podomoro. Kedua, Ahok bilang itu tidak benar tetapi Ahok langsung menyuruh Detiknews merilis Perjanjian Preman dimana Ahok ingin membuktikan bahwa dia berani mengutip Dana Kontribusi Tambahan karena pernah ada ikatan perjanjian dengan Pengembang.
Ketiga, Ahok kembali tidak mengakui adanya gelontoran dana ratusan milyar rupiah dari Podomoro. Dia bilang Gila, kalau 15% itu jadi ditarik. Jumlahnya Trilyunan Rupiah katanya. Haha. Ya kalau semua 17 Pulau sudah ditarik dana tersebut memang Trilyunan Rupiah. Yang di Agung Podomoro barulah Pulau G. Dasar Tukang Tepu. Lalu Ahok menyuruh Detiknews lagi mengklarifikasi. Katanya Ahok sudah cek ke KPK dan sudah menghubungi Tempo. Ternyata tidak ada yang namanya angka-angka milyaran rupiah itu. Dengan begitu Ahok tidak jadi menggugat Tempo dan Podomoro.
Haduh, bohong lagi nih Ahok. Kalau memang hal itu tidak benar, pastilah Tempo sudah menarik atau menghapus berita yang sudah dirilisnya. Sampai saat ini berita itu masih ada loh.
Dan intinya seperti yang sudah saya katakana diatas. Ahok sudah Tamat. Meskipun KPK karena sedang Masuk Angin berat sehingga tidak mampu mentersangkakan Ahok, sebenarnya nama Ahok sudah jatuh dan public sudah tidak percaya lagi pada Ahok selain 3 kalangan diatas.
Sekian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H