Mohon tunggu...
Revaputra Sugito
Revaputra Sugito Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

We Love Trisakti

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ada 5 Alasan Pilih Ahok Tetapi Ada 20 Alasan Juga Untuk Tolak Ahok

18 Maret 2016   14:48 Diperbarui: 25 Maret 2016   02:34 10853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4.Ahok adalah Orang Yang Curang. Hanya orang-orang curang yang mendekati orang lain ketika ada perlunya. Ahok rajin berpindah-pindah parpol demi tujuan pribadinya. Ternyatat Partai PIB, Golkar dan Gerindra pernah disinggahi Ahok. Tadinya Ahok ingin masuk PDIP tapi ditolak beberapa elit PDIP.

5.Ahok Suka menusuk dari Belakang.  Dan ini dialami Prabowo. Saya berani bertaruh dengan siapapun bahwa Ahok itu dipungut oleh Prabowo dan ditempatkan di tempat yang sangat terhormat mendampingi Rising Star Jokowi. Prabowo dan keluarganya juga menebar modal milyaran rupiah demi kemenangan kampanye Jokowi-Ahok.  Tapi lihatlah ketika Ahok sudah menjadi Gubernur.  Hanya alasan sepele Gerindra ikut-ikutan KMP merubah UU Pilkada Tidak Langsung, Ahok langsung keluar dari Gerindra. Ini memang akal-akalan ahok saja untuk keluar dari Gerindra dan mendekati PDIP. Ahok sudah berencana masuk ke PDIP sebelum tahun 2017. Hanya saja ada Boy Sadikin dan Ketua DPRD dari PDIP yang tidak setuju.  Dalam poin ke 4 ini secara nyata  Ahok adalah Politisi Kutu Loncat yang siap menikam temannya dari belakang.

6.Ahok adalah Pemimpin Yang Kasar. Suka memaki orang. Suka semprot sana-sini.Siapa saja tidak ambil bulu. Kadang bahasa toiletnya keluar. Yang saya kasihan ada guru-guru honorer yang menghadapnya untuk menanyakan status PNS nya malah dimaki-maki Ahok. (silahkan disanggah kalau memang bisa).

7.Ahok adalah Pemimpin yang  Penuh Curiga dan Gampang menuduh orang. Bahkan Jokowipun dituduh Ahok menanda-tangani APBD Perubahan yang berisi anggaran UPS. Akhirnya Ahok mengaku lupa di pengadilan Tipikor bahwa dia sendiri yang menanda-tanganinya.  Ahok juga sudah menuduh ada sabotase bungkus kabel. Semua orang sudah jadi saksi tuduhan Ahok itu ngawur.

8.Ahok adalah Pemimpin Pemarah yang tidak pernah menghargai orang lain khususnya bawahannya di Pemprov DKI. Dan jeleknya Ahok suka memarahi orang di depan orang lain. Bukan seperti ini seharusnya seorang Pemimpin.  Sesekali boleh tetap janganlah  setiap hari.

9.Ahok  juga adalah orang yang tidak percaya kemampuan orang lain.  Suka main pecat. Anak buah salah sedikit langsung pecat. Ahok tidak memberi kesempatan bawahannya untuk memperbaiki kesalahannya. Ahok hanya ingin ditakuti oleh bawahannya, makanya main pecat-pecat aja.

10.Ahok adalah Pemimpin yang tidak mampu menciptakan Suasana Damai di lingkungan kerja. Terlalu berisik setiap harinya. Ada saja di Balai Kota teriakan-teriakan Ahok setiap hari. Tidak bisa menciptakan kedamaian dalam bekerja.

11.Ahok Mudah menciptakan musuh baru. Sifat-sifatnya yang kekanak-kanakan yang tidak mau mengalah membuat Ahok mudah sekali mendapatkan musuh baru. Ada politisi lain ngomong apa sedikit Ahok langsung emosi dan menimpali dengan keras. Terkesan Arogan dan tidak bisa dikritisi.

12.Ahok sering umbar janji palsu.  Ada beberapa  janji tetapi  yang saya ingat Ahok berjanji  untuk membesarkan Pasar-pasar  Tradisional  tetapi tidak pernah terbukti. Hanya Tanah Abang saja yang diurus, itupun meneruskan program Jokowi.

13.Ahok tidak merakyat. Selalu menjaga jarak dengan rakyatnya.  Berapa banyak Ahok terlihat di kerumunan massa? Siapa yang bisa menjawab?  Bandingkan dengan Jokowi, bandingkan dengan Kang Emil, bu Risma, pak Yoyok, pak Ganjar bahkan pak Djarot sekalipun. Silahkan bandingkan kalau anda punya nurani.

14.Ahok sama sekali tidak menghargai rakyatnya. Kalijodo adalah bukti kesewenang-wenangan Ahok. Hanya gara-gara ada kecelakaan lalulintas dimana pengemudinya mabok di Kalijodo, kemudian Ahok langsung meratakan Kalijodo.  Ahok hanya memberi waktu 1 minggu kepada warga Kalijodo untuk pindah ke Rusun (buat yang punya KTP DKI).  Kalau anda punya empati pasti anda bisa membayangkan menjadi warga kalijodo yang hanya punya waktu 1 minggu untuk pindah.  Pindah Rumah itu bukan sepele.  Harus memikirkan Usaha yang harus dipindahkan buat mereka yang wiraswasta, haru memikirkan tranportasi yang baru untuk mereka yang bekerja, belum lagi urusan Sekolah Anak dan transportasinya ke sekolah.  Dan masih banyak lagi yang harus diurus kalau orang pindah rumah. Apa cukup waktu 1 minggu? Lalu bagaimana dengan mereka yang tidak punya KTP DKI? Apakah mereka bukan rakyat Indonesia yang harus dipikirkan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun