Mohon tunggu...
Revaputra Sugito
Revaputra Sugito Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

We Love Trisakti

Selanjutnya

Tutup

Politik

Saya Bangga Jadi Hater, Kalau Ahok Lover Bangga Tidak Ya?

17 Mei 2016   06:52 Diperbarui: 17 Mei 2016   07:17 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan kita harus ngotot-ngototan mencari Kebenaran, tetapi bagaimana Kebenaran itu dapat diletakkan pada tempatnya. Sangat simple prinsipnya tetapi sangat sulit mengaplikasikannya.

**Saya Punya Alasan Kuat Untuk Mengkritik Ahok. Kalau Anda Punya Alasan Kuat Tidak Untuk membela Ahok?**

Pada dasarnya saya sebenarnya bukanlah seorang pembenci Ahok. Di Kompasiana ini saya sering disebut sebagai Ahok Hater. Dan banyak lagi yang menuduh saya sebagai seorang yang Rasis. Saya terima tuduhan-tuduhan itu. Kenapa? Karena yang nuduh rata-rata sedang tidak waras. Haha.

Waktu tahun 2013-2014 saya juga sering dijuluki Pembenci PKS. Malah ada yang menuduh saya Kafir dan membenci Islam. Saya hanya tertawa saja. Yang nuduh sedang tidak waras kok ngapain kita pikirkan? Contoh lain, Anda pembaca dibilang Gila oleh orang gila di jalanan, yang terjadi malah pembaca akan tertawa. Hahaha. Betul kan? Begitulah dengan saya.

Saya adalah Pengkritik Keras Ahok. Dan saya memang mendewakan Logika dalam menyikapi segala sesuatu yang berkaitan dengan politik dan hukum. Dengan demikian saya punya banyak sekali alasan untuk mengkritik Ahok. Dengan alasan yang logis tentunya dan dengan argument yang bisa dipertanggung-jawabkan.

Sebaliknya, selama 3 bulan intens berkompasiana, saya malah belum pernah sekalipun menemukan seorang Ahoker yang benar-benar punya dalih atau argument yang bisa dipertanggung-jawabkan untuk membela Ahok pada kasus-kasusny. Belum ada sama sekali. Ini sangat mengherankan saya.

Tidak mungkin rasanya para Ahoker itu tidak ada yang punya pendidikan tinggi. Tidak mungkin diantara para Ahoker itu tidak ada yang paham soal Hukum dan Perundang-undangan. Pasti ada. Tapi adanya dimana mereka?

Selama 3 bulan saya membaca artikel-artikel para Ahoker, semuanya mentah soal Kasus Sumber Waras maupun Skandal Reklamasi. Ada satu dua yang bicara dengan pasal-pasal tetapi terlalu normative dan hanya berteori-teori hukum saja. Saya memastikan di Kompasiana ini tidak ada yang namanya Ahoker bisa menjelaskan dengan logis ataupun argument yang cukup kuat untuk membenarkan tindakan-tindakan Ahok, khususnya dalam Kasus Sumber Waras dan Skandal Reklamasi.

Belum lagi bila beradu argument tentang Cara Ahok memimpin Birokrasi Pemprov DKI dengan cara yang kekanak-kanakan, kasar berucap dan kebijaksanaan-kebijaksanaan ngawurnya. Fakta juga sangat jelas bahwa Ahok tidak mampu membangun Jakarta. Tolok ukurnya ada pada Penyerapan yang minim sekali pada Anggaran Pemprov DKI Tahun Anggaran 2014 dan Tahun Anggaran 2015.

Saya tahu persis juga di Kompasina ini ada barisan Cyber Army nya Ahok. Ada yang ditugaskan membuat artikel memuja-muji Ahok dan ada yang ditugaskan untuk mengganggu artikel-artikel non Ahok. Salah satunya kompasmania yang bertugas mengganggu artikel-artikel non Ahok adalah Jos Rampisela. Saya sudah mengamatinya selama 3 bulan. Dia bisa Online di Kompasiana rata-rata 16 jam per hari. Dia selalu masuk berkomentar di setiap artikel yang mengkritisi Ahok. Gaya berkomentarnya panjang-panjang dengan dalih asal-asalan dan berulang-ulang. Nanti kalau sudah ditanggapi berdebat dan dia kalah berdebat, maka jurus terakhirnya adalah mengatakan yang membuat artikel itu Dungu. Haha. Tadinya saya biarkan dia eksis di lapak komentar artikel saya. Tetapi berikut-berikutnya tentu saja lebih baik saya hapus komentarnya. Haha.

Dia juga sebenarnya tidak bisa membuat artikel. Atau mungkin juga dia terlalu takut untuk membuat artikel. Dia takut didebat para Hater karena memang ilmunya hanya sepotong-sepotong. Ilmunya hanya Jurus Google.Haha. Jadi dia memang sebenarnya ditugaskan untuk mengganggu para penulis anti Ahok. Sah –sah saja, Ahok menurunkan cyber army seperti itu. Tidak masalah buat saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun