2. Membaca berita secara utuh, jangan terkecoh dengan judul judul pemberitahuan provokatif, seringkali informasi yang disampaikan antara judul dengan isi berbeda.
3. Cross Check informasi, pastikan baca beberapa sumber media untuk menyakinkan kebenaran informasi yang telah di konsumsi.
4. Ikuti akun pemeriksa fakta, ikutilah akun akun pemeriksa fakta seperti Jabar Saber Hoaks, Mafindo, Cek Fakta.com agar terhindar dari berbagai isu hoaks.
Cara lain tangkal hoaks khususnya untuk pelajar adalah dengan mengadakan sosialisasi di setiap sekolah dan memberi materi tips tangkal dengan cara literasi digital memanfaatkan teknologi dengan cara yang benar. Kegiatan tersebut bertujuan agar lebih konsen kepada media sosial termasuk terhadap isu isu yang berkembang dan punya pengetahuan. Setidaknya bila menemukan sesuatu dimedia sosial itu dapat melaporkan atau tidak ikut menyebarkanluaskannya. Seiring muncul isu isu yang berkembang maka harus belajar agar mengetahui berita baik dan buruk dan mana berita sebenarnya ataupun berita bohong agar tidak terpengaruh ikut menyebarkan berita berita bohong itu. Kegiatan ini untuk mengedukasi para pelajar agar mereka mengetahui bagaimana cara memilih berita yang benar dan hoaks, Membantu melawan hoaks dan meningkatkan kesadaran pemilih khususnya pemilu pemula. Karena biasanya menjelang Pemilu ini banyak berita hoaks yang menyebar di sosial media.
Pemilu memerlukan kewaspadaan terhadap hoaks, dan pendidikan literasi digital menjadi kunci untuk menghindari dampak negatifnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H