Mohon tunggu...
Revaputra Sugito
Revaputra Sugito Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

We Love Trisakti

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kalau Ahok Batal Jadi TSK, Memangnya Masalahnya Sudah Selesai?

18 Mei 2016   05:58 Diperbarui: 18 Mei 2016   06:59 1754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya Ahok membantah lagi ucapannya sendiri. Ahok meralat dan menyatakan bahwa Dana Mobilisasi 5.000 Personil Polri bukan berasal dari Pemprov DKI melainkan menggunakan Dana Polri sendiri senilai Rp.500 Juta. Dari pernyataan itu, Ahok membuat pernyataan lagi bahwa benar Pemprov DKI menerima sumbangan Rp.6 Milyar dari Podomoro tetapi langsung ditransfer ke Kontraktor yang mengerjakan Prasarana Penangangan Banjir Jakarta Utara. Ahok tidak mau menyebut nama Kontraktornya. Mungkin lupa seperti halnya Akbar Tanjung dahulu kala.

Lalu soal angka 219 Milyar rupiah yang disebut-sebut sebagai Dana Kontribusi Tambahan Reklamasi. Kembali Ahok mencla-mencle menjawabnya. Pertama bilangnya itu Fitnah dan berniat menggugat Tempo dan Agung Podomoro. Kedua, Ahok bilang itu tidak benar tetapi Ahok langsung menyuruh Detiknews merilis Perjanjian Preman dimana Ahok ingin membuktikan bahwa dia berani mengutip Dana Kontribusi Tambahan karena pernah ada ikatan perjanjian dengan Pengembang.

Ketiga, Ahok kembali tidak mengakui adanya gelontoran dana ratusan milyar rupiah dari Podomoro. Dia bilang Gila, kalau 15% itu jadi ditarik. Jumlahnya Trilyunan Rupiah katanya. Haha. Ya kalau semua 17 Pulau sudah ditarik dana tersebut memang Trilyunan Rupiah. Yang di Agung Podomoro barulah Pulau G. Dasar Tukang Tepu. Lalu Ahok menyuruh Detiknews lagi mengklarifikasi. Katanya Ahok sudah cek ke KPK dan sudah menghubungi Tempo. Ternyata tidak ada yang namanya angka-angka milyaran rupiah itu. Dengan begitu Ahok tidak jadi menggugat Tempo dan Podomoro.

Haduh, bohong lagi nih Ahok. Kalau memang hal itu tidak benar, pastilah Tempo sudah menarik atau menghapus berita yang sudah dirilisnya. Sampai saat ini berita itu masih ada loh.

Dan intinya seperti yang sudah saya katakana diatas. Ahok sudah Tamat. Meskipun KPK karena sedang Masuk Angin berat sehingga tidak mampu mentersangkakan Ahok, sebenarnya nama Ahok sudah jatuh dan public sudah tidak percaya lagi pada Ahok selain 3 kalangan diatas.

Sekian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun