Mohon tunggu...
Revaputra Sugito
Revaputra Sugito Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

We Love Trisakti

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kasihan, Daeng Azis Kok Dikeroyok Ahok dan Krisnha Murti?

23 Februari 2016   15:23 Diperbarui: 23 Februari 2016   15:59 2275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="sumbar gambar dibawah"][/caption]

Ternyata Ahok tidak seberani yang  dibilang banyak orang. Setiap ada penggusuran di wilayah DKI Ahok tidak pernah berani muncul di lapangan. Jangankan waktu penggusuran. Pada saat sudah selesai juga Ahok tidak pernah berani muncul di wilayah bekas Penggusuran, kecuali wilayah Pluit. Itupun setahun kemudian baru berani muncul disana.

Blok G Tanah Abang juga sepeninggal Jokowi sudah tidak terdengar beritanya lagi. Ahok sepertinya tidak mampu meneruskan komunikasi yang sudah dijalin Jokowi dengan masyarakat pedagang di Tanah Abang. Bahkan setelah jadi Presiden Jokowi pun pernah/harus  menyempatkan diri ke Tanah Abang. Disitu terlihat bahwa Ahok kurang memuaskan Jokowi sehingga Jokowi harus sendiri datang ke Tanah Abang agar relokasi yang sudah dilaksanakan tetap berlangsung dengan baik.

Berikutnya kita melihat apa yang terjadi di Kalijodo. Kabar terakhir makin banyak warga yang bersedia pindah ke Rusunawa. Pihak-pihak yang tadinya ingin melawan juga menjadi jerih karena Ahok menurunkan Pasukan Gabungan Polri/TNI dan Satpol PP. Repot lawannya bukan main-main.

Lagipula “Serangan” Ahok dan Aparat terlalu secepat kilat.  Tokoh-tokoh masyarakat Kalijodo tidak menyangka sama sekali  akan langsung dirangsek Ahok dan aparatnya pasca sebuah kecelakaan terjadi.  Kalau saja tidak ada kecelakaan tersebut dan warga mendengar akan digusur tentu saja ceritanya akan berbeda.

Meskipun begitu ternyata Ahok ketakutan dengan tokoh Kalijodo yang bernama Daeng Azis. Ahok pun minta bantuan Kombes Krisnha Murti untuk menghadapi Daeng Azis yang penampilannya seperti orang kebanyakan.  Daeng Azis juga tidak bersekolah tinggi tetapi punya pengaruh kuat di kawasan Kalijodo.

Melihat keberanian Daeng Azis yang berani melawan penggusuran akhirnya Ahok mengontak Krisnha Murti. Kebetulan pak Kombes (katanya) pernah dipermalukan Daeng Azis sewaktu pak Kombes masih jadi Kapolsek Penjaringan.

Akhirnya atas permintaan Ahok, Kombes Krisnha  Murti langsung membawa 500 personil langsung menuju rumah Daeng Azis. Krisnha sempat “mengancam” kalau ada warga yang menolak direlokasi maka rumah-rumah yang ada akan dihancurkan. Dan rumah ini (sambil nunjuk-nunjuk) akan pertama dirubuhkan. Yang punya namanya Azis, dan bukan Daeng kata Krisnha Murti.

Keesokan harinya Khrisna ikut Pasukan Gabungan yang berjumlah 6.000 personil melakukan operasi Pekat. Tetap rumah Daeng Azis yang dijadikan target penggeledahan.  Krisnha Murti mengatakan di Café milik Azis ditemukan ratusan Senjata Tajam.  Tetapi faktnya  wartawan tidak boleh melihat senjata-senjata itu. Kompas.com dan Detiknews memberitakan hal itu tetapi tidak memiliki fotonya sama sekali.

Mungkin sebenarnya tidak ada dan pak Kombes salah lihat. Yang ada disana hanyalah sejumlah Alat tukang seperti linggis, palu, pahat, obeng dan lain-lain.  Daeng Azis pun gagal dijadikan Tersangka untuk kasus Kepemilikan Senjata Tajam.

Tapi akhirnya pak Kombes dapat jalan juga. Mungkin Ahok juga sudah meminta tolong agar Daeng Azis bisa diatasi duluan agar warga Kalijodo mudah ditundukkan.  Pak Kombes dapat jalan dan Daeng Azis pun berhasil dijadikan Tersangka Mucikari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun