Mohon tunggu...
Revaputra Sugito
Revaputra Sugito Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

We Love Trisakti

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sesat Pikir Daniel HT yang Begitu Mudah Menyalahkan Karni Ilyas

13 Maret 2016   15:58 Diperbarui: 13 Maret 2016   16:19 2985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Acara ILC selalu mengupas masalah-masalah  Hukum, masalah-masalah social dan masalah politik.  Dan yang selalu dilakukan oleh karena Karni Ilyas, karena acara ini selalu berbentuk diskusi maka yang diundang adalah Dua pihak yang berbeda sisi pandangannya. Meskipun sering terjadi diskusi panas antara dua pihak tetapi  yang seperti ini sudah berlangsung bertahun-tahun dan diterima sangat baik sekali oleh jutaan pemirsanya.

Tetapi kemudian  terjadilah  fenomena aneh.Tiba-tiba  sebuah acara ILC kemarin  dianggap oleh para  pendukung Ahok sebagai acara yang mendiskreditkan Ahok.  Marahlah ribuan pendukung “gila” Ahok.  Karni Ilyas dibully, dan ada artikel yang memplintir suasana diskusi ILC tersebut.

Kalau orang memiliki akal sehat dan tidak berpihak pasti bisa melihat jalannya acara diskusi  begitu netral. Karni mengundang  para penantang Ahok, mengundang pendukung Ahok dan Ahok sendiri dan mengundang juga Meja Tengah. Ada Pengamat Tata Kota Yayat Ruhiyat kalau tidak salah namanya dan entah siapa satu lagi.

Karni mempersilahkan Ahmad Dani yang membuka diskusi. Dani ditanya apa motivasinya ikut Pilgub dan Dani menjawab  dia tidak sengaja/ tidak punya niat maju tetapi ada dorongan dari NU dan PKB maka dia mulai berpikir kearah itu.  Bagi Dani kehidupannya sudah bagai Surga sehingga pindah ke Politik itu ibarat mencari Neraka.  Tetapi karena dirinya melihat ada yang salah dari kepemimpinan Jokowi dan kepemimpinan Ahok maka dia memiliki niat memperbaikinya.  (Jokowi juga disebut oleh Dani).

Danny kemudian menjelaskan kekurangan Ahok  yang menjadi perhatiannya dimana Ahok dinilai Dani selama ini hanya menggunakan Otak Kirinya. Sementara bila dia memimpin  Jakarta maka dia akan menggunakan Otak Kiri dan Otak Kanannya.  (Otak Kiri identic dengan perhitungan Logika sementara Otak Kanan identic dengan Estetika/Unsur humanis).  Menurut Danny, Ahok sering salah karena sering memecat orang. Kalau dirinya yang menjadi Gubernur maka dia membangun manusiannya dan bukan sekedar hanya menyalahkan orang lain.

Berikutnya dari  Partais Sosial si Cantik Grace Natalia yang berbicara. Grace berbicara meskipun dirinya di jalur Parpol yang beranggotakan orang muda (sudah punya ratusan DPD) tetapi partainya memandang Ahok sebagai sosok yang harus diberi kesempatan menyelesaikan tugasnya membenahi Jakarta.  Grace menggambarkan betapa beruntungnya warga Jakarta yang sudah merasa tentram kalau datang hujan besar. Mereka tenang karena  ada seseorang yang selalu memikirkan (bertarung)  dengan banjir di luar sana.  Grace menggambarkan Ahok sebagai sosok pahlawan yang siap berperang dengan bajinr sehingga warga Jakarta menjadi tenang dan tenteram. (tidak ada yang salah dengan opini ini).

Berikutnya giliran Adhiyaksa Dault yang bicara. Adhyaksa mengatakan dia akan membawa  Jakarta sesuiai dengan Tag Line yang selama bertahun-tahun dikumandangkan yaitu Teguh Beriman.  Adhyaksa berencana  memanusiakan warga Jakarta.  Adhyaksa berjanji akan menggunakan agama  sebagai salah satu unsur terpenting dari niatnya memanusiakan Jakarta.

Adhyaksa mengatakan permasalahan Jakarta itu sangat Kompleks dan tidak mungkin mengandalkan seorang Superman untuk mengatasi permasalahan Jakarta.  Yang dibutuhkan Jakarta adalah Super Team dan bukan Superman.  Kata-kata ini tentu saja menyindir pendapat  Grace Natalia.  Sah-sah saja , namanya juga diskusi.

Giliran bicara selanjutnya, dari Nasdem yang mendukung  Ahok. Kemudian berganti  Yusril, dilanjutkan lagi dengan Muda-mudi Ahok, lalu ke Sandiaga  Uno dank e Anton Medan.

Cukup adil sebenarnya kalau kita berpikiran sehat dan tidak memihak.

Sangat masuk akal kalau mereka yang menantang Ahok akan berbicara apa yang menjadi titik lemah Ahok dimana mereka akan berusaha memperbaikinya. Dimana-mana yang namanya seorang Bakal Calon Kepala Daerah akan menyebutkan apa-apa kelemahan seorang Incumben sehingga masyarakat bisa menilai bahwa sang Calon punya paradigm yang lebih baik dari Incumbent.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun