Hingga saat ini Kementerian Kesehatan RI aktif mensosialisasikan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) untuk mengantisipasi terjadinya masalah kesehatan terutama resistensi antimikroba ynag saat ini mulai menjadi isu kesehatan masyarakat yang semakin menyita perhatian para pemangku kepentingan kesehatan di seluruh dunia. Resistensi antimikroba terjadi ketika mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur dan parasit mengalami perubahan sehingga obat-obatan yang digunakan untuk menyembuhkan infeksi yang ditimbulkan mikroorganisme ini menjadi tidak efektif karena mikroorganisme semakin sukar untuk disembuhkan. Dengan semakin cepatnya perkembangan dan penyebaran infeksi bakteri, diperkirakan pada tahun 2050, kematian akibat AMR lebih besar dibanding kematian yang diakibatkan kanker, yakni mencapai 10 juta jiwa.
Hal ini mendorong mahasiswa KKN Kolaboratif Kelompok 241 melaksanakan kegiatan penyuluhan mengenai penggunaan Antibiotik yang bijak kepada ibu-ibu posyandu di Kelurahan Gebang RW 03 mengingat di Kabupaten Jember saat ini obat Antibiotik masih dijual bebas dapat dibeli tanpa resep dokter.Â
Selain itu, dilakukan pula pelatihan pembuatan minyak angin aromatherapy yang berbahan dasar mudah didapat, mudah dibuat, dan terjangkau.Â
Bahan baku utama pembuatan minyak angin aromatherapy yang dipraktekkan pada kegiatan ini adalah Gandapuro, minyak atsiri lemon, minyak atsiri jeruk nipis, kamfer dan minyak zaitun.Â
Jeruk nipis juga ditambahkan sebagai antioksidan, sediaan ini dapat digunakan sebagai pengganti minyak angin yang dijual dipasaran, namun tidak dapat diperjualbelikan, hanya untuk pemakaian pribadi.
Kegiatan ini dimulai pada jam 10.00 WIB yang diawali dengan pemberian materi sosialisasi penggunaan Antibiotik pada ibu-ibu kader posyandu. Poin penjelasan materi sosialisasi terkait apa itu Antibiotik, Resistensi Antibiotik hingga bijak penggunaan Obat Antibiotik untuk mencegah Resistensi.Â
Dengan demikian ibu-ibu Kader Posyandu RW 03 dapat mengambil manfaat terkait materi sosialisasi yang disampaikan sesuai dengan tujuan pengabdian masyarakat yaitu memberikan solusi berdasarkan kajian akademik berdasarkan kajian akademik atas kebutuhan, tantangan, atau persoalan yang dihadapi masyarakat.Â
Sehingga mereka dapat menerapkan manfaat yang sudah didapat baik untuk diri sendiri maupun orang sekitar.
Kegiatan kedua yaitu pelatihan pembuatan minyak angin aromatherapy yang memiliki komposisi bahan yang mudah didapatkan seperti Gandapuro, minyak atsiri lemon, minyak atsiri jeruk nipis, Kamfer dan minyak zaitun.
 Ibu-ibu sangat antusias mengikuti pelatihan pembuatan minyak angi aromatherapy mengingat mereka masih baru pertama kali mengetahui proses pembuatan minyak angin yang bahan-bahannya mudah didapat. Ibu-ibu langsung bisa mempraktikkan cara pembuatan minyak angin aromatherapy dengan didampingi mahasiswa KKN 241.Â
Besar harapan kami ibu-ibu kader Posyandu memiliki ketrampilan lebih maupun pengetahuan lebih mengingat mereka garda terdepan dalam kegiatan kesehatan di lingkungan masyarakat. Sehingga bisa menaikkan taraf kehidupan baik sosial maupun kesehatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H